BP Batam Rayu Perakit iPhone Pindah ke Batam, Tangkap Peluang Perang Dagang AS vs China
Pabrik perakit iPhone dikabarkan akan pindah dari China ke Asia Tenggara, begini cara Batam menangkap peluangnya.
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Agus Tri Harsanto
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid merespon positif langkah Badan Pengusahaan (BP) Batam, akan merayu pabrik iPhone, Apple supaya pindah ke Batam. Hal ini sebagai imbas perang dagang Amerika Serikat dengan China.
Rafki menilai, peluang Batam menggaet Apple masuk ke Batam, terbuka luas. Mengingat lokasi Batam sangat strategis.
"Letak Batam sangat dekat dengan Singapura yang menjadi salah satu negara andalan Apple di Asia Tenggara," kata Rafki kepada Tribun, Senin (24/6/2019).
Pertimbangan lainnya, saat ini Batam juga sedang getol mengembangkan kawasan digital park di Nongsa. Dan salah satu perusahaan di sana, yaitu PT Kinema, kata Rafki, telah menjalin kerjasama dengan Apple. Kerjasama yang dilakukan, yakni untuk mencetak tenaga programmer berbasis iOS.
"Dengan dukungan dari SDM (sumber daya manusia) terlatih, tentunya akan lebih mudah bagi Apple mengembangkan sayapnya di Batam," ujarnya.
Dari Apindo, tentunya sangat mendukung diversifikasi jenis investasi yang masuk ke Batam.
Rafki mengatakan, industri digital merupakan kelanjutan dari industri manufaktur yang saat ini menjadi andalan Batam.
"Jika industri digital ikut berkembang, berarti pengembangan Batam bisa dikatakan sukses," kata Rafki.
Cabut dari China
Sebelumnya, PT Volex, perusahaan raksasa Inggris juga siap melirik Batam sebagai lompatan strategi bisnisnya.
Group HR Director PT Volex Inggris, Alan Taylor, dan Senior HR & GA Manager PT Volex Indonesia di Batam, Rima Melati Hutagalung telah berkunjung ke BP Batam, Selasa (18/6) lalu.
Tujuan kedatangan keduanya, untuk melihat peluang ekspansi perusahaan atau perluasan investasi di Batam.
Alan Taylor menyebutkan, ada kekhawatiran yang terus meningkat soal dampak ketegangan perdagangan yang terus bergulir.
Yakni perang bea impor antara Amerika Serikat (AS) dan China. Hal ini menjadi pertimbangan yang luar biasa untuk melakukan ekspansi perusahaan di Batam, Indonesia.
Mengingat PT Volex memiliki pabrik terbesar di China, kemudian ada di Eropa dan Amerika (Mexico).