Tenangkan Massa Aksi Unjuk Rasa di Kantor Bawaslu RI, Kapolres Teriak Minta Tolong Ustadz

Aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu RI yang kembali ricuh, membuat Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Pol Harry Kurniawan bertindak.

Editor: Thom Limahekin
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Situasi aksi unjuk rasa terkini pukul 18.30 WIB di depan Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

Petugas kepolisian terpaksa melepaskan tembakan gas air mata sebanyak 3 kali.

Hal itu memicu massa semakin melempari kepolisian.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengingatkan anggotanya untuk tidak menembakan gas air mata.

Selain itu, Harry meminta massa aksi 22 Mei terpancing oleh provokasi.

"Hati hati pihak-pihak yang menjadi provokator, jangan mau terpancing saudara-saudaraku," seru Harry melalui mobil pengeras kepolisian.

Dia juga meminta massa aksi tak terpancing dan melemparkan batu serta menyalakan petasan ke arah petugas.

"Tolong bantu kami, aksi ini aksi damai," ucap Harry.

Namun, hal itu tak dindahkan oleh massa aksi. Massa justru membakar benda yang berada disekitar jalan MH Thamrin.

Sementara, salah satu juru kamera televisi terlihat luka pada bagian kepala akibat lemparan batu massa aksi.

Hingga pukul 18.50 WIB, massa aksi masih bertahan dan menyerukan agar tak terprovokasi.

Kalah di Pilpres Pengaruhi Saham Sandiaga Uno di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Aksi Massa 22 Mei, Kericuhan Kembali Terjadi Pukul 18.40 WIB

Muncul Kobaran Api

Kericuhan kembali memanas di sekitaran Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Polisi terpaksa melepaskan gas air mata yang membumbung ke udara.

Pantauan Tribunnews.com pada Rabu (22/5) malam sekira pukul 18.30 WIB, situasi yang tadinya cukup tenang tiba-tiba pecah.

Polisi menembakkan gas air mata ke udara untuk menghalau sekelompok massa yang rusuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved