Nasib Istri Imigran, Dihajar Suami Tanpa Ampun di Depan Anak
Pria Korea Selatan berusia 36 tahun yang hanya disebut bernama Kim ini terekam menganiaya istrinya yang berusia 30 tahun asal Vietnam
Korban dan anaknya dipindahkan dari rumah mereka dan ditempatkan di tempat perlindungan wanita, kata Kantor Polisi Yeongam.
Hukum Tak Adil

Pusat Hak Asasi Manusia Migran Wanita Korea mengatakan bahwa mereka menawarkan bantuan kepada wanita tersebut, yang merupakan migran nikah.
Ada sekitar 40.000 wanita asal Vietnam menikah di Korea Selatan setelah mereka menyeberang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara itu.
Sayangnya, beberapa wanita asal Vietnam yang menikah dengan pria Korea Selatan, bukannya mendapat kebahagiaan, justru mendapatkan kenyataan yang menyedihkan.
42,1 persen dari migran perempuan yang menikah di Korsel mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan 68 persen telah mengalami pelecehan seksual yang tidak diinginkan, menurut sebuah survei terhadap 920 migran perempuan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Korea.
Seorang pejabat di Serikat Wanita Vietnam di Korea Selatan mengatakan kepada The Korea Herald bahwa perempuan migran yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga jarang mendapatkan keadilan.

Banyak kasus ini dilaporkan ke pihak berwajib, tetapi mereka tidak mendapatkan keadilan dan para pelaku sering kali bebas dari hukuman.
Inilah sebabnya mengapa banyak migran perempuan mencari bantuan dari organisasi hak-hak perempuan atau pusat dukungan keluarga multikultural dibanding polisi.
"Ini bukan hanya perempuan Vietnam. Kekerasan seperti ini sering terjadi pada perempuan pendatang dari semua negara di Korea," kata pejabat itu.
"Kami berharap hukum di sini bisa menghentikan ini dengan membuat aturan yang lebih keras,” katanya.
Perketat Aturan Perkawinan
Pemerintah Vietnam sejak tahun 2012 sudah memberlakukan aturan ketat tentang pernikahan warganya dengan pria Korea.
Vetnam melarang wanita muda Vietnam menikahi pria Korea di atas usia 50 tahun.
Langkah ini dilakukan untuk menghindari praktik perjodohan melalui calo perkawinan internasional yang terus mendapat kecaman keras dari kelompok-kelompok perempuan dan pembela hak asasi manusia.

Dilansir TribunBatam.id dari Korea Times, Vietnam adalah satu negara Asia Teneggara yang para wanitanya sering menjadi korban calo perkawinan. Negara lainnya adalah Kamboja dan Indonesia.