Gabungan Komunitas di Karimun Gelar Aksi Empati Buat Elandra Dwiguna, Pasien Tumor Otak, Ini Aksinya
Belasan pemuda mengumpulkan bantuan dari para pengendara ataupun pengemudi di Lampu Merah Sei Lakam, Kecamatan Karimun pada Jumat (5/7/2019) siang.
• Polisi Batam Mengganas, Dalam Dua Pekan 6 Pelaku Jambret Dibekuk, Semuanya Ditembak Karena Melawan
• Pria Ini Bikin Studio Jalanan di Beberapa Negara untuk Para Migran dan Pengungsi, Simak Kisahnya
• Budget Terbatas dan Ingin Membeli Bekas? Yuk Simak Cara Menaksir Harga Rumah Seken
• Tak Terima Ditegur Karena Selingkuh, Otong Bacok Anggota TNI, Ini Kesaksian Warga
• Pertama Kali ke Singapura? Ini Tips yang Wajib Anda Lakukan
• Penyebar Foto Mumi Berwajah Jokowi Ternyata Punya Banyak Bisnis, Ngaku Menyesal dan Minta Maaf
• Lanud Hang Nadim Batam Diresmikan, Ini Panjang Landasan Pesawatnya
• Download Musik MP3, 15 Lagu Pilihan dan Populer Armada Band, Lengkap Lirik dan Video Klip

Pria yang telah berusia setengah abad lebih itu menawarkan organ bagian dalam tubuhnya demi pengobatan putra pertamanya yang menderita kanker otak.
Pada Minggu Sabtu (29/6/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB Eli melangkahkan kakinya ke Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Memakai kaos hitam lengan panjang yang dilapisi lagi dengan kaos putih, kain sarung warna merah, peci hitam dan sendal jepit, Eli berdiri di taman depan Hotel Taman Bunga.

Dengan posisi menghadap hotel dan membelakangi kediaman dinas Bupati Karimun, Eli membawa sebuah spanduk bertuliskan "JUAL GINJAL, SAYA JUAL GINJAL SAYA UNTUK PENGOBATAN ANAK SAYA, SAKIT TUMOR OTAK".
Pamflet warna putih tersebut merupakan bekas dari alat peraga lampanye seorang calon anggota legislatif pada Pemilu lalu.
Tindakan yang dilakukannya Eli ini lantaran tidak memiliki biaya untuk mengobati putra sulungnya yang bernama Elandra Wiguna (23).
Kepada awak media bapak empat anak itu mengaku tidak mengetahui lagi cara untuk memperoleh biaya pengobatan.
Dia memilih pelabuhan sebagai lokasi mempromosikan organ yang penting bagi tubuhnya, dengan harapan ada yang membeli.
"Di sini tempatnya ramai. Ntah ada orang luar negeri yang mau beli ginjal saya. Saya jual sebesar biaya pengobatan anak saya saja," ungkap Eli.
Aksi Eli tersebut jelas menarik perhatian orang yang keluar masuk pelabuhan.
Meskipun banyak di antaranya yang melihat sebentar dan kemudian berlalu.
Pria kelahiran Ujung Pandang, 13 Maret 1965 itu setiap harinya menjadi penjaga serta muadzin di Musola Al Hasan (lapangan parkir belakang gereja St Joseph Tanjungbalai Karimun).
Kondisi sang anak
Elandra Wiguna (23), anak Eli Kristanto divonis oleh pihak medis menderita kanker otak sekira satu bulan yang lalu.
Hal itu diketahui setelah hasil ct scan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Sebelum dipindai ct scan, Elandra telah menderita sakit sekitar satu tahun kebelakang; akibatnya Elandra sering mengalami kejang-kejang.
Putra sulung dari Eli tersebut sempat dibawa ke Puskesmas Tanjungbalai dan RSUD Muhamad Sani.
Sejak pulang dari rumah sakit, Elandra dirawat seadanya di rumahnya di RT 006/RW 001, Kelurahan Teluk Air, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Kondisi Elandra sendiri sangat memprihatinkan ketika berada di rumahnya.
Tubuhnya sangat kurus.
Dia terbaring lemah di atas sebuah kasur. Di hidungnya terpasang sebuah slang untuk buang air juga disalurkan ke alat vitalnya.
• Giliran Anak Tiri Najib Razak Diseret Skandal 1MDB, Rp 3,5 Triliun untuk Produksi Film Hollywood
• Tak Terima Ditegur Karena Selingkuh, Otong Bacok Anggota TNI, Ini Kesaksian Warga
• Genjot Ekspor Komoditi Kelapa, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Ekspor Kelapa ke Malaysia
• Hasil Persebaya vs Persib Bandung - Amido Balde Cetak Gol, Bajul Ijo Unggul 2-0 Babak Pertama
Pulang Dari Rumah Sakit Tanpa Penjelasan
Elandra dirawat sekitar 20 hari di Puskesmas Tanjung Balai dan sekitar 20 hari di RSUD Muhammad Sani.
Namun sekitar sepekan lalu, pihak rumah sakit memperbolehkan Elandra pulang.
Tapi keluarganya tidak mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit terkait kondisi kesehatan anaknya.
"Sekitar seminggu lalu disuruh pulang pihak tapi alasannya tak jelas.
Waktu itu masih dioksigen, diimpus dan makan pakai slang.
Katanya anak bapak ini sudah boleh pulang. Saya tanya sama perawatnya. Alasannya dari dokter. Bilang lah anak saya sudah sehat atau bagaimana," ungkap Eli. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)