BATAM TERKINI

Batam Cuma Punya 10 CCTV di Area Publik, Kapolresta Barelang: Idealnya Miliki 400 Unit CCTV

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengungkapkan idealnya miliki 300 sampai 400 unit cctv di area publik. Realitanya hanya miliki 10 unit.

tribunbatam/eko setiawan
Kapolresta Barelang Kombes Hengki 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perkembangan kasus jambret yang terjadi kepada seorang warga negara Korea Selatan, masih sedang dalam tahap penyelidikkan oleh aparat kepolisian. Demikian hal ini diungkapkan oleh

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan kasus jambret yang dialami seorang turis asal Korea Selatan yang dijambret di Batam Centre, Selasa (2/7/2019).

"Masih kita lakukan penyelidikan secara insentif ya. Kita juga berharap dengan adanya kejadian seperti ini, penyelesaiannya tidak hanya dari sisi aparat kepolisian saja tetapi dari berbagai faktor," ujar Hengki kepada tribunbatam.id di Lanud Hang Nadim Batam, Kamis (4/7/2019).

Ia melanjutkan faktor pertama adalah berkurangnya lapangan tenaga kerja.

Di mana saat ini maraknya pengangguran di Batam.

Kedua faktor hal-hal yang mendukung keamanan masih sangat terbatas, seperti monitor dan Closed Circuit Television (CCTV).

Malaysia Ikuti Langkah Indonesia Hentikan Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Benarkah Ancam Reklamasi

Final Copa America 2019 Pertemukan Peru Hadapi Brasil, Ini Jadwal Laga Puncak Akhir Pekan

Thoriq Pendaki yang Hilang di Gunung Piramid, Akun Instagramnya Banjir Doa dari Netizen

Penyebar Foto Mumi Berwajah Jokowi Ternyata Punya Butik dan Suami Kerja di KPU

Menurut Hengki khusus area Batam harusnya sudah membutuhkan sebanyak 300 sampai 400 unit CCTV.

Bahkan pihaknya juga sudah melakukan survey titik-titik rawan di Batam. Sayangnya CCTV yang aktif secara efektif masih di bawah 10 unit.

"Pengadaan CCTV saat ini masih jauh belum memadai. Jauh panggang dari api. Langkah kita ayok kita berbenah, Pemerintah Kota Batam membantu kepolisian juga dalam pembuatan dan pemasangan CCTV di daerah rawan. Dengan adanya pendidikan di Tanjungbatu semoga personil kepolisian bisa ditambah lagi," paparnya. 

Banyak Kejadian Kejahatan Jalanan yang Tidak Terekam, Apakah CCTV di Batam Tidak Berfungsi?

Fungsi CCTv yang dipasang Pemerintah Kota Batam dipertanyakan warga.

Mengingat dari beberapa kasus kejahatan yang terjadi, kendati ada CCTv tak jauh dari lokasi kejadian, namun tak bisa terpantau lewat CCTv.

Seperti kejadian baru-baru ini, seorang turis Korea Selatan, Lee menjadi korban kejahatan di ruas Jalan Engku Putri Batam Center, Batam, Kepri, tak jauh dari Masjid Agung, Selasa (2/7).

Handphone-nya dirampas seorang pengemudi mobil Avanza hitam.

Saat itu, Lee yang datang seorang diri dari Singapura, bermaksud menanyakan lokasi kepada laki-laki yang berada tak jauh dari lokasinya.

Inilah 7 Menteri Diprediksi Tetap Dipertahankan Jokowi di Periode Kedua

Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Minta Polisi Tangkap Pablo Benua, Ini Alasannya

Thoriq Pendaki yang Hilang di Gunung Piramid, Dugaan Korban Tergelincir Jatuh ke Jurang

Ramai-Ramai Parpol Koalisi Minta Jatah Menteri, TB Hasanuddin: Kita Serahkan Saja Kepada Jokowi

Lee ingin jalan-jalan di Batam. Namun nahas, laki-laki yang dipercayainya bisa memberikan petunjuk jalan, justru merampas barang miliknya.

Tidak itu saja, Lee juga mengalami luka-luka di tangan dan kakinya, akibat terseret di badan jalan aspal di ruas jalan Batam Center.

Lantaran ingin mempertahankan barang miliknya yang dirampas pelaku. Sedangkan pelaku, langsung tancap gas ke arah Lampu Merah di persimpangan empat lampu merah Masjid Agung.

Sayangnya, dari hasil rekaman CCTv yang dipasang di Gedung Wali Kota Batam, dan mengarah ke jalanan dekat Gedung DPRD Kota Batam dan Masjid Agung Batam, tak bisa menangkap tampilan nomor pelat mobil pelaku.

Pemandangan saat kejadian usai salat Zuhur itu, terhalang pohon. Jikapun di-zoom, gambar blur.

Sebelum kejadian Lee, ada juga kasus pencurian kendaraan roda dua di halaman parkir Gedung Wali Kota Batam.

CCTv menangkap tampilan pelaku, seorang laki-laki mengenakan baju putih, berpura-pura tidur di atas jok motor incarannya.

Sayangnya, ketika di-zoom gambarnya blur. Dan ada beberapa kasus lainnya juga bernasib sama.

"Di kampung itu, kami pasang juga CCTv di rumah. Jarak sekitar 15 meter masih kelihatan bayangan orangnya. Ini di kota, apalagi dipasang di kantor pemerintah, masa tak kelihatan," kata warga Batam, Nikson.

Penyebar Foto Mumi Berwajah Jokowi Ternyata Punya Butik dan Suami Kerja di KPU

Ini Daftar Diskon Pajak Kendaraan di Kepri, Beda Tahun Pembuatan Beda Diskon

INFO CPNS 2019 - Cek Syarat, Formasi dan Cara Daftar CPNS, Pemko Batam Ajukan Kuota 1.980 Orang

6 Fakta Ulah Imigran Asing di Kepri Buat Resah, Nomor 4 dan 6 Bikin Geleng Kepala

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Salim mengakui, keberadaan CCTv yang dipasang Kominfo juga punya keterbatasan, baik dari batasan jarak maupun jumlah. CCTv itu dipasang di titik-titik rawan kejahatan di jalanan Kota Batam.

"CCTv kita ini pantauannya menyeluruh. Kalau jauh, pasti punya batasan. Di streaming kantor jelas, cuma kalau dilihat di web seperti ini, sudah diperkecil kapasitasnya," kata Salim, sembari memperlihatkan tampilan layar CCTv di handphonenya, belum lama ini di Gedung DPRD Kota Batam.

Kala itu, Tribun juga menanyakan soal keberadaan CCTv yang dipasang Dinas Kominfo sekitar 2 tahun lalu.

Salim melanjutkan, untuk tampilan di CCTv jika hasil rekaman, kemudian hasilnya di-zoom, biasanya gambarnya pecah.

"Karena hasil rekaman. Tapi kalau saat live di-zoom, pelat nomor juga kelihatan," ujarnya.

Meski begitu, Salim mengatakan, pihaknya kerap dimintai bantuan oleh pihak kepolisian. Itu terkait informasi yang ada di CCTv.

"Ada beberapa kejadian itu yang berada di wilayah jangkauan CCTv. Pihak kepolisian sering datang ke kita. Kita layani," kata Salim.

Kejadian yang dimaksudnya ini, seperti pencurian, kecelakaan lalulintas, penjambretan atau perampokan.

Biasanya, jika kejadian itu terjadi masih di daerah jangkauan CCTv, polisi akan datang mengecek pusat CCTv yang berada di lantai 7 Gedung Wali Kota Batam.

"Kalau terekam, pasti diminta copy-an. Perkiraan jam sekian, sekian," ujarnya.

Salim mengatakan, dari hasil kajian yang dilakukan bersama pihak terkait, ada sekitar 350 titik rawan di Batam.

Namun saat ini CCTv yang terpasang, anggaran dari Pemko Batam, baru ada di 20 titik. Makanya, Batam butuh banyak pengadaan kamera pengintai ini.

Mulai dari Batam sampai ke daerah Barelang.

Ramalan Zodiak Jumat 5 Juli 2019 Hari Sagitarius Berat, Aquarius Lelah, Taurus Impulsif

Shanghai Terapkan Aturan Baru Soal Sampah. Warga Panik, Melanggar Bisa Didenda Rp 102 Juta

Boeing Siapkan Rp 1,4 Triliun untuk Keluarga Korban Jatuhnya 737 Max

Batik Air Tambah Armada, Datangkan Pesawat ke-44 jenis Airbus A320-200CEO

Untuk pengadaan sendiri, Pemko Batam terbatas dari sisi anggaran. Karena itu, pengadaannya didorong lewat tanggungjawab sosial perusahaan dari bank, dan lainnya.

"Tahun 2019 ini kita hanya anggarkan untuk perawatan CCTv. Kalau untuk pengadaan, tidak. Tahun depan, juga tak diusulkan. Kita coba dari CSR bank," ujarnya.

Tahun 2017 lalu, Pemko Batam memasang 36 unit CCTv yang disebar di 20 titik rawan di Batam.

Anggaran yang dikeluarkan saat itu khusus pengadaan peralatan 36 unit CCTv, lebih kurang Rp 1,176 miliar.

Catatan Tribun, titik CCTV yang dipasang saat itu, yakni di atap Kantor Wali Kota Batam, Simpang Lampu Merah Kejaksaan, Pos Satpol DPRD, Gerbang Selatan Engku Putri, Gerbang Utara Engku Putri, Bundaran Madani, Simpang Kuda Sei Panas, Depan Nagoya Plaza, depan Pasar Induk Jodoh, jalur lambat Sukajadi, depan perumahan Casablanca, Pura Bali Sei Ladi, Simpang Tiga Sei Ladi, tanjakan Southlink, Simpang Pelabuhan Domestik Sekupang, depan perumahan Delta Villa Tiban Koperasi, Mata Kucing, depan SP Plaza Batuaji, depan Pelabuhan Punggur dan pertigaan Sambau. (tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved