PILPRES 2019
Prabowo Gelar Rapat Sikapi Hasil Pengumuman Pilpres 2019, SBY Beri Pernyataan dari Singapura
Capres 02 Prabowo Subianto gelar rapat di kediamannya untuk menyikapi hasil Pilpres 2019 yang diumumkan KPU.
TRIBUNBATAM.id - Capres 02 Prabowo Subianto gelar rapat di kediamannya untuk menyikapi hasil Pilpres 2019 yang diumumkan KPU.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil Pemilu 2019, baik Pilpres 2019 maupun Pileg 2019, Selasa (21/5/2019).
Paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin menang dari rival mereka, paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sementara perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
Dari perolehan suara per provinsi, Jokowi menguasai 21 provinsi, sedangkan Prabowo menang di 13 provinsi.
Setelah hasil Pilpres 2019, Partai Demokrat akan menentukan sikapnya pada Selasa hari ini.
Baca juga: Emil Dardak Puji Ganjar Pranowo, Tegaskan Tak Terkait Pilpres 2024
Sementara itu, Prabowo menggelar rapat terkait penetapan hasil Pilpres di Kertanegara.
Selain itu, bagaimana kelanjutan Aksi 22 Mei dan situasi terbaru di KPU?
Berikut beberapa berita terkini setelah hasil Pilpres 2019 diumumkan, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com.
1. Demokrat akan tentukan sikap hari ini
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) akan menyampaikan sikap resmi partainya merespons langkah KPU yang telah mengumumkan hasil pemenang Pilpres 2019.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan mengatakan, SBY akan memberikan pernyataan dari Singapura pada hari ini, Selasa (21/5/2019).
SBY masih berada di Singapura mendampingi istrinya, Ani Yudhoyono yang tengah menjalani perawatan di sana.
Sebetulnya, pernyataan ini, kata Hinca, awalnya direncanakan akan disampaikan SBY pada Rabu (22/5/2019) besok.
Hal ini, seiring lebih cepatnya KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019.
Akhir-akhir ini, Demokrat menyampaikan, Koalisi Adil Makmur yang mendukung Prabowo-Sandiaga bakal berakhir setelah proses rekapitulasi suara di KPU rampung.
Baca juga: Kode Presiden Jokowi di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Bereaksi
Bahkan saat itu Hinca menyebutkan koalisi yang terdiri Partai Demokrat, Partai Gerindra, PAN, dan PKS bukan sekutu yang abadi, tapi hanya untuk Pilpres 2019.
"Nah, capres itu habis batas waktunya 22 Mei. Ya udah jangan kau paksa terus main bola capek juga. Sudah berakhir selesai," ujar Hinca, Senin (20/5/2019) lalu.
2. Prabowo gelar rapat di Kertanegara
Prabowo menggelar rapat konsolidasi dengan sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).
Wakil Ketua BPN, Priyo Budi Santoso mengatakan, Prabowo akan membahas penetapan hasil Pemilu 2019 oleh KPU.
"Jam 10.00 pagi ini saya mendapatkan undangan untuk merapat ke kediaman di Kertanegara."
"Agendanya sudah tentu berkaitan dengan situasi politik terakhir, termasuk hasil penetapan KPU," ujar Priyo melalui pesan singkat, Selasa (21/5/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo tiba di Kertanegara sekitar pukul 09.55 WIB.
Beberapa anggota BPN dan anggota Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) tampak mulai berdatangan ke kediaman Prabowo.
Ada pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
3. Polisi cegat peserta Aksi 22 Mei
Jelang 22 Mei, Polres Sumedang Jawa Barat melakukan penyekatan di dua titik lokasi di jalur menuju Jakarta.
Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo mengatakan, penyekatan dilakukan di wilayah perbatasan Sumedang-Bandung, yakni di Kecamatan Jatinangor dan di wilayah menuju pintu Tol Cipali, di Tolengas, Kecamatan Tomo.
"Penyekatan telah kami lakukan sejak tadi malam. Penyekatan di dua lokasi dan kami memberlakukan siaga 1 hingga 25 Mei nanti," ujarnya, Selasa (21/5/2019).
Penyekatan, kata Kapolres, dilakukan untuk mengantisipasi adanya calon peserta yang akan mengikuti aksi di Jakarta pada 22 Mei.
Penyekatan ini untuk meminimalisasi pengerahan massa sekaligus melakukan pemeriksaan barang bawaan warga yang hendak bertolak menuju Ibu Kota Jakarta.
"Tadi pagi dini hari, saat operasi penyekatan di wilayah Jatinangor, kami mengamankan lima pemuda yang hendak mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta."
"Kami tahan dan langsung kami berikan wawasan kebangsaan agar mereka tidak jadi berangkat ke Jakarta."
"Daripada di Jakarta nasib tidak jelas dan membahayakan diri sendiri, akhirnya mereka pulang semua," tuturnya.
Kapolres menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi akan adanya gelombang massa dalam jumlah besar asal Sumedang yang hendak mengikuti aksi 22 Mei.
4. MK siap layani gugatan Pemilu 2019
Peserta Pemilu 2019 diberi kesempatan selama tiga hari untuk mendaftarkan gugatan sengketa perselisihan hasil Pemilu (PHPU) 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Oleh karenanya, mulai Selasa hari ini, MK mulai melayani bila ada peserta pemilu yang akan melayangkan gugatan.
Proses pelayanan di MK berlangsung 24 jam hingga hari terakhir permohonan pengajuan perkara pada 24 Mei 2019.
MK menyediakan 10 meja masing-masing 8 untuk pengajuan perkara dan 2 untuk konsultasi.
Kendati demikian, hingga pukul 10.00 WIB, belum ada satu pun partai politik atau tim pemenangan dari kedua pasangam calon presiden dan wakil presiden yang mengajukan PHPU.
"Ada 2 meja untuk pelayanan konsultasi kemudian 8 meja untuk permohonan pengajuan perkara, di antaranya ada PHPU Pilpres, DPRD, DPD, dan DPR," ujar Juru Bicara MK Fajar Laksono di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Fajar menjelaskan, proses permohonan perkara PHPU berlangsung 24 jam.
Batas akhirnya pada Jumat pukul 01.46 sesuai dengan penetapan hasil rekapitulasi nasional penghitungan suara Pemilu 2019 yang digelar di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.
"Ini prosesnya 24 jam, makanya kami menggunakan sistem kerja shift sampai pagi. Kemungkinan batas akhirnya Jumat dini hari jam 1-an," papar dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)