Jubir BPN Sebut Probowo Akan Bertemu Jokowi Bukan Bahas Masalah Politik, Tapi Bicara Soal Hal Ini?

Apakah ada kemungkinan pasangan calon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno merapat ke koalisi 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin?

Editor: Thom Limahekin
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Calon Presiden Nomor Urut 1, Joko Widodo dan No JUrut 2, Prabowo Subianto mengambil undian pertanyaan saat Debat Kedua Calon Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). 

TRIBUNBATAM.id - Apakah ada kemungkinan pasangan calon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno merapat ke koalisi 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin?

Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Diberitakan TribunWow.com dari Kompas.com, Dahnil menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih fokus dalam menghadapi sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dahnil juga menegaskan, Prabowo masih menunggu putusan dari hakim MK terkait sengketa hasil Pilpres 2019 ini.

Terlebih, Dahnil mengatakan pihaknya optimis gugatannya akan dikabulkan oleh MK.

"Jadi sampai dengan detik ini terkait kompromi, terkait dengan bagi-bagi jabatan atau apapun itu sama sekali belum terpikir oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Dahnil di Jakarta, Senin (24/6/2019).

Dahnil mengaku, dirinya belum tahu apakah setelah putusan sidang MK keluar, Jokowi dan Prabowo akan bertemu.

Meski demikian, Dahnil menegaskan, Prabowo selalu terbuka untuk bertemu dengan Jokowi.

Yang pasti, Dahnil menambahkan, pertemuan tersebut bukan digelar dalam rangka melakukan lobi-lobi politik.

"Yang jelas Pak Prabowo sejak awal terbuka sekali bertemu dengan siapapun, dengan Pak Jokowi dengan siapapun. Tapi tidak pada frame untuk lobi-lobi, untuk bagi-bagi jabatan dan sebagainya," tegas Dahnil.

Dahnil menjelaskan, jika seandainya nanti ada pertemuan antara kedua tokoh tersebut, maka pertemuan itu adalah demi kepentingan masyarakat banyak.

Sebagai contoh, pertemuan tersebut berlangsung untuk membahas banyaknya pendukung Prabowo - Sandiaga yang tersangkut kasus hukum.

"Seperti ini kan belakangan ini banyak tokoh-tokoh BPN yang dikriminalisasi, kemudian dituduh makar dan sebagainya," katanya kemudian.

Dibayangi Kasus Penangkapan Ketua MK oleh KPK, Bisakah Hakim MK Putus Sengketa Pilpres secara Adil?

Soal Pembangunan Jembatan Babin, Begini Tanggapan Kapolda Kepri: Polda Siap Soal Pengamanan

Wendy’s Jadi Restoran Siap Saji dengan Harga Rp 20 Ribu, Intip Beragam Menu Makanannya

Amsakar Akui Dukung Rudi Jadi Wako Lagi dengan Wakil Siapapun, Kenapa Tak Minta Jadi Wakil Lagi, Pak

Faldo Sebut Prabowo Mungkin Gabung ke Jokowi

Sementara itu sebelumnya, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini membahas soal kemungkinan bergabungnya Prabowo dengan calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikannya sebagai tanggapan atas banyaknya tudingan yang didapatnya setelah videonya yang menyebutkan bahwa Prabowo - Sandiaga tak akan menang Pemilu dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti tampak dalam sebuah sebuah video yang dibagikan Faldo dalam saluran YouTubenya, Faldo Maldini, Minggu (23/6/2019).

Dalam video tersebut, Faldo awalnya menjelaskan maksud dari video yang dibuat sebelumnya terkait Prabowo - Sandiaga tak akan menang di MK.

Pasalnya, video tersebut menjadi perbicangan dan bahkan banyak pihak juga yang menyampaikan respons negatif dan memberikan sejumlah tuduhan pada Faldo.

Faldo menilai, banyak pihak yang menudingnya itu tidak paham pada maksud yang dia sampaikan dalam video sebelumnya.

Faldo menjelaskan, maksud dari video yang dia bagikan sebelumnya itu adalah soal menang gugatan di MK bukan berarti menang dalam Pemilu.

"Karena ketika gugatan 02 diterima, bukan serta merta Pak Prabowo jadi presiden. Tapi ada proses lain seperti pemungutan suara ulang atau pemilihannya diulang jika 01 didiskualifikasi," jelas Faldo.

Setelah memberikan penjelasan, Faldo kemudian menyinggung soal kemungkinan Prabowo bergabung dengan Jokowi.

Faldo menilai, bukan menjadi masalah jika Prabowo nantinya bergabung dengan Jokowi atau sebaliknya.

Menurut Faldo, hal itu bukan sesuatu yang salah asalkan baik Jokowi maupun Prabowo bisa menjalankan nilai-nilai yang mereka perjuangkan selama masa kampanye.

"Kalau bagi gue sekali lagi, nggak ada yang salah, asalkan mereka menjaga value yang mereka perjuangkan, bagi gue ya value-nya mereka pasti juga ada," kata Faldo.

"Ya misalnya jika Pak Prabowo gabung ke pemerintahannya Pak Jokowi, dia (Prabowo) bisa menyampaikan pikirannya, membuat negara ini APBN-nya tidak bocor," kata Faldo.

Jika nantinya Prabowo tak bisa mengatasi persoalan kebocoran anggaran yang sempat dia klaim, Faldo memastikan akan memberikan kritikan pada sang Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Kalau seandainya Pak Prabowo enggak bisa melakukan itu pada akhirnya ketika bergabung ke Pak Jokowi, gue pasti bakal mengkritisi Pak Prabowo. Karena berarti dia nggak menjalankan value yang dia yakini," tegas dia. 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kata Dahnil Anzar soal Kemungkinan Prabowo-Sandi Bergabung ke Koalisi Jokowi

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved