Gabungan Komunitas di Karimun Gelar Aksi Empati Buat Elandra Dwiguna, Pasien Tumor Otak, Ini Aksinya

Belasan pemuda mengumpulkan bantuan dari para pengendara ataupun pengemudi di Lampu Merah Sei Lakam, Kecamatan Karimun pada Jumat (5/7/2019) siang.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra
Gabungan komunitas di Kabupaten Tanjung Balai Karimun menggelar aksi empatik kepada Elandra Dwiguna, pasien tumor otak pada Jumat (5/7/2019). 
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Rasa empatik dari berbagai pihak terus berdatangan pasca aksi Eli Kristianto (54) menawarkan ginjalnya untuk pengobatan tumor otak sang anak, Elandra Dwiguna di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri pada Sabtu (5/7/2019) lalu.
 
Ada pihak yang secara langsung memberikan bantuan kepada orang tua Elandra di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri mengatasnamakan pribadi ataupun organisasi.
 
Ada juga yang membantu dengan mengumpulkan donasi dari para dermawan.
 
Aksi galang dana tersebut dilaksanakan oleh gabungan sejumlah komunitas di Karimun.
 
Belasan pemuda mengumpulkan bantuan dari para pengendara ataupun pengemudi di Lampu Merah Sei Lakam, Kecamatan Karimun pada Jumat (5/7/2019) siang.
 
"Kita lakukan aksi amal untuk pasien penderita tumor otak Elandra Dwiguna. Ini gabungan komunitas di antaranya Mari Peduli, Klub King Karimun, OI Karimun, F1zr Karimun, SIK dan SKA," kata koordinator kegiatan, Muliono.
 
Uniknya mereka menggunakan pakaian berwarna hitam. Adapun alasannya adalah untuk kebersemaan tanpa memandang asal komunitas masing-masing.
 
"Baju hitam ini karena warnanya netral. Kita membawa nama masyarakat untuk masyarakat. Makanya bukan memakai seragam komunitas masing-masing," jelas Muliono.
 
Aksi gabungan komunitas ini direncanakan berlangsung selama tiga hari.
 
Selain mengumpulkan dana dari pengguna jalan raya, mereka juga akan mengamen di tempat-tempat keramaian pada malam harinya.
 
Muliono menjelaskan dasar dari aksi yang mereka laksanakan adalah kepedulian.
 
Bukan hanya penggalangan dana untuk masyarakat yang membutuhkan, namun berbagai kegiatan sosial juga telah sering dilakukan oleh sinergitas komunitas-komunitas pemuda di Karimun ini.
 
"Ini karena tergerak dan peduli dari hati kawan-kawan. Kegiatan bukan kali ini saja. Kalau galang dana kita sudah sering, kemarin kita kampanye penggunaan sampah plastik," terang Muliono.
 
Pasien penderita tumor otak, Elandra Dwiguna (23) di Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri kian mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
 
Perhatian tersebut lahir setelah ayahnya tampil di tengah keramaian,depan rumah jabatan Bupati Karimun dan membuat pengumuman pada sebuah pamflet untuk menjual ginjal demi pengobatan anaknya.
 
Perhatian itu antara lain datang anggota DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani yang datang menjenguk Elandra Dwiguna, Rabu (3/7/2019).
 
Bertemu dengan Elandra dan keluarga bukanlah kali pertama bagi Nyimas.
 
Sebab, Nyimas adalah anggota DPRD Kabupaten Karimun yang sebelumnya bertemu dengan Eli Kristianto, ayah Elandra, yang berniat menjual ginjalnya di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun pada Sabtu (29/6/2019) siang.
 
Setelah mendengarkan keluhan dari pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga dan muadzin Mushala Al Hasan Tanjung Balai, Nyimas jugalah yang mengantar Elandra ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.
 
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Karimun itu disambut oleh kedua orangtua Elandra di depan ruang ICU RSUD Muhmmad Sani.
 
Nyimas sempat melihat langsung kondisi Elandra yang belum siuman pasca operasi.
 
Entah apa yang ada di alam bawah sadarnya, tiba-tiba Elandra meneteskan air mata.
 
Nyimas yang berada di sampingnya langsung mengambil tisu dan menyeka air mata pemuda 23 tahun itu.
 
“Setelah mengantarkannya ke RSUD kemarin itu, Elandra langsung ditangani tim medis.
Alhamdulillah tadi saat saya datangi di ruang ICU, sepertinya dia merespon dan sempat meneteskan air mata,” kata Nyimas usai menjenguk Elandra.
 
Nyimas menyebutkan, respon pihak RSUD Muhammad Sani dalam menangani Elandra sudah cukup baik, termasuk tindakan operasi yang terbilang sukses.
 
Nyimas Novi berharap semoga Elandra segera pulih dan dapat melakukan aktivitasnya.
Gubernur Kepri H Nurdin Basirun sampai mengantar sendiri warganya yang menderita tumor otak ke mobil ambulans, Selasa (18/6/2019) siang.
Gubernur Kepri H Nurdin Basirun sampai mengantar sendiri warganya yang menderita tumor otak ke mobil ambulans, Selasa (18/6/2019) siang. (Humas Pemprov Kepri)
 
“Kata dokter yang menangani, masa kritisnya bisa lima hari pasca tindakan operasi,” ucap Nyimas Novi.
 
