Awas! Urin Berbusa Bisa Menjadi Tanda 4 Penyakit Serius Ini
Tanpa kita sadari, banyak pertanda tubuh yang mengarah pada suatu penyakit serius. Satu di antaranya ialah berbusanya urin saat buang air kecil.
TRIBUNBATAM.id- Banyak orang menganggap urin berbusa akibat proses pengeluaran urin yang cepat, karena kandung kemih terlalu penuh sehingga cairan urin berbusa.
Meski teori ini tak disalahkan, tetapi tanpa disadari, urin yang berbusa bisa jadi pertanda seseorang menderita penyakit serius.
Tanpa kita sadari, banyak pertanda tubuh yang mengarah pada suatu penyakit serius.
Satu di antaranya ialah berbusanya urin saat buang air kecil tersebut.
Urin normal dan sehat akan keluar berwarna kuning pucat sampai kuning pekat.
Hanya karena faktor obat-obatan dan gejala penyakitlah yang membuat urin mengalami perubahan warna dan berbusa.
• Melahirkan Hingga Bersuara, 10 Hal Ini Bisa Dilakukan Tubuh Meski Sudah Meninggal, Ini Penjelasannya
• Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Terbaru Jumat (19/4) Jam 11.30 WIB Jokowi vs Prabowo
• Kisah Penggali Kubur Lulusan Universitas Sakit 1 Minggu Gegara Lihat Mata Jenazah Tiba-tiba Terbuka
• Tak Kalah Anggun dengan Selvi Ananda, Menantu SBY Aliya Rajasa Sukses Curi Perhatian Saat di TPS
Bila sesekali urin berbusa, mungkin merupakan faktor kandung kemih penuh yang dijelaskan seperti di atas, namun bila terus menerus harus diperiksakan ke dokter.
Dilansir dari Healthline, beberapa penyebab urin berbusa di antaranya adanya berbagai masalah kesehatan dan juga masalah tubuh.
Urin berbusa bisa karena kandungan yang terkonsentrasi, ketika seseorang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Urin yang berbusa juga bisa mengandung lemak, sebagai petujuk orang tersebut terlalu banyak protein, seperti albumin.
Protein dan urin akan bereaksi dan menciptakan busa saat buang air kecil.
Bisa juga karena ginjal mengalami permasalahan.
• Bali United vs Persija Jakarta 26 April 2019, Teco: Bali United Siap Ladeni Persija Main Sore
• Masih Menjomblo, Youtuber Atta Halilintar Beberkan Soal Kriteria Wanita Idaman ke Aurel Hermansyah
• Demokrat Bantah Rumor SBY Instruksikan Tarik Diri dari BPN Prabowo-Sandi: Kami Monitoring dari WP41
• Link Video Siaran Ulang Garuda Select Bantai Reading U18, Baru 9 Detik Amanar Abdilah Cetak Gol
Ginjal merupakan filter tubuh, sehingga bila ada masalah pada ginjal, air kencing bisa jadi pertanda gangguannya.
Ginjal yang rusak atau terganggu tidak bisa menyaring racun dengan sempurna, sehingga protein pada ginjal mengalir langsung ke urin atau disebut proteinuria.
Proteinuria merupakan tanda penyakit ginjal kronis atau tahap air yang sering disebut ginjal stadium akhir.
Lalu apa saja risiko penyakit karena urin berbusa?
Protein atau lemak yang keluar bersama urin dalam bentuk busa bisa menjadi pertanda beberapa penyakit ini:
• Kabar Ustadz Arifin Ilham Meninggal itu Hoax, Alvin Faiz Berikan Klarifikasi dan Mohon Doa
• Rangkaian Syukuran Perolehan Suara Prabowo-Sandi di Rumah Prabowo, Malamnya Peringatan Nisfu Syaban
• Hadiri Music Core, Lihat Hadiah yang Diberikan V BTS Kepada K-ARMY, Bikin ARMY Internasional Cemburu
• BlackBerry Messenger (BBM) Hentikan Layanan Mulai 31 Mei 2019; Waktunya Ucapkan Selamat Tinggal
1. Diabetes
2. Ginjal kronis
3. Tekanan darah tinggi.
4. Kerusakan saraf
Meski begitu, bukan hanya urin berbusa yang jadi penandanya. Ada gejala lain yang memungkinkan menjadi tanda penyakit serius yang mengiringi urin berbusa:
• Pengakuan Indra Anugrah Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Cantik dengan 27 Tusukan
• Respon Mahfud MD soal Sikap Jokowi dan Prabowo soal Quick Count Pilpres 2019: Belum Ada Pemenang
• Kpop Idol NUEST & TXT Adalah Artis Pertama yang Diumumkan Untuk Mengisi Acara KCON 2019 di NY
• Cara Mengaktifkan Mode Gelap pada Facebook Messenger, Fitur Baru di Facebook Messenger
1. Bengkak pada kaki, tangan, wajah, atau perut karena cairan ginjal yang rusak
2. Kelelahan
3. Kehilangan napsu makan
4. Mual dan muntah
5. Sulit tidur
6. Menahan orgasme pada laki-laki.
Bila sudah mulai khawatir memiliki gejala dan tanda tersebut, tak ada salahnya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter atau rumah sakit terdekat!
(Cynthia Paramitha Trisnanda)