Kasihan, Spesies Terakhir Badak Sumatera Jantan di Sabah Malaysia Mati
Spesies terakhir badak Sumatra jantan bercula satu di Sabah yang bernama Tam mati di Hutan Taman Marga Satwa Tabin, Lahad Datu, Sabah, Senin siang
TRIBUNBATAM.ID, KOTA KINABALU - Spesies terakhir badak sumatra jantan bercula satu di Sabah yang bernama Tam mati di Hutan Taman Marga Satwa Tabin, Lahad Datu, Sabah, Senin (27/5/2019) siang.
Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Malaysia Christina Liew mengatakan, ia diberitahu berita sedih tentang badak sumatera itu oleh Kepala Taman Marga Satwa Sabah, Augustine Tuuga.
“Dengan rasa dukacitanya, Tam mati tengah hari tadi... Kita sudah melakukan apa yang perlu dilakukan. Seminggu terakhir, kita melakukan penjagaan paliatif oleh petugas Borneo Rhino Alliance (BORA) selama 24 jam," katanya seperti dilansir Berita Harian online.
“Penyebab kematian akan diumumkan kemudian setelah autopsi dilakukan,” katanya.
Christina mengatakan, kematian Tam juga berkaitan dengan faktor usia selain organ tubuhnya tidak berfungsi dengan baik.
Tam yang berusia lebih dari 35 tahun hilang selera makan dan kurang responsif sejak April lalu.
Tam ditangkap di perkebunan di wilayah Kretam, sebuah kawasan kelapa sawit di Lahad Datu, Agustus tahun 2008 dan kemudian dipindahkan ke Taman Margasatwa Tabin.

Saat ditangkap, Tam diperkirakan berusia 20-an di utara Kalimantan itu, berarti sudah memasuki umur tua bagi seekor badak bercula Sumatra.
Sejak 2011, berbagai usaha dilakukan pemerintah Malaysia untuk menyelamatkan badak sumbu Sumatra dari kepunahan dengan barbagai cara, termasuk menggunakan teknologi pembiakan terkini, termasuk secara in vitro, bekerjasama dengan Indonesia.
Usaha untuk mencari pasangan untuk Tam juga pupus setelah badak betina bernama Puntung yang ditangkap tahun 2011 mengalami masalah rahim.
Begitu juga seekor badak betina lainnya bernama Iman yang ditangkap pada tahun 2014.
Puntung terpaksa dimatikan pada tahun 2017 kerana kanker dan penyakit akut kesakitan yang dialaminya, sehingga hanya Iman satu-satunya badak bercula Sumatera betina yang masih hidup di Malaysia hingga saat ini.
Masalah penyakit yang dihadapi badak bercula Sumatera ini menjadi penyebab binatang berukuran raksasa itu sulit dikembangbiakkan dan terus menuju kepunahan.
Tam sangat disukai oleh penjaga taman margasatwa kerana jinak.
Berbagai upaya untuk mempertahankan badak Sumatera hingga kini tak ada yang berhasil.