Rayakan Ulang Tahun ke-90 Imelda Marcos, 261 Orang Masuk Rumah Sakit. Benarkan Sengaja Diracun?

Suasana pesta perayaan ulang tahun ke-90 mantan ibu negara Filipina Imelda Marcos, berubah kacau. Sebanyak 261 orang masuk rumah sakit akibat keracun

Philippine Inquirer/afp
Polisi menggendong seorang korban keracunan di pesta ulang tahun ke-90 Imelda Marcos di Manila. Sebanyak 261 orang masuk rumah sakit 

TRIBUNBATAM.ID, MANILA - Suasana pesta perayaan ulang tahun ke-90 mantan ibu negara Filipina Imelda Marcos, berubah kacau.

Sebanyak 261 orang masuk rumah sakit akibat keracunan makanan yang disajikan dalam pesta  ulang tahun Imelda, Selasa (2/7/2019).

Ruang gawat darurat rumah sakit di Pasig, ibu kota Manila, dipenuhi dengan pasien yang muntah, diare, hingga pusing akibat keracunan makanan.

"Menurut laporan, sekitar 2.000 peserta hadir dalam acara itu," kata Palang Merah Filipina (PRC) seperti dilansir TribunBatam.id dari Philippine Inquirer, Rabu (3/7/2019).

Awalnya hanya 137 yang dilaporkan mengalami masalah pada lambung mereka, namun menjelang malam, jumlahnya bertambah dan dari beberapa rumah sakit di Pasig dan kota-kota terdekat, jumlah korban mencapai 261 orang.

Ketua PRC Richard Gordon mengatakan, tim medis merujuk tiga pasien ke Rizal Medical Center.

Para pendukung Imelda Marcos memadati perayaan ulang tahun ke-90 Imelda Marcos yang jatuh pada 2 Juli di Ynares Sports Arena, Pasig.

Polisi Distrik Timur (RPD) Manila sebelumnya mengatakan ada sekitar 2.500 pengunjung yang hadir di acara tersebut.

EPD mengatakan, paramedis langhsung bergegas ke tempat kejadian untuk merawat para korban yang mengalami muntah dan ketidaknyamanan pada perut.

EPD saat ini sedang melakukan investigasi kejadian ini.

Kapten Polisi Richard Pua mengatakan, tamu itu mendapat paket makan siang kuliner populer Filipina bernama adobo.

Makanan tersebut terdiri dari kentang dan telur rebus.

Polisi belum memastikan makanan mana saja yang menyebabkan orang-orang itu keracunan dan dilarikan ke rumah sakit.

Keluarga Curiga Sabotase

Kepala staf janda mendiang diktator Ferdinand Marcos itu dan keluarganya tidak keracunan dengan makanan yang disajikan di ulang tahunnya.

Berbicara kepada hadirin yang masih berada di pesta, putri Imelda sekaligus calon senator Imee Marcos menduga makanan tersebut sengaja diracuni.

"Mari kita menjaga mereka yang masih berada di rumah sakit dan berharap kita bisa mengunjungi para korban secepatnya," ucap Imee dalam pidatonya.

Imelda Marcos meniup kue ulang tahun (ENCA)

Keluarga Marcos masih mempunyai pengaruh yang kuat dalam peta politik Filipina dan menjalin hubungan dengan presiden saat ini, Rodrigo Duterte.

Tahun lalu, Imelda dijatuhi 11 tahun penjara atas dakwaan korupsi karena transfer ilegal sebesar 200 juta dollar AS ke yayasan Swiss saat masih jadi Gubernur Manila 1970-an.

Namun, hingga saat ini, kasusnya belum tuntas karena Imelda melakukan banding dan membayar jaminan.

Pengadilan antikorupsi Filipina pada Oktober 2018 sudah memerintahkan penahanan mantan ibu negara Imelda Marcos, namun hingga saat ini belum juga dieksekusi.

Imelda terbukti bersalah atas tujuh tuduhan korupsi selama dua dekade pemerintahan suaminya.

Imelda sangat terkenal karena kehidupan glamornya saat suaminya berkuasa. Memiliki koleksi 1.200 pasang sepatu mewah, perhiasan, dan karya seni.

Marcos kemudian digulingkan dari kekuasaannya dan meninggal saat masih dalam proses hukum.

Meskipun dinastinya hancur-lebur oleh gerakan kudeta yang dikenal dengan "people power" yang dipimpin oleh Corazon Aquino, Imelda masih belum berhenti berpolitik.

Ia bahkan mencalonkan diri sebagai gubernur provinsi Ilocos Norte pada pemiu 2019.

Terjerat Kasus Korupsi

Kantor Ombudsman Filipina mengajukan 10 kasus korupsi yang dilakukan oleh tujuh yayasan milik Imelda di Swiss sejak 1968-1984 ketika dia memegang berbagai jabatan di pemerintahan.

Imelda pernah menjabat Menteri Permukiman Manusia, Gubernur Metro Manila (1878-1986), dan anggota Interim Batasang Pambansa atau legislatif (1978-1984).

Sebuah badan pemerintah yang dibentuk untuk memulihkan uang yang dicuri Imelda dan suaminya berhasil mengidentifikasi 658 juta dollar AS yang disimpan di Swiss.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Filipina memamerkan berbagai perhiasan yang pernah dimiliki Imelda Marcos sebagai kampanye antikorupsi di Filipina.

Perhiasan bernilai jutaan dollar AS itu disita Bea Cukai AS pada 1986 ketika Ferdinand Marcos dan Imelda melarikan diri ke Hawaii setelah digulingkan.

Keluarga Marcos diizinkan untuk kembali ke Filipina saat Ferdinand Marcos meninggal pada tahun 1989.

Komisi Kepresidenan tentang Pemerintahan yang Baik (PCGG) memuat foto-foto perhiasan secara online sejak 16 Maret, dengan judul "A Story of Excess".

Masing-masing perhiasan yang memesona itu disertai dengan penjelasan tentang bagaimana sebetulnya harga tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kehidupan bagi orang-orang di negara itu.

Sebuah "tiara antik dengan cabochon rubi, berlian dan mutiara mabe", misalnya, bisa digunakan untuk membiayai pendidikan 2000 mahasiswa selama empat tahun.

Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk melelang perhiasan Marcos yang bernilai lebih dari 21 juta dollar AS atau sekitar Rp 278 miliar.

Namun, keluarga dan lingkaran Marcos diperkirakan menimbun lebih dari 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 132 triliun dalam bentuk properti, perhiasan, uang tunai dan aset lainnya selama mereka berkuasa, meskipun Imelda membantah berkali-kali.

Sejumlah foto perhiasan Imelda yang dimuat di Twitter dan Facebook muncul menjelang pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang.

Kembali ke Panggung Politik

Imelda Marcos merayakan ulang tahun bersama pendukungnya

Tiga dekade berlalu, keluarga Marcos kembali menyusun kekuatan politik dan tahun ini, ada tiga anggota keluarganya yang mencalonkan diri.

Selain Imelda dan putrinya, juga anak laki-lakinya, Ferdinand Marcos Jr, atau dikenal dengan nama Bongbong.

Bongbong yang pernah menjadi senator ini akan mencalonkan dirinya menjadi wakil presiden.

Imelda Marcos sendiri, selain mencalonkan diri jadi gubernur, juga berharap bisa dipilih kembali menjadi anggota Kongres.

Menanggapi pameran online tersebut, Ferdinand Marcos Jr menilai hal itu adalah upaya untuk menggagalkan kampanyenya.

"Mengapa mereka melakukan ini sekarang, setelah 30 tahun? Mereka benar-benar melakukan hal ini karena politik. Itu sangat jelas," tuturnya.

Para kritikus menilai anggota keluarga Marcos muncul dan berkampanye di tengah-tengah generasi muda yang tidak begitu mengingat masa pemerintahan Marcos yang sarat penyalahgunaan.

Para pendukung keluarga karismatik itu mengatakan, Filipina membutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved