Rudi Temui Orangtua Murid Bahas Solusi PPDB, Udin: Wako Tidak Transparan, Jangan Jadikan Pencintraan
Solusi itu antara lain adalah penambahan jumlah anak per kelas, sistem shift, dan pembangunan sekolah baru yang dilakukan 2020 mendatang.
Itu perlu ditegaskan," tutur Udin.

Sebelum itu, ratusan orang tua siswa yang anaknya tak tertampung di SMPN berdasarkan sistem zonasi di kawasan Bengkong, dikumpulkan di Ballroom Golden Prawn, Bengkong, Rabu (19/6).
Mereka berharap anak mereka bisa diterima di sekolah negeri.
Pertemuan dihadiri Wali Kota Batam, Rudi, Camat Bengkong M Tahir, Kepala Dinas Pendidikan, Hendri Arulan, Ketua Dewan Pendidikan, Sudirman Dianto. Termasuk dua kepala sekolah di kawasan Bengkong, SMPN 4 dan SMPN 30.
Saat ini kegiatan masih berlangsung.
Betapa susahnya anak-anak masuk ke SMPN di Batam menjadi keluhan banyak orang tua dan wali murid saat ini.
Misalnya, apa yang diungkapkan oleh Marta Elina, warga Batuaji yang sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 26, namun nama anaknya tidak keluar karena jarak rumahnya dari sekolah tidak masuk.
• Tim Hukum Prabowo-Sandi Ajukan Hairul Anas Saksi Ahli di Sidang MK, Dikenal Keponakan Mahfud MD
• Hadapi Aksi Begal yang Sedang Marak, Inilah yang Dilakukan Satpol PP Batam, Aksi Polisi?
• Pasutri Tasikmalaya Live Adegan Mesum Ditahan, Bujuk Anak-anak Nonton Bayar Pakai Rokok & Mie Instan
• Video-Live Streaming Persebaya Surabaya vs Madura United, Rabu (3/4/2019) sore jam 15.30 WIB
"Tidak tahulah nanti, mau sekolah ke mana anak saya,rumah saya di Rindang Garden Batuaji. Jaraknya lebih dekat ke SMPN 26 sesuai zona, tapi tidak diterima, kalau ke SMPN 11 jaraknya sudah jauh, apalagi ke SMPN 53," kata Marta.
Marta juga mengatakan kondisi ekonomi Batam, saat ini sangat tidak memungkinkan anaknya masuk ke sekolah swasta.
"Kalau swasta zaman sekarang sulit juga. Setiap bulan harus pikirkan uang sekolah. Kalau di negeri kan tidak ada uang sekolah, kalau uang buku dan seragam masih bisa dicicil," kata Marta.
Herlina, warga Genta Tiga juga mengatakan anaknya yang sudah didaftar ke SMPN 53 tapi tidak keluar namanya.
"Kalau zonanya memang sangat jauh, tapi mau bagaimana, kita harus daftar ke sana,"kata Herlina.
Herlina mengharapkan ada kebijakan dari Pemerintah Kota Batam.
"Kita hanya mengharapkan kebijakan Pemerintah Kota Batam. Mudah-mudahan seperti tahun sebelumnya, semua murid yang sudah daftar diakomodir," kata Herlina.
Mengenai keresahan orang tua siswa di Sagulung, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan, pada Rabu (19/6/2019) akan diadakan rapat bersama orang tua/wali murid bersama Wali Kota Batam di Aula SMKN 1 Batam.