Pemancing Asal Tasikmalaya Ini Tewas dengan Dua Belut di Sampingnya, Tewas Karena Digigit Belut?

Kematian Suhikmat kemudian banyak dikaitkan dengan fenomena niskala oleh warga setempat.

Editor: Thom Limahekin
Istimewa
Seorang pria ditemukan tak bernyawa dengan dua ekor julit di sebelahnya, Selasa (4/6/2019) 

TRIBUNBATAM.id - Suhikmat (57), warga asal Tasikmalaya ditemukan tewas di sebuah sungai timur Banjar Perangsada, Desa Pering, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Selasa (4/6/2019).

Kematian Suhikmat kemudian banyak dikaitkan dengan fenomena niskala oleh warga setempat.

Terlebih lagi, lokasi ditemukannya mayat warga asal Tasikmalaya itu berada di dekat kuburan, serta adanya dua tangkapan ikan sidat (belut) atau di Bali disebut 'be julit'.

Masyarakat Bali, memang kerap mengkeramatkan be julit.

Terutama julit berwarna putih.

Arus Balik via Jalur Selatan Mulai Padat, Perbatasan Garut-Bandung Berlakukan One Way

Simak Bocoran Spesifikasi Oppo A1s, Ponsel Murah Meriah dari Oppo

VIDEO Kelucuan Jan Ethes Layani Pertanyaan Wartawan hingga Bergaya bak Paskibra

Pelancong Asal Jakarta Menjerit dengan Harga Tiket Pesawat Jakarta-Batam : Wisata Berat di Ongkos

Bahkan ada mitos yang menyatakan be julit merupakan 'babi peliharaan' gamang atau wong samar.

Konon menurut kepercayaan masyarakat, pemancing yang memancing be julit di tempat keramat, kerap diganggu oleh gamang atau ketika julit itu dipotong untuk dimasak, bagian potongan tersebut akan hidup lalu meloncat-loncat menuju sungai.

Belut
Belut (TRIBUN TIMUR)

Terlepas dari mitos tersebut benar atau tidak, dan apakah keangkeran be julit menjadi pemicu tewasnya Suhikmat, Kapolsek Blahbatuh, Kompol Ketut Dwikora menemukan fakta berbeda.

Kepada Tribun Bali, Kamis (6/6/2019), Kompol Dwikora mengatakan, korban diduga tewas karena penyakit yang dideritanya.

"Dari keterangan keluarga korban, yang bersangkutan memang suka memancing ikan.

Sebelum meninggalkan rumah untuk mancing, korban sempat mengatakan tidak enak badan," ujarnya namun tak mengetahui riwayat penyakit korban.

"Tapi, julit yang ditangkap juga diduga menjadi penyebab kematian korban. Karena julit yang ditangkap ada dua dan ukurannya besar-besar, sekitar 3 meter. Jadi korban kecapekan, ditambah kondisinya yang tidak sehat," tandasnya.

Kata dia, kasus tersebut tidak berlanjut.

Sebab pihak keluarga telah menerima kematian Suhikmat sebagai musibah.

"Jenazah korban sudah dipulangkan ke kampung halamannya," tandasnya. 

 
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved