BREAKINGNEWS- Inilah Siswa SMA/SMK Peraih 10 Besar UN se-Kepri, Pinang Tertinggi, Batam Mendominasi
Daftar siswa SMA/SMK peraih 10 besar Ujian Nasional di Kepri sudah bisa diketahui.
Meski tidak mendapatkan peringkat puncak, namun SMK Negeri 1 Tanjungpinang mampu borong empat siswa terbaik.
Artinya SMK 1 Tanjungpinang menempatkan siswa terbanyak dari peringkat 10 besar hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Kepri.
SMK Negeri 1 Tanjungpinang terdapat 4 siswa dengan rangking 5 siswa bernama Eren, disusul rangking 6 Elvin, Peringkat ke 8 Fany Oktavianka dan Resnika dengan peringkat ke 10.
• SMAK Yos Sudarso Duduki Peringkat 1 Untuk Nilai Rata-rata UN SMA/MA Program Studi IPA
• BREAKINGNEWS- Inilah Siswa SMA/SMK Peraih 10 Besar UN se-Kepri, Pinang Tertinggi, Batam Mendominasi
• Erwin Siahaan Pengemudi Ojek Online Jadi Anggota DPRD, Kartu Namanya Pernah Dirobek Saat Kampanye
• Jadwal Persib Bandung di 5 Laga Awal Liga 1 2019, Maung Bandung Berhadapan dengan Tim-tim Kuat
Kepala Sekolah SMK 1 Tanjungpinang Delisbeth mengaku senang meski belum puas seperti yang diharapkannya.
Semula ia berharap SMK 1 Tanjungpinang dapat meraih urutan Pertama terbaik. Meski begitu, siswa dan semua komponen pengajar di SMK negeri 1 ia apreasiasi telah berusaha maksimal.
"Di peringkat 10 besar kita sudah bersyukur. Cuma harapannya tentu nya pengen di peringkat 1. Tapi saya rasa usaha guru dan siswa sudah maksimal. Hanya mungkin karena siswanya banyak juga kan. Karena kita termasuk yang besar siswanya yang ikut ujian nasional sebanyak 520 siswa," katanya.
Menurutnya untuk tahun ini ia nilai belum memenuhi target yang diharapkan sebelumnya.
Karena tahun sebelumnya SMK 1 Tanjungpinang juga mendapatkan peringkat pertama.
Bahkan beberapa tahun belakangan SMK N 1 Tanjungpinang yang berlokasi di jalan Pramuka kecamatan Bukit Bestari ini sempat memborong 9 terbaik hasil UN.
"Awal-awal saya jadi kepala sekolah tahun 2015 ada sampai 9 siswa. Dari peringkat satu dan seterusnya," katanya.
Soal hasil kata dia kembali ke kemampuan anak-anak dalam menghadapi soal ujian.
Sementara itu sekolah juga terus melakukan upaya maksimal dalam memberikan tambahan latihan soal untuk mengasah kemampuan siswa.
"Kalau kita sebenarnya sudah cukuplah untuk memotivasi anak-anak. Tapi kembali ke anaknya juga dalam mengerjakan. Dari ketelitian dan kehati-hatian dalam menjawab soal. Tapi sudah cukup maksimal kitalah. Tapi karena memang saat ini kan kelulusan tak ditentukan oleh hasil ujian kan. Ada pengaruhnya juga. Anak-anak dulu, sampe pontang-panting les di luarlah, disekolah juga. Agar dapat hasil baik," tuturnya.
• Video Emak-emak Naik Motor Tercebur ke Laut, Ini Penyebabnya
• Tim Khusus, Kodam Kerahkan Polisi Militer, Polda Bentuk Tim Gabungan, Cari Prada DP Kekasih Vera
• Wajah Member BLACKPINK Ini Paling Laris Dipilih Pasien Operasi Plastik
• Ketika Bunga Citra Lestari Goda Luna Maya Tentang Kesamaan Pria Idolanya dengan Ariel Noah
Pengaruh sistem kelulusan itu juga diyakini membuat menurunkan kemauan siswa untuk meraih prestasi. Karena memang beban siswa sendiri menurun dan mempengaruhi terhadap kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas.
Namun disisi lain kebanggaan juga ia rasakan ketika sejumlah siswa termonitor memiliki prestasi di bidang kewirausahaan. Beberapa siswa berpotensi menggali wirausaha hingga mendapatkan penghargaan dari kementrian pendidikan. Salah satunya siswa bernama Sri Sahayu yang mendapat omset 360 juta jualan online dalam setahun.