Anak-anak Soeharto Ternyata Miliki Keunikan Masing-masing: Tutut Pemalu, Titiek Tomboi, yang Lain?
Kejatuhan Soerharto seakan membuat orang tidak menaruh perhatian lagi pada keluarga Cendana termasuk anak-anaknya.
TRIBUNBATAM.id - Presiden Soeharto akhirnya lengser setelah 32 tahun berkuasa.
Kejatuhan Soerharto seakan membuat orang tidak menaruh perhatian lagi pada keluarga Cendana termasuk anak-anaknya.
Karena itu tidakbanyak yang tahu kisah-kisah anak Soeharto semasa kecil.
Mereka memiliki masa-masa indah dan unik di masa kecilnya.
Cerita-cerita itu pun diungkap dalam buku 'Saya dan Mas Harto Memoar Romantika Probosutedjo' karya Alberthiene Endah.
• Besok Ada Puasa Ayyamul Bidh bagi Umat Islam, Ini Bacaan Niat-nya
• Tiket Masuk Mega Wisata Ocarina Sama Untuk Anak-anak dan Orang Dewasa, Pengunjung Bisa Nikmati Ini
Ada pula kisah tentang Mayangsari.
Ternyata tak banyak yang tahu bahwa dua anak Soeharto sering berkelahi sewaktu masih kecil hanya karena masalah sepele.
Presiden Soeharto punya tiga laki-laki dan tiga perempuan hasil pernikahanya dengan Siti Hartinah atau lebih dikenal Bu Tien.
Menurut Probosutedjo, Sigit Harjojudanto dan Bambang Trihatmodjo di masa kecilnya merupakan anak yang nakalnya bukan main.
• Hendak Curi Motor di Perumahan, Dua Pencuri Ini Nyaris Ditelanjangi Warga Sebelum Diantar ke Polisi
• PSM Makassar Bertandang ke Markas Becamex Binh Duong Vietnam, Ini Janji Manajemen PSM Jika Menang
• Pemain Tira Persikabo Sudah Siap Pupuskan Harapan Penyerang Persib Bandung Ezechiel N Douassel
• Syahrini Sempat Didatangi Hiu Raksasa Saat Berdua Reino Barack Berbulan Madu, Begini Ceritanya

Apalagi saat bermain bersama, tak jarang Bambang dan Sigit berkelahi.
Tetapi saat dipisahkan, mereka berubah jadi anak berperangai manis.
Mendiang Probosutedjo juga menjelaskan Soeharto memiliki cara tersendiri untuk memisahkan Sigit dan Bambang.
"Begitu Sigit dan Bambang ribut, dengan tenang Mas Harto menggendong keduanya dan melemparkan ke tempat tidur sambil membentak," ujar Probosutedjo

Namun, tegasnya Soeharto itu tak menyurutkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya.
Tak hanya Sigit dan Bambang, Probosutedjo juga mengungkap masa kanak-kanak anak Soeharto lainnya
Misalnya, dia menilai Tutut sebagai gadis pemalu yang sering membawa sapu tangan ke manapun.
Sedangkan Titiek Soeharto, dia dikenal sebagai bocah tomboi dan lucu.
Mayangsari Nyaris Diusir Saat Melayat Soeharto
Bambang Trihatmodjo bersama istrinya, Mayangsari memiliki pengalaman kurang mengenakkan saat melayat Soeharto.
Hal ini terjadi karena dua putri Pak Harto tak mengehendaki kehadiran mereka.
Dilansir dari berkas NOVA (group SURYA.co.id) tahun 2008, tragedi pengusiran itu terjadi saat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya nekat menyambangi keluarga Cendana untuk melayat Soeharto.
Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo tampak memanjatkan doa terakhirnya untuk mengantarkan kepergian Soeharto.
• Dua Penyebar Hoaks Settingan Server KPU Ternyata Dosen IT, Ini Alasan Keduanya Sebar Hoaks
• Warga Resah, Dari Tiga Kasus Begal, Baru Pelaku Satu Kasus Begal Ditangkap, Pelaku Dua Kasusnya?
Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukkan muka di depan jenazah Soeharto.
Sementara di sampingnya Khirani Trihatmodjo duduk dipangku bapaknya, Bambang Trihatmodjo.
Di balik peristiwa itu, muncul cerita bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.
Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.
Menurut seorang saksi mata yang identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah keluarga Cendana sekitar pukul 22.00.
Saat itu doa-doa untuk almarhum Soeharto masih berlangsung dengan khusyuk.
Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.
Begitu pula dengan Halimah, mantan istri Bambang Trihatmodjo, yang sedang makan malam di rumah yang tak jauh dari rumah duka.
Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.

Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.
Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata itu
Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.
Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan kepada Mayangsari.
"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.
Meski insiden itu terjadi singkat, ribut-ribut itu langsung diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya lewat telepon.

Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Pak Harto dimakamkan, Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.
"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut. Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."
Untunglah persoalan dalam keluarga Cendana itu tak dibawa-bawa saat pemakaman Soeharto.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Lengkap 2 Anak Soeharto yang Selalu Berantem Saat Kecil, Serta si Pendiam & Tomboy