Jutaan Warga Hong Kong Lawan UU Ekstradisi: Orang China Daratan Mungkin Diam, Tetapi Kami Tidak
Orang-orang (China) daratan mungkin tidak berani berbicara tentang apa yang telah dilakukan pemerintah mereka, tetapi orang-orang Hongkong berbeda
"Saya sama sekali tidak percaya bahwa pemimpin kota, yang bahkan tidak berani berbicara tentang penutupan Lapangan Tiananmen, akan memainkan peran sebagai penjaga gerbang dengan baik dalam menangani permintaan ekstradisi," kata Matthew Ng Kwok-bun (50).
Dr Rose Wu, pendiri Front Hak Asasi Manusia Sipil yang membantu mengorganisasi pawai 2003 mengatakan, tanggapan spontan dari spektrum luas orang-orang yang bergandengan tangan dalam pawai kemarin jauh berbeda dengan 2003.
"Orang-orang menyuarakan keprihatinan mereka dengan membentuk kelompok mereka sendiri, bukan platform institusional," kata Wu.
Dia berbicara mengacu pada ratusan petisi online yang muncul bulan lalu untuk menentang RUU tersebut, dan ditandatangani oleh mahasiswa, alumni universitas, dan ibu rumah tangga.
Di luar negeri, protes dilakukan di lebih dari 20 kota di seluruh dunia.
"Reaksi cepat dan kuat di seluruh dunia juga memberikan dorongan besar bagi warga Hongkong," kata Wu.
Kenapa UU Itu ditentang?
Unjuk rasa tersebut adalah aksi massa terbesar sejak penyerahan Hong Kong ke China pada 1997 dan aksi menentang UU keamanan nasional pada 2003.
Rocky Chang (59), seorang guru besar yang ikut dalam aksi unjuk rasa mengatakan, undang-undang ekstradisi adalah akhir bagi Hong Kong.
"Ini urusan hidup atau mati.. undang-undangnya jahat," kata Chang kepada kantor berita Reuters.
Pihak berwenang di Hong Kong mengatakan, sudah ada perangkat yang mencegah orang-orang ang tersangkut kasus agama atau politik untuk tidak diekstradisi ke China daratan.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, ingin proses amandemen undang-undang tentang ekstradisi ke China daratan dapat rampung sebelum Juli.
Berdasarkan usulan perubahan yang dimasukkan oleh pemerintah Hong Kong, tersangka kasus pembunuhan dan perkosaan di Hong Kong bisa diekstradisi ke China daratan Taiwan dan Makau.

Pemerintah mengatakan keputusan akhir apakah seseorang akan diekstradisi atau tidak, berada di tangan pengadilan Hong Kong.
Selain itu tidak akan ada aturan umum dan semuanya diputuskan kasus per kasus.