Batam Darurat Begal, Tas Kerja Dirampas Pelaku Begal di Tiban, Sebulan Ada Empat Kasus

"Sebelumnya ingin mengucapkan terima kasih kepada tiap orang yang telah menolong suami saya tadi malam akibat terkena begal di daerah Shoutlink, arah

Akun Facebook Yuni Rusmini
Aksi komplotan begal di jalanan ramai terekam kamera CCTV, warga yang melihat hanya diam 

Dua pelaku dari tiga kasus itu yaitu untuk kasus begal yang terjadi di sekitar jalan Hotel Vista Kota Batam dan kasus yang terjadi di sekitar jalan Kodim 0316 Kota Batam.

Hingga berita ini ditulis, pihak terkait, yaitu Polsek Lubuk Baja serta Polsek Batu Ampar Kota Batam masih belum memberikan keterangan lanjutan. 

Untuk mengetahui rangkaian kasus begal selama ini, berikut catatan TRIBUNBATAM.id terkait kasus begal di Kota Batam dalam satu bulan terakhir :

1. Begal di jalan Hotel Vista
Ira Korban Begal di Batam tewas karena mengalami pendarahan di otak
Ira Korban Begal di Batam tewas karena mengalami pendarahan di otak (tribunbatam.id)
Kasus begal di sekitar Hotel Vista, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam pada Rabu (15/5/2019) lalu. Para pelaku begal beraksi saat korban bernama Veronica Ira Trisusanti atau akrab disapa Ira, bersama suaminya, Chiu, sedang melakukan lari pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Hal ini berdasarkan keterangan suami dari Veronica Ira Trisusanti, Chiu, saat ditemui di Rumah Duka Batu Batam beberapa waktu lalu. Menurutnya, saat itu dua orang pelaku begal menondongnya dengan menggunakan sebuah pisau.
Menaiki sepeda motor bebek berwarna hitam, keduanya menghampiri Chiu dan Ira saat kondisi sekitar dalam keadaan sepi. "Harta atau nyawa," ucap Chiu menirukan ucapan para pelaku begal. Akibat todongan tersebut, menurut Chiu lagi, istrinya, Ira, terjatuh dan mengalami cedera di bagian kepala.
"Begal kabur, lalu saya teriak minta tolong untuk membawa istri ke rumah sakit," ucapnya lagi saat ditemui di Rumah Duka Batu Batam beberapa waktu lalu. Hal ini juga dibenarkan oleh dua orang security Hotel Vista Kota Batam, Agung dan Suryo, yang saay itu ikut membantu mengangkat Ira ke dalam mobil milik Chiu.
"Kata suaminya mereka dibegal. Namun kami tidak melihatnya. Kami hanya membantu mengangkat ke dalam mobil," ucap Agung memberikan kesaksian.
Sempat dibawa menuju RS. Awal Bros, Ira akhirnya meninggal dunia akibat cedera serius di bagian kepala. Hingga saat ini, kasus begal yang menimpa Ira masih dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Baja.
Seperti yang dijelaskan oleh Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stevani, yang sempat membantah bahwa pihaknya telah mengantongi identitas pelaku begal. "Siapa yang bilang kami sudah mengantongi? Itu tidak benar. Masih dalam proses penyeledikan," tegasnya di Mapolresta Barelang, Kamis (23/5/2019) lalu.
Kepada TRIBUNBATAM.id, sebelumnya Yunita sempat mengakui pihaknya telah mengantongi identitas pelaku saat dihubungi via telepon, Minggu (19/5/2019) malam.
2. Istri Pejabat Kepri Jadi Korban Begal
Kasus begal yang terjadi di Sei Harapan, Sekupang, Kota Batam, Kamis (23/5/2019). Kasus ini terjadi saat korban, yang merupakan seorang guru bernama Maizar, pulang dari kegiatan belajar mengajar di SMPN 3 Sekupang.
Pelaku begal yang merupakan seorang pemuda asal Kavling Punggur bernama Zen Silalahi, nekat melakukan aksinya dan berhasil mendapatkan tas kulit milik korban yang berisikan dua ponsel, uang Rp 1,5 juta, beberapa kartu ATM, serta dokumen pribadi.
Akibat peristiwa begal yang menimpanya, Maizar harus mendapatkan perawatan serius di RS. Awal Bros Kota Batam.
Diketahui, Maizar mendapatkan cedera cukup parah di bagian kaki. Bedanya, kasus begal yang terjadi pada Maizar dapat segera diselesaikan oleh pihak Polresta Barelang.
Dari penuturan Kasatreskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan, Minggu (26/5/2019) pukul 17.59 WIB melalui via komunikasi Whatsapp, diketahui pelaku dapat ditangkap tak lama setelah kejadian. "Pelaku telah diamankan," tulisnya kepada TRIBUNBATAM.id.
3. Pelatih Bela Diri Jadi Korban Begal
Terbaru, Senin (10/6/2019) dinihari sekitar Jalan Yos Sudarso, Kampung Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, seorang pelatih beladiri Taekwondo, Iskandar Muda Siregar (32), pun harus menjadi korban keganasan para pelaku begal.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu petugas keamanan RS. Budi Kemuliaan Kota Batam, Marsidi, Jumat (17/6/2019) pukul 11.45 WIB.
"Sekitar jam 3 subuh, korban dibawa temannya ke sini (RS. Budi Kemuliaan). Ada luka sobek di sekitar leher," terangnya kepada TRIBUNBATAM.id saat ditemui. Mursidi mengakui, menurut keterangan dari rekannya, korban juga harus kehilangan sepeda motor matic beserta beberapa barang berharga miliknya.
"Dompet yang di dalamnya terdapat STNK menurut temannya itu. Sudah terkena luka fisik, ditambah kerugian materi," tambahnya.
Keresahan terhadap rangkaian kasus begal di Kota Batam membuat beberapa pihak mulai mengambil langkah antisipasi.
Satpol PP Kota Batam misalnya sampai mengambil insiatif untuk membantu pihak kepolisian memberantas begal.
Sebagai lembaga yang berwenang untuk menindak warga atau masyarakat, aparatur atau badan hukum yang mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, sesuai peraturan pemerintah, Satpol PP Kota Batam pun memiliki cara tersendiri untuk meminimalisir kasus begal yang membuat banyak warga ketakutan.

