Warga Kecamatan Siantan Sudah Bisa Nikmati Panggilan Video, Dulu Hanya Bisa di Kantor Bupati Saja

Meski terputus beberapa kali, namun Rohadi terlihat cukup puas bisa berkomunikasi dengan anaknya yang kini berada di Kabupaten Batubara.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman
Rohadi, Warga Dusun Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan Timur Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri saat melakukan panggilan video Senin (8/7/20219). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Ponsel cerdas Rohadi tak henti-hentinya berdering.

Bukan panggilan telepon, namun panggilan video melalui aplikasi yang kini banyak ditemukan di ponsel cerdas lainnya.

Meski terputus beberapa kali, namun Rohadi terlihat cukup puas bisa berkomunikasi dengan anaknya yang kini berada di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.

"Sekarang sudah lebih enak. Bisa panggilan video seperti ini.

Memang jaringannya belum stabil," ujar Rohadi kepada TRIBUNBATAM.id saat ditemui di Dusun Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Senin (8/7/2019).

Layanan internet baru dinikmati warga desa ini semenjak soft launching satu provider penyedia jasa telekomunikasi (Smartfren) di Anambas Resort Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan pada akhir bulan Juni 2019.

Pertama Kali ke Malaysia? Ini 5 Kota yang Wajib Dikunjungi Untuk Anda

Cuma Punya 2 Ruang Kelas Terisi Pagi Sampai Sore, di Mana Calon Siswa SMAN 23 Batuaji Batam Belajar?

Penyesalan Penyanyi Rossa yang Tak Sempat Wujudkan Permintaan Sederhana Mendiang Sutopo Purwo

Soto Madura Ini Bikin Makan Siang Lebih Istimewa, Contek Resepnya

Lokasi desa ini pun cukup berdekatan dengan Kantor Bupati Anambas dan Polres Anambas dengan jarak lebih kurang mencapai 1 kilometer.

Sebelum provider itu beroperasi, warga biasa menggunakan layanan internet yang ada di Sekolah Dasar (SD) 008 dan SMPN 4 di Desa Pesisir Timur Kecamatan Siantan.

Meski demikian, layanan internet gratis bantuan Kementrian itu dinilai belum maksimal karena kualitas jaringan yang lemot.

"Kalau di sana baru bisa pakai sore atau malam hari.

Ramai pula yang pakai.

Mungkin itu penyebabnya kualitas sinyalnya menjadi lemah," ungkap Rohadi.

Sebelum provider operator penyedia jasa telekomunikasi masuk, pria berusia 42 tahun ini biasa pergi ke Tarempa untuk menggunakan layanan internet.

Ini menurutnya masih lebih baik, karena kondisi jalan yang telah beraspal.

Jalan berkontur tanah serta berbukit harus dilalui untuk bisa sampai ke ibu kota kabupaten.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved