Mahfud MD Sebut Tiga Tokoh Lain juga Jadi Target Pembunuhan, Mengapa Nama Mereka Tak Dirilis Polisi?

Mahfud MD tiba-tiba menyebutkan ada tokoh lain yang juga menjadi target pembunuhan dalam aksi kerusuhan 22 Mei lalu.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD saat menghadiri diskusi bertajuk Saresehan Kebangsaan, di Four Points Hotel, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/2/2019). 

Simak videonya dari menit 2.05

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membeberkan bahwa perusuh yang tertangkap dalam Aksi 22 Mei mengincar untuk membunuh empat tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei swasta.

Hal itu dikemukakan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen pol Muhammad Iqbal dalam tayangan Metro Tv, Senin (27/5/2019).

Iqbal menjelaskan bahwa tersangka berinisial HK dan TJ dalam Aksi 22 Mei dibayar oleh seseorang hingga puluhan dan ratusan juta rupiah

Bahkan Iqbal mengungkapkan, TJ diminta untuk membunuh dua tokoh nasional.

Dirinya menyatakan sudah mengetahui siapa target dari pembunuhan tersebut.

"Pada 14 Maret 2019 tersangka HK menerima uang Rp 150 juta dan TJ mendapat bagian sebesar Rp 25 juta dari seseorang," ujar Iqbal.

"Seseorang itu sudah kami kantongi identitasnya dan saat ini tim sedang mendalami."

"Di mana tersangka TJ diminta untuk membunuh 2 orang tokoh nasional."

"Saya tidak sebutkan di depan publik."

"Pihak kami, TNI dan Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," sambungnya.

Lebih lanjut, Iqbal menerangkan tersangka HK juga diperintah untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.

Selain itu, HK turut diperintah membunuh seorang pimpinan lembaga survei swasta.

"Pada 12 April 2019, tersangka HK mendapatkan perintah kembali untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya," jelas Iqbal.

"Jadi empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional."

"Sekitar bulan April 2019, selain ada perencanaan untuk membunuh target tokoh nasional yang telah ditentukan, terdapat juga perintah lain melalui tersangka HZ untuk membunuh seorang pemimpin satu lembaga ya."

"Lembaganya swasta, lembaga survei," sambungnya.

Dirinya menerangkan bahwa selain HK dan TJ, juga ada tersangka IR yang juga dibayar dalam kerusuhan yang terjadi di area kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved