Irak Isyaratkan Tak Bantu AS Jika Perang dengan Iran: Kami Sudah Lelah Berperang Empat Dekade

Kami telah mengalami empat dekade masa tantangan, perang dan kekacauan. Kami tidak ingin terlibat dalam perang lain. Cukup!

AFP
Presiden Irak Barham Saleh 

Perang terakhir membuat Irak porak-poranda karena sel-sel kelompok garis keras bermunculan dan membuat keonaran di Irak.

Aksi bom bunuh diri, mulai dari Alqaeda hingga yang terakhir, ISIS, masih terus terjadi sepanjang tahun.

Belum lagi pertentangan antara faksi-faksi di Timur Tengah seperti Sunni dan Syiah serta Kurdistan yang menuntut merdeka di utara Irak.

Kirim Juru Damai ke AS dan Iran

Sementara itu di Baghdad, Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi (foto) mengatakan, pihaknya akan mengirim delegasi ke Washington dan Taheran untuk mendinginkan dua pihak yang bersitegang tersebut.

Sebab, situasi ketegangan yang berpanjangan akan berisiko besar dengan negara-negara di sekitar Selat Hormuz, termasuk Irak.

Irak akan berupaya menyeimbangkan hubungan dengan kedua negara tersebut.

"Baghdad akan segera mengirimkan delegasinya ke Teheran dan juga Washington untuk mendorong ketenangan," kata Mahdi kepada wartawan, Selasa (21/5/2019).

AS dan Iran telah saling bertukar ancaman perang dalam beberapa hari terakhir. Washington bahkan mengumumkan telah mengirim armada serang angkatan laut dan pesawat pembom ke wilayah.

Alasan Donald Trump Batalkan Serangan ke Iran. 150 Nyawa Iran Tak Sebanding dengan Drone Tanpa Awak

Presiden Iran Sebut Trump Keterbelakangan Mental, Ingin Negosiasi Tapi Keluarkan Sanksi Baru

Washington menyebut, pengiriman armada serang tersebut sebagai tanggapan atas "ancaman" Iran, namun hingga kini tidak jelas "ancaman" yang dimaksud.

Pada Minggu (19/5/2019), sebuah roket Katyusha dilaporkan telah ditembakkan ke Zona Hijau di Baghdad, di mana terdapat kantor-kantor pemerintahan, perumahan, dan kedutaan AS di Irak.

Insiden serangan itu terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Washington memerintahkan evakuasi staf diplomatnya.

Abdel Mahdi menekankan perlunya menghindari memberi ruangan kepada pihak lain untuk memanasi situasi.

"Kami tidak akan membiarkan Irak menjadi zona perang maupun landasan bagi perang melawan negara mana pun," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved