BATAM TERKINI

Takjub Dengan Kecanggihan Teknologi Pegatron, Walikota Batam: Besok Sekretaris Saya Pakai Robot

Wali Kota Batam, Rudi mengatakan mengaku takjub dengan pemandangan yang ada di depan matanya saat meninjau PT Pegatron Technology Indonesia.

Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUN BATAM
Walikota Batam Rudi 

Pada kesempatan itu, Nurdin juga mengucapkan terima kasih kepada Pegatron karena telah mempercayakan investasinya di Batam, Kepri.

"Selamat kepada PT Pegatron. Satu-satunya di Indonesia dan satu-satunya di Asia Tenggara. Batam, Kepri, mampu berdaya saing juga dengan negara lain. Terima kasih sudah berinvestasi di Kepri," kata Nurdin. 

Jika menghadapi permasalahan, pemerintah katanya siap membuka diri.

Dikatakan, saat ini juga masih terdapat beberapa permasalahan terkait investasi. Ia meminta maaf soal itu.

Namun diyakinkan, jika pemerintah Indonesia berupaya melakukan pembenahan supaya Indonesia khususnya Kepri punya daya saing dibanding negara lain.

Sebelumnya diberitakan, PT Pegatron Technology Indonesia, termasuk satu dari empat perusahaan PMA baru di kawasan industri Batamindo, diresmikan Selasa (9/7).

Seremonial peresmian perusahaan, dihadiri Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Wali Kota Batam, Rudi, Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady, pimpinan Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan dan tamu undangan lainnya.

Saat ini kegiatan peresmian masih berlangsung. Pabrik perusahaan ini terletak di lot 5 kawasan industri yang terletak di Batamindo, Mukakuning, Batam, Kepri.

Tahun Ini  3 Perusahaan Baru Masuk Batam

Tahun 2019 ini, sejumlah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berada di Kawasan Industri Batamindo disebut akan melakukan perluasan usaha tahun ini.

Sebut saja seperti PT Rubycon Indonesia yang termasuk salah satu perusahaan besar di sana, dan PT Excelitas Technologies Batam.

Di sisi lain, ada juga beberapa perusahaan PMA baru yang bakal masuk ke KI Batamindo dalam waktu dekat ini.

Diantaranya seperti PT Maruho Hatsujyo Batam, dan PT Simatelex Manufactory Batam, juga PT Pegatron.

Merekapun membutuhkan tenaga kerja untuk mendukung kegiatan produksi manufakturnya.

"Perluasan usaha dan masuknya beberapa perusahaan baru ini, sudah direncanakan dari tahun lalu. Biasanya mereka butuh waktu 2 sampai 3 bulan dulu untuk memasukkan bahan baku dan lain sebagainya," ujar Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng, yang akrab disapa Ayung, Kamis (7/2) di Wisma Batamindo.

General Manager PT Rubycon Indonesia, Ridarma Budi Sinaga mengatakan, tahun ini pihaknya akan melakukan pengembangan usaha dengan tambahan tenaga kerja sebanyak 250 orang dan tambahan investasi sebesar 4 juta US dolar.

Perusahaan yang bergerak di bidang manufacture capacitor ini, mulai beroperasi pada 19 Juli 1994 lalu.

Saat itu perusahaan asal Jepang ini hanya memiliki satu gedung di KI Batamindo.

Kemudian berkembang, dan saat ini Rubycon telah menempati 9 gedung, dengan total karyawan 1.041 orang.

Adapun investasi awalnya sebesar 6 juta US dolar, dan saat ini total investasinya tercatat sebesar 25.890.235 US dolar pada 2018 lalu.

"Saat ini perusahaan sedang memasukkan mesin-mesinnya untuk tambahan, perluasan usaha," kata Ayung lagi.

Sementara PT Excelitas Technologies Batam, rencananya akan menambah investasinya sebesar 5 juta US dolar tahun ini, dengan tambahan pekerja sebanyak 140 orang.

Perusahaan asal Amerika ini bergerak di bidang manufaktur sensor.

"Awalnya menempati satu gedung tipe A, sekarang tambah satu gedung lagi tipe A," ujarnya.

PT Maruho Hatsujyo Batam, dan PT Simatelex Manufactory Batam sendiri, termasuk perusahaan baru yang bakal beroperasi di KI Batamindo.

Masing-masing berasal dari Jepang dan Hongkong.

PT Maruho akan bergerak di jasa manufaktur spring wayer, yang banyak dipakai untuk alat elektronik.

Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 70 orang, nilai investasinya sebesar 1,6 juta US dolar.

"Memang tak terlalu banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Perusahaannya sudah menerapkan industri 4.0," kata Ayung.

Sedangkan PT Simatelex, akan bergerak di bidang manufaktur industri peralatan listrik rumah tangga dan industri peralatan elektrotermal rumah tangga.

Nilai investasinya 3.200.000 US dolar, dengan rencana kebutuhan tenaga kerja sebanyak 120 orang.

Tahap awal, perusahaan ini sudah mendapatkan Nomor Induk Berusaha. Perusahaan ini akan menempati tiga gedung di KI Batamindo.

Satu lagi perusahaan yang bakal masuk ke pabrik di Batamindo adalah Pegatron.

Perusahaan asal Taiwan ini menempati 1 lot di Batamindo. Ada beberapa bidang usaha yang akan dijalankannya.

Diantaranya industri peralatan komunikasi tanpa kabel, alat transmisi, industri komputer dan lainnya. Intinya berkaitan dengan smarthome.

Hanya saja Ayung belum tahu, berapa tenaga kerja yang akan direkrut. Perkiraannya April mendatang, perusahaan ini sudah mulai beroperasi.

Melihat perkembangan Batam saat ini, Ayung dan beberapa pelaku usaha lainnya, masih optimistis dengan minat investor untuk masuk ke Batam.

"Sepanjang dari pemerintah dan buruh sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas Batam tetap nyaman dan regulasi investasi bagi investor semakin mudah. Karena kenyamanan ini sangat penting bagi para pelaku usaha untuk menjalankan bisnisnya di Batam," ujar laki-laki yang juga Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri ini. (tribunbatam.id/dewi haryati/roma uly sianturi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved