Banyak Warga Keluhkan Pungutan Liar Parkir di Rumija, Ini Jawaban Kadishub Batam, Begitu Saja?
Baru-baru ini, beberapa warga Batam mengeluhkan adanya retribusi parkir di Ruang Milik Jalan (Rumija).
Dia merupakan korban keganasan premanisme juru parkir liar di Jembatan Dua Barelang.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat kembali resah atas ulah oknum juru parkir.
Uli (33) ibu rumah tangga warga Bengkong mengatakan misalnya, berseteru dengan seorang juru parkir yang beroperasi di depan pertokoan Ruko Kuda Putih Seipanas, Batam, Kepri, Kamis (13/6/2019).
Lantaran dia tidak mau membayar uang parkir Rp1.000 kepada juru parkir.
"Jadi persoalannya begini. Saya keluar belanja itu di atas jam 10 malam. Motor saya yang diparkir di samping jalan saya mau ambil.
Datang juru parkir dari belakang, lalu menagih saya. Saya bilang, bang kalau masih jam 10 malam saya bayar. Kan sesuai aturannya kalau di atas jam 10 malam tak bayar," cerita Uli.
Juru parkir justru tidak menerima. Dia memaksa Uli untuk membayar. Uli pun mengaku bertahan tidak mau bayar.
"Kan hak masyarakat kalau gak bayar dan sudah sesuai aturan kok. Kalau jam delapan malam Rp1.000 pasti saya kasih. Bukan soal besarannya. Tapi ini persoalan hak masyarakat yang sudah tertuang dalam aturan," kata Uli.
• Info CPNS 2019, Pemkab Solok Sumbar Akan Terima 128 CPNS, 70 Persen Untuk Guru
• Fokus Dampingi Korban TKI di Batam, Pastor Ini Pertanyakan Komitmen Pemprov NTT Atasi Masalah TKI
• Soal Rencana Penggunaan VAR di Kompetisi Liga 1 Indonesia, PSSI Sudah Lapor FIFA
Tidak berhenti di situ saja, Uli dan juru parkir itu adu mulut. Karena Uli perempuan mengalah. Juru parkir tersebut terus menggertak Uli.
"Saya kan perempuan bang. Saya takut. Lalu saya panggil adik-adik saya, hampir berantam saat itu, " katanya.
Uli mengatakan, bukan tidak membayar retribusi yang menjadi hak daerah. Tetapi dia hanya mengikuti aturan.
Aturan itu menurutnya sudah pas karena mengurangi beban masyarakat.
"Kalau kita parkir 10 kali sehari kan sudah Rp 10 ribu. Rp10 ribu berat cari duit sekarang. Makanya kalau malam di atas jam delapan sudah pas pemerintah bantu masyarakat gak bayar parkir. Mintanya kayak preman," katanya.
Hal yang sama dialami oleh Wati Sagala (45) seorang ibu rumah tangga.
Hal itu dialami saat dia memarkirkan mobilnya di depan Ruko Golden Land atau belakang Pujasera Golden Land, simpang lampu merah Simpang Kara, Batam, Kepri.