Sementara Eli mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Nyimas sejak awal.
 
Warga RT 006/RW 001 Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri itu juga meminta doa dari masyarakat untuk kesembuhan putranya.
 
“Terima kasih atas bantuan dari semua pihak, termasuk Ibu Nyimas Novi Ujiani yang membawa anak saya ke rumah sakit.
 
Saya juga berterima kasih kepada beberapa komunitas dan organsiasi yang datang memberikan bantuan untuk kami,” kata Eli.
 
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang pria yang beralamat di RT 006/RW 006, Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimundi, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bernama Eli Krisrianto (54).

Pria yang telah berusia setengah abad lebih itu menawarkan organ bagian dalam tubuhnya demi pengobatan putra pertamanya yang menderita kanker otak.

Pada Minggu Sabtu (29/6/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB Eli melangkahkan kakinya ke Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Memakai kaos hitam lengan panjang yang dilapisi lagi dengan kaos putih, kain sarung warna merah, peci hitam dan sendal jepit, Eli berdiri di taman depan Hotel Taman Bunga.

Eli Kristianto (59), Warga Karimun, Kepri bentangkan poster bertuliskan jual ginjalnya demi pengobatan anaknya
Eli Kristianto (59), Warga Karimun, Kepri bentangkan poster bertuliskan jual ginjalnya demi pengobatan anaknya (TRIBUN BATAM/ADIF)

Dengan posisi menghadap hotel dan membelakangi kediaman dinas Bupati Karimun, Eli membawa sebuah spanduk bertuliskan "JUAL GINJAL, SAYA JUAL GINJAL SAYA UNTUK PENGOBATAN ANAK SAYA, SAKIT TUMOR OTAK".

Pamflet warna putih tersebut merupakan bekas dari alat peraga lampanye seorang calon anggota legislatif pada Pemilu lalu.

Tindakan yang dilakukannya Eli ini lantaran tidak memiliki biaya untuk mengobati putra sulungnya yang bernama Elandra Wiguna (23).

Kepada awak media bapak empat anak itu mengaku tidak mengetahui lagi cara untuk memperoleh biaya pengobatan.

Dia memilih pelabuhan sebagai lokasi mempromosikan organ yang penting bagi tubuhnya, dengan harapan ada yang membeli.

"Di sini tempatnya ramai. Ntah ada orang luar negeri yang mau beli ginjal saya. Saya jual sebesar biaya pengobatan anak saya saja," ungkap Eli.

Aksi Eli tersebut jelas menarik perhatian orang yang keluar masuk pelabuhan.

Meskipun banyak di antaranya yang melihat sebentar dan kemudian berlalu.

Pria kelahiran Ujung Pandang, 13 Maret 1965 itu setiap harinya menjadi penjaga serta muadzin di Musola Al Hasan (lapangan parkir belakang gereja St Joseph Tanjungbalai Karimun). 

Kondisi sang anak

Elandra Wiguna (23), anak Eli Kristanto divonis oleh pihak medis menderita kanker otak sekira satu bulan yang lalu.

Hal itu diketahui setelah hasil ct scan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.

Sebelum dipindai ct scan, Elandra telah menderita sakit sekitar satu tahun kebelakang; akibatnya Elandra sering mengalami kejang-kejang.

Putra sulung dari Eli tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Tanjungbalai dan RSUD Muhamad Sani.

Sejak pulang dari rumah sakit, Elandra dirawat seadanya di rumahnya di RT 006/RW 001, Kelurahan Teluk Air, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Kondisi Elandra sendiri sangat memprihatinkan ketika berada di rumahnya.

Tubuhnya sangat kurus.

Dia terbaring lemah di atas sebuah kasur. Di hidungnya terpasang sebuah slang untuk buang air juga disalurkan ke alat vitalnya.

Giliran Anak Tiri Najib Razak Diseret Skandal 1MDB, Rp 3,5 Triliun untuk Produksi Film Hollywood

Tak Terima Ditegur Karena Selingkuh, Otong Bacok Anggota TNI, Ini Kesaksian Warga

Genjot Ekspor Komoditi Kelapa, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Ekspor Kelapa ke Malaysia

Hasil Persebaya vs Persib Bandung - Amido Balde Cetak Gol, Bajul Ijo Unggul 2-0 Babak Pertama

 

Pulang Dari Rumah Sakit Tanpa Penjelasan

Elandra dirawat sekitar 20 hari di Puskesmas Tanjung Balai dan sekitar 20 hari di RSUD Muhammad Sani.

Namun sekitar sepekan lalu, pihak rumah sakit memperbolehkan Elandra pulang.

Tapi keluarganya tidak mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit terkait kondisi kesehatan anaknya.

"Sekitar seminggu lalu disuruh pulang pihak tapi alasannya tak jelas.

Waktu itu masih dioksigen, diimpus dan makan pakai slang.

Katanya anak bapak ini sudah boleh pulang. Saya tanya sama perawatnya. Alasannya dari dokter. Bilang lah anak saya sudah sehat atau bagaimana," ungkap Eli. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved