Kabar Terbaru Kerusuhan Rutan Siak, 34 Warga Binaan Masih Kabur, 2 Pucuk Senjata Hilang
Petugas Rutan membawa tiga warga binaan ke pos penjagaan bagian dalam. Ketiganya ditelanjangi dan disiksa sehingga membuat napi lain protes
Beberapa mobil Damkar tiba di kompleks Rutan.
Narapidana yang mengamuk melemparkan batu-batu dari dalam arah keluar.
Akibatnya ditembakkan gas air mata ke bagian dalam. Narapidana semakin bersorak.
Saat dia memimpin pasukan untuk menjinakkan narapidana yang mengamuk, sudah terjadi pembakaran di sisi kanan depan Rutan.
Diduga narapidana mengambil senjata petugas Rutan lalu menembakkan ke arah AKP Jailani di loby depan dan peluru menembus lengannya.
"Situasi semakin kacau, saya diselamatkan anggota dan langsung dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Sekitar pukul 03.00 WIB api membesar dibagian kantin dan masjid Rutan. Dengan cepat api merambat ke bagian atap dan ruangan kantor. Situasi semakin tak terkendali.
Pukul 04.00 WIB petugas Damkar berhasil memadamkam api. Sementara itu, seratusan Narapidana membobol pagar belakang dan mencoba kabur. Banyak di antara mereka yang kembali menyerahkan diri.
Saat itu, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dan Kakanwil Kemenkum HAM sudah tiba di TKP. Sebanyak 2 pleton Brimob dan dibantu personil Polres Siak berhasil mengamankan situasi.
Pada pukul 05.00 WIB, bangunan Rutan bagian depan ludes terbakar. Sebanyak 495 narapidana tetap bertahan di dalam Rutan.
Pukul 06.00 WIB, warga sekitar Rutan berdatangan menyaksikan pendinginan dan evakuasi petugas Rutan.
Pukul 07.00 WIB hingga siang petugas Rutan dan dibantu personel Kanwil Kemenkum HAM mendata para tahanan dan warga binaan. Sekitar pukul 17.00 WIB didatangkan bus pariwisata untuk mengevakuasi para tahanan. Rutan Siak dipastikan sudah dikosongkan sebelum malam tiba.
Napi ditelanjangi dan dipukuli
Narapidana yang masih bertahan di dalam Rutan berhasil diwawancarai Tribun, pasca-kerusuhan.
Narapidana yang mengaku bernama Wahid tersebut menceritakan, kericuhan berawl ketika sipir mengeluarkan tiga tahanan lalu dibawa ke pos jaga di depan ruangan Mapenaling.
Ketiga tahanan itu ditelanjangi dan dipukuli.
"Kami teriak, jangan pukuli-jangan pukuli. Bagaimanapun kami ini senasib di sini. Kami tak terima teman kami dipukuli. Ini sudah sering terjadi kami diberlakukan seperti binatang," kata dia.
Karena hal tersebut, semua warga binaan mengamuk dan berhasil menguasai Rutan. Petugas lari terbirit-birit ke luar.
"Ini sudah puncaknya, Bang. Kami sering dipukuli, diperas melalui Napi lain dan kami sudah sakit hati," kata dia.
Wahid dan kawan-kawannya mengakui kalau Kepala Rutan Gatot Suariyoko sangat baik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/napi-rutan-siak-dievakuasi.jpg)