Batam Lampu Kuning! Perang Dagang AS, Ekspor Singapura Terjun Bebas, Elektronik Paling Terpukul
Singapura termasuk negara yang paling terpukul akibat perang dagang AS vs China karena ekspor manufakturnya langsung terjun bebas.
TRIBUNBATAM.ID - Singapura termasuk negara yang paling terpukul akibat perang dagang AS vs China karena ekspor manufakturnya langsung terjun bebas.
Singapura adalah negara yang ekonominya paling bergantung pada perdagangan dunia mengalami penurunan ekspor non-migas 15,9 persen pada Bulan Mei 2019 dibanding bulan yang sama tahun lalu.
Enterprise Singapore yang merilis data tersebut, Senin (17/6/2019) mengatakan, penurunan tersebut akibat penurunan tajam pengiriman produk ke Cina, namun angkanya sedikit lebih kecil dari perkiraan pengamat, 16,5 persen, demikian dilansir TribunBatam.id dari Channel News Asia.
• Pemimpin Hong Kong Terlalu Sombong, 2 Juta Orang Terbakar Turun ke Jalan, Mendesaknya Mundur
• Inilah Sosok Paulus Panjaitan, Anak Luhut Binsar Panjaitan yang Lulus Memuaskan di Seskoad Amerika
• Crash di MotoGP Catalunya 2019, Begini Reaksi Valentino Rossi: Saya tak Bisa Menghindar
Jika dilihat data ekspor per bulan, angka ekspor Mei naik 6,2 persen dibanding April lalu yang turun 0,7 persen.
Ekspor elektronik menyumbang paling besar anjloknya ekspor Singapura, turun 31,4 persen sementara dibanding bulan sebelumnya mengalami kontraksi 16,3 persen.
Berbagai produk manufaktur elektronik seperti integrated circuit (IC) media products dan bagian IC lainnya mengalami kontraksi 39,8 persen, 42,4 persen dan 54,2 persen yang merupakan penyumbang terbesar anjloknya ekspor produk elektronik.
Ekspor non-elektronik turun 10,8 persen tahun ke tahun di bulan Mei, setelah penurunan 8,0 persen di bulan sebelumnya.
Bagian peralatan teknik sipil (-92,4 persen), emas non-moneter (-72,4 persen) dan petrokimia (-14,7 persen) berkontribusi paling besar terhadap penurunan ekspor non-migas.
Total perdagangan menurun sebesar 2,1 persen di bulan Mei dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, namun mengalami pertumbuhan 3,2 persen dibanding bulan April lalu.
Secara keseluruhan, ekspor tujuan pasar utama Singapura menurun pada bulan Mei, kecuali ke AS.
Kontributor terbesar terhadap penurunan adalah Cina (-23,3 persen), Taiwan (-34,7 persen) dan Hong Kong (-24,8 persen).
Kemerosotan elektronik global
Para analis mengatakan bahwa turunnya ekspor Singapura adalah dampak perang dagang AS vs China, kata analis.
Analis CMC Markets Margaret Yang Yan mengatakan, jika ketegangan perdagangan AS dan China tidak mereda, perlambatan permintaan produk dari China akan tyerus membawa dampak buruk bagi ekonomi Asia Tenggara," katanya.
Penurunan ekspor Singapura juga mencerminkan penurunan permintaan elektronik global, kata Robert Carnell, kepala ekonom dan kepala penelitian untuk wilayah Asia-Pasifik di bank Belanda ING, dalam sebuah catatan penelitian.