KILAS SEJARAH

Kisah Perjumpaan Terakhir Soeharto dengan Benny Meordani, Nangis Sebelum Sang Jenderal TNI Wafat

Presiden Soeharto mengucapkan kata-kata penyesalan yang nyaris tak terdengar sembari matanya berkaca-kaca

Repro buku Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando - IST ArsipKompas
Benny Moerdani dan Soeharto 

Keresahan Benny terhadap bisnis anak Soeharto juga dirasakan oleh Ali Moertopo.

Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan III itu berpesan kepada Jusuf agar berbicara kepada Benny tentang anak-anak Soeharto.

"Minta dia bicara ke Pak Harto , tertibkan anak-anaknya," kata Ali yang ditirukan Jusuf.

Bahkan, Benny sempat menahan paspor, putra Soeharto, Sigit Harjojudanto.

Tujuannya agar Sigit tak bisa lagi ke luar negeri untuk berjudi.

 

Soeharto mengucapkan kata-kata penyesalan yang nyaris tak terdengar sembari matanya berkaca-kaca.

"Kowe pancen sing bener, Ben. Nek aku manut nasihatmu, ora koyo ngene (Kamu memang yang benar, Ben. Seandainya aku menuruti nasihatmu, tak akan speerti ini)," kata Soeharto seperti yang ditirukan oleh asisten Benny yang berada di ruang perawatan.

Dua hari setelah kunjungan tersebut, Benny Moerdani menghembuskan napas terakhirnya. (***)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Penyesalan Soeharto Tak Dengarkan Benny Moerdani, Nangis Sebelum Sang Jenderal TNI Wafat: Kamu Benar

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved