4 Fakta Kentut Sapi yang Disebut Berbahaya, Pernah Ledakan Sebuah Peternakan

Sapi merupakan hewan jinak yang tidak mengancam peradaban manusia. Namun siapa sangka, jika kentut hewan ini rupanya cukup berbahaya.

|
DAILY MIRROR / 7 NEWS
4 Fakta Kentut Sapi yang disebut berbahaya 

TRIBUNBATAM.id- 4 Fakta Kentut Sapi yang Disebut Berbahaya, Pernah Ledakan Sebuah Peternakan

Sapi menjadi hewan yang dipelihara karena memiliki banyak manfaat. Mulai dari dagingnya hingga kulitnya.

Namun tahukah kamu bahwa ada fakta berbahaya di balik sapi?. Ya, hal itu adalah kentut sapi.

Sebagian besar masyarakat di tanah air mungkin belum tahu mengenai fakta berbahaya di balik kentut sapi.

Berikut 3 Manfaat Cokelat Bagi Kecantikan Kulit dan Rambut yang Jarang Diketahui

Rezky Aditya Ungkap Kelebihan Nikita Willy, Saat Dibandingkan Antara Agnes Mo dan Irish Bella

Salah satu fakta berbahaya terkait kentut sapi adalah pernah meledakkan sebuah peternakan.

Melansir dari berbagai sumber, Grid.ID merangkum beberapa fakta berbahaya terkait kentut sapi.

Sapi merupakan hewan jinak yang tidak mengancam peradaban manusia. Namun siapa sangka, jika kentut hewan ini rupanya cukup berbahaya.

Berikut beberapa fakta berbahaya dari kentut sapi.

Nikmati Musim Gugur di Jepang, Inilah Waktu dan Tempat Terbaik Untuk Dikunjungi

Miris Guru Honorer Tinggal di WC & Bergaji Rp 350 Ribu Bersama Suami, Simak Fakta-faktanya

1. Pernah ledakkan sebuah peternakan

Melansir dari laman Metro.co.ik, sebuah peternakan di Rasdorf Jerman pernah meledak karena kentut seekor sapi. Kejadian ini terjadi pada 28 Januari 2014.

Dijelaskan perisitiwa ledakan itu terjadi akibat penumpukan gas metana dari kentut 90 ekor sapi yang ada di peternakan tersebut.

Gas metana yang dihasilkan dari kentut sapi itu terus menumpuk, hingga pada malam hari saat listrik dinyalakan menyebabkan terjadinya sebuah ledakan.

"Gas itu terus menumpun, dalam struktur dan dinyalakan pada malam hari, ketika muatan listrik statis menyebabkan meledak dengan nyala api," kata polisi melalui Metro 2014 silam.

Dari peristiwa itu hanya satu ekor sapi yang menderita luka ringan, tetapi kandangnya rusak pada bagian atapnya.

Sinopsis Drakor The Secret Life of My Secretary Episode 21-22: Gal Hee Alami Kecelakaan

2. Kentut sapi bisa mengganggu keseimbangan iklim

Seperti yang diketahui kentut sapi mengandung senyawa metana, yang mana senyawa itu sangat aktif, dan kerap dijadikan sebagai sumber bahan bakar utama.

Melansir dari laman globalcitizen kentut sapi atau disebut emisi bovineadalah ancaman eksistensial terhadap manusia.

Gas metana dari kentut sapi merupakan produk yang berbahaya. Mengutip The Guardian, seekