Sniper Joanna Palani, Dewi Kematian ISIS di Suriah. Pulang ke Denmark Dipenjara dan Dicap Teroris
Saya telah menyerahkan hidup saya dan kebebasan saya untuk menghentikan ISIS maju, sehingga semua orang di Eropa bisa aman. Itu adalah pilihan saya.
Para pemimpin ISIS amat pusing menghadapi wanita satu ini.
Mereka bahkan akan membayar satu juta dolar atau Rp 14 miliar lebih bagi siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Palani.
"ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya budak seks," ungkapnya kepada Daily Mail.
Namun pada Desember 2016 lalu, justru Badan Intelijen Denmark yang berhasil menangkap Joanna.
Penangkapan ini tak lain adalah usaha Denmark untuk mengamankan keselamatan warganya itu agar tak jatuh ke tangan ISIS.
Tapi dia mengatakan kehidupan berjalan dengan berat setelah kepulangannya dari aksi heroik sebagai penembak jitu di Suriah dan Irak.
"Saya telah menyerahkan hidup saya dan kebebasan saya untuk menghentikan ISIS maju, sehingga semua orang di Eropa bisa aman. Itu adalah pilihan saya. Tapi saya dilihat sebagai teroris oleh negara saya sendiri."
Berbicara tentang pertempurannya dengan ISIS, mantan mahasiswa telah berbicara banyak tentang keberhasilannya.
"Pejuang ISIS sangat mudah dibunuh, tetapi tentara Assad (Presiden Suriah) sangat terlatih dan mereka mesin pembunuh spesialis."
Tertawa Saat Kepala Hampir Pecah
Kisah sniper wanita Kurdi satu ini di medan perang memang menjadi perhatian sendiri kalangan militer di Timur Tengah.
Sepereti juga laki-laki, mereka tak kenal takut, bahkan meski hampir terbunuh, mereka masih bercanda, seperti yang terjadi di Raqa, Suriah.
Sebuah video memperlihatkan seorang sniper perempuan anggota pasukan Unit Perlindungan Perempuan (YPJ) yang nyaris tewas akibat tembakan sniper ISIS.
Dalam video itu, perempuan anggota YPJ itu tengah mengincar sasaran lewat sebuah celah dari dalam sebuah gedung di dekat kota Raqa, Suriah.
Namun, setelah perempuan itu melepaskan tembakannya, sebuah peluru melesat dan menembus dinding, hanya beberapa sentimeter dari kepalanya.