Wali Murid Masih Belum Mengerti Penjelasan Tentang PPDB, Mereka Serbu Kadisdik Kepri Tanyakan PPDB

Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Muhammad Dali tampaknya perlu waktu yang lebih panjang untuk memberikan penjelasan kepada orangtua wali murid, terkait

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id/argianto
Kadisdik Kepri Muhamad Dali Saat memberikan Penjelasan tentang PPDB 

Namun tetap diatur atau bergabung dengan zonasi lainnya.

Sebelumnya, ada delapan zonasi, kemudian pada tahap ke dua ini menjadi empat zonasi.

"Peluangnya memang kecil tapi setidaknya bisa mengurangi jumlah calon siswa yang belum diterima ini," katanya.

Selanjutnya, sisa dari tahap pertama dan kedua, pihaknya akan membuka tahap ke tiga.

Pada Pembukaan Rapat Kerja Pusat XXII, Begini Pesan Arif Fadillah kepada Ikatan Pustakawan Indonesia

Tega Jual Anaknya di Situs Jual Beli Online dengan Harga Rp493 Ribu, Orang Tua Ini Dikecam

Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, setiap sekolah akan menambah dua rombel atau menyesuaikan dengan situasi.

Bisa menggunakan ruang lab atau sarana di sekolah lainnya.

Lebih lanjut dikatakan, SMA negeri di Batam ada 24 sekolah, 16 diantaranya di mainland. Jika ditambah kebijakan dua rombel, ada 32 (16x2) rombel. Satu rombel isi 36 siswa. Sehingga perhitungannya dengan menambah dua rombel bisa menampung sekitar 1.152 orang (36x32), setengah dari 2.126.

Dali mengatakan, jika mengacu pada data 2.126 calon siswa yang belum tertampung SMA negeri, paling tidak butuh 40 rombel baru supaya semuanya bisa tertampung.

"Kalau masuk semua, sekolah swasta juga kasihan, tak punya murid. Kita bicara sepihak ini. Kalau bicara adil, kasihan juga SMA/SMK swasta.

Tapi saya tak punya kewenangan. Namanya perintah gubernur, harus dilakukan atas keinginan masyarakat Batam.

Memang tak bisa serta merta masuk, akan diatur teknisnya," ujar Dali.

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan, sistem PPDB tahun ini mengacu pada Permendikbud 20/2019.

Aturan itu sudah dijalankan Disdik, dan diketahui masih terdapat ribuan calon siswa yang tak tertampung masuk SMA/SMK negeri berdasarkan sistem zonasi

"Setelah mekanisme di aturan itu dijalankan, tentu kita bisa mengambil kebijakan. Salah satunya ya itu tadi, akan kita tambah minimal dua rombel di setiap SMA Negeri yang ada di Batam ini," kata Nurdin.

Sementara itu, seorang wali murid berharap dengan solusi ini, anaknya bisa masuk ke sekolah negeri. Kemarin anaknya mendaftar ke SMAN 5 Batam. Namun tak lolos karena sistem zonasi.

"Itulah kemarin salah daftar, kemarin ke SMAN 5 Batam. Memang agak jauh dari rumah. Jadi tak diterima. Mestinya ke SMAN 19 Batam," ujar seorang ibu yang saat itu datang bersama anaknya. (wie)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved