'Jangan Bunuh Aku, Ambillah Motor dan Duitku' Tapi Putra Tetap Dihabisi dengan Sadis
Bahkan, ia langsung menembak Aldi dan menusuk bagian dada Aldi. Namun dari hasil visum tidak ditemukan luka bekas tembakan.
Ketiga pelaku langsung menunggu korban di Jalan Philip 3 Desa Tanjung Kerang.
Kapolres perempuan pertama di jajaran Polres Muba ini mengatakan, saat menunggu korban, RM membagikan pisau dan keris kepada teman-temannya.
Sedangkan RM membawa senjata api rakitan dan keris kecil serta kayu yang digunakan untuk memukul korban.
• Video Mesum Bidan di Bali Ini Viral, Diduga Kekasih atau Selingkuhannya yang Sebarkan
• Latheefa Koya, Wanita Perkasa Mendadak Dilantik Mahathir Mohamad Jadi Ketua KPK Malaysia
Pada saat korban melintas, RM langsung memukul korban menggunakan kayu dan mengenai muka korban Raja Putra.
Korban langsung terjatuh sedangkan Aldi kemudian melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap oleh Fi dan RMT.
Setelah keduanya berhasil ditangkap dengan ancaman, RM langsung memarahi Aldi soal utang-piutang keluarga mereka.
Bahkan, ia langsung menembak Aldi dan menusuk bagian dada Aldi. Namun dari hasil visum tidak ditemukan luka bekas tembakan.
Setelah menusuk Aldi. RM langsung menginstruksikan Virgo dan Rafly untuk menusuk Raja Putra.
Keduanya melakukan penusukan tanpa belas kasihan berulang kali sehingga kedua korban tidak bergerak lagi.
Usai melakukan perbuatan keji ketiga pelaku langsung mengambil handphone dan sepeda motor korban, lalu dan melarikan diri ke arah Betung menggunakan dua sepeda motor.
RM mengungkapkan bahwa apa yang dilakukanya karena dendam pasal utang orangtuanya sebesar Rp 25 juta sehingga timbullah dendam.
"Saya lihat dia main di rumah temannya lalu saya panggil Fi dan RMT karena mereka ternyata juga punya dendam dengan Aldi," katanya.
Dalam pembunuhan tersebut, RM menjelaskan, mereka memiliki peran masing-masing.
Ia memukul menggunakan kayu mengenai wajah Putra yang mengendarai motor. Setelah itu kedua pelaku lainnya langsung mengeroyok kedua korban dengan membabi buta menggunakan senjata tajam.
Mohon Ampun Tak Dibunuh
