Rahasia Jokowi 5 Kali Menang Pemilu,Terakhir Lawan Prabowo, Ayah Kaesang Pegang 3 Filosofi Jawa
Apa rahasia Jokowi 5 kali menang berturut-turut di pemilu, termasuk 2 kali menang lawan Prabowo Subianto?
TRIBUNBATAM.id - Apa rahasia Jokowi 5 kali menang berturut-turut di pemilu, termasuk 2 kali menang lawan Prabowo Subianto?
Jokowi, ayah Kaesang Pangarep itu tercatat telah memenangkan pemilu sebanyak lima kali.
Jokowi memenangkan hasil akhir perhitungan suara Pilpres 2019 melawan Prabowo, kejadian yang sama juga terjadi pada Pilpres 2014 lalu.
Jokowi-Maruf meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen.
Sedangkan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 suara atau 11 persen.
Hasil rekapitulasi KPU secara nasional ini terdiri atas perolehan suara di 34 provinsi dan 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN).
KPU menyebut jumlah suara sah nasional yaitu 154.257.601.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Panglima TNI Jaga Netralitas Jelang Pemilu 2024
Kendati telah memenangkan hasil rekapitulasi, Jokowi dihadapi gugatan BPN Prabowo-Sandi terkait pilpres 2019 ini.
Sebelumnya, Jokowi juga telah menang di Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2005 yang diselenggarakan 27 Juni 2005.

Saat itu, Jokowi menggandeng F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil calon walikota Solo.
Hasilnya, pasangan Jokowi-Rudy memenangkan Pilkada Solo 2005 dengan perolehan 99.747 suara atau 36,62 persen.
Kemudian, Jokowi kembali mengikuti Pilkada di tahun 2010.
Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2010 diselenggarakan 26 April 2010 untuk memilih Wali Kota Surakarta periode 2010-2015.
Jokowi kembali menggandeng F.X. Hadi Rudyatmo sebagai calon wakil walikota melawan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi.
Hasilnya, Jokowi-Rudy meraih kemenangan telak dengan 248.243 suara atau 90,09 persen.
Berikutnya Jokowi "terbang" ke Jakarta untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017.
Baca juga: Iriana Jokowi Minta Foto Bareng Keluarga Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina Tak Bisa Move On
Joko Widodo menggandeng Basuki T. Purnama sebagai calon wakil gubernur.
Terdapat lima kandidat lain di Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran pertama ini, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin, dan Alex Noerdin-Nono Sampono.
Di putaran pertama, Joko Widodo-Basuki T. Purnama unggul 42,6 persen diikuti Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan 34,05 persen.
Kemudian, pada putaran kedua, empat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur tereliminasi, tersisa Joko Widodo-Basuki T. Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Di putaran kedua yang merupakan penentu, Joko Widodo-Basuki T. Purnama meraih suara paling banyak yaitu 2.472.130 suara atau 53,82 persen.
Rival mereka, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli kalah dengan perolehan 2.120.815 suara atau 46,18 persen.

Kemudian, Jokowi bertarung di Pilpres 2014 melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan 70.997.833 atau persentase 53.15 persen.
Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara dengan 46.85 persen.
Tercatat memenangkan pemilu sekitar lima kali berturut-turut membuat Jokowi buka suara mengenai rahasianya.
Melansir tayangan Wawancara Ekslusif Merajut Persatuan Bangsa yang ditayangkan Indosiar pada Minggu (26/5), Jokowi ditanya pembawa acara mengenai rahasianya yang telah memenagkan pemilu berkali-kali.
Di awal perbincangan, Jokowi menuturkan hasil pilpres 2019 menunjukkan adanya kehendak rakyat yang telah disuarakan.
"Jadi kedaulatan rakyat telah dilaksanakan dan pesta demokrasi juga dilaksanakan. Kehendak rakyat juga telah dihitung oleh KPU," papar Jokowi.

"Pak Jokowi telah 2 kali memenangkan pemilu di Solo, 1 kali di Pilkada DKI Jakarta, 2 kali di Pilpres kalau nanti ditetapkan. Apa resepnya pak?" tanya pembawa acara.
Jokowi pun menuturkan rahasia sederhana ia bisa menang berturut-turut di pemilu.
Menurut Jokowi, rahasianya itu dekat dengan rakyat.
"Kalau sudah diberi amanah ya bekerja keras untuk rakyat. Simple aja itu paling paling," jelas Jokowi.
"Ada filosofis khusus pak?" tanya pembawa acara.
Jokowi pun mengungkapkan tiga filosofi Jawa yang ia pegang teguh hingga saat ini.
"Jadi ada tiga. Pertama Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.
Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.
Dan ketiga adalah Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar," ungkap Jokowi.
(TribunJakarta/Tribunnews)