Karimun Terkini
Wakil Bupati Karimun Buka Festival Lampu Colok. Peserta yang Ikut Berkurang, Pemicunya Minyak Tanah
Mereka bersaing memperebutkan piala plus uang tunai sebesar Rp 10 juta
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Festival lampu colok yang ternama di Karimun resmi dibuka Wakil Bupati Karimun, H Anwar Hasyim, Jumat (31/5/2019) atau bertepatan dengan 27 Ramadan malam di Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun.
Festival itu diikuti sekitar 30 kelompok dari dua pulau yakni Karimun dan Kundur.
Mereka bersaing memperebutkan piala plus uang tunai sebesar Rp 10 juta.
Turut hadir dalam acara pembukaan itu Camat se Kabupaten Karimun, Kapolsek Balai Karimun AKP Budi Hartono, Lurah se Kecamatan Karimun dan tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Wakil Bupati Karimun, H Anwar Hasyim mengharapkan ke depannya festival lampu colok dikemas sebaik mungkin untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
• Lomba Lampu Colok Meriahkan Bulan Suci Ramadan. Peserta Akan Tampilkan Motif Berbeda
• Kelurahan Gadingsari Juarai Festival Lampu Colok di Karimun
• Gubernur Kepri Lepas Peserta Mudik Gratis ke Lingga. Nurdin: Selamat Pergi, Cepat Kembali
"Festival ini bisa mendorong kunjungan wisata ke Karimun, kami harap agar dievaluasi setiap tahun, dikemas dengan baik agar bisa menjual," ujar Wabup.
Wabup juga minta festival ini terus diadakan untuk melestarikan budaya atau warisan peninggalan budaya Melayu.
''Saya harap, tahun depan hadiahnya bisa ditambah biar semakin banyak yang ikut," kata Wabup.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni Budaya Karimun H Zamri mengatakan 30 kelompok berasal dari pulau Karimun 10 kelompok dan pulau Kundur 20 kelompok.
Zamri mengakui jumlah peserta tahun ini menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu dikarenakan minyak tanah sebagai bahan bakar lampu colok, sulit diperoleh setelah ada pemangkasan kuota dari Pertamina.
Total hadiah yang disediakan panitia mencapai Rp 74 juta terdiri dari juara 1 Rp 10 juta, juara 2 Rp 8 juta, juara 3 Rp 6 juta.
Peringkat 4 Rp 4 juta, peringkat 5 Rp 3 juta, peringkat 6 Rp 2 juta, peringkat 7, 8, 9 dan 10 masing-masing Rp 1 juta.
''Untuk tahun depan, kami akan coba koordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk pengadaan minyak tanah," kata Zamri. (yah)