Hal ini disampaikan oleh Sekreraris Satpol PP Kota Batam, Fridkalter P Pardede, Rabu (19/6/2019) pagi.

Menurut Fridkalter, patroli rutin harus tetap dilakukan untuk mengawasi tindakan yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat Kota Batam, agar kemananan dan kenyamanan tetap terjaga.

Bahkan, sesuai aturan yang ada, Fridkalter menambahkan, sebanyak 10 sampai 15 orang personel Satpol PP telah disebar ke setiap kecamatan sebagai personel Bantuan Kendali Operasi (BKO).

"Upaya untuk mengejar dan menangkap begal itu adalah wewenang kepolisian. Namun kami akan tetap memberi informasi ke tiap Polsek terdekat jika mengetahui atau mendapatkan informasi tentang kasus begal," tegasnya.

Selain itu, Fridkalter juga menuturkan, pihaknya juga akan segera menindak tegas para pelaku begal jika tertangkap tangan saat sedang melancarkan aksinya.

"Akan kami proses dan dibawa ke pihak kepolisian, sebagai yang berwenang menindak perihal pidana," jelasnya.

Mengenai upaya dari Satpol PP Kota Batam dalam menangani kasus begal, Fridkalter juga menuturkan, pihaknya akan menegur dan memberikan pembinaan kepada setiap anak usia remaja yang ditemukan sedang berkumpul dengan teman sepermainannya hingga larut malam.

"Kalau kumpul itu biasa, namanya anak muda. Namun jika sudah meresahkan, kami akan tegur dan kalau perlu panggil orang tua dan gurunya," jelasnya lagi. (TRIBUNBATAM.id/Dipa Nusantara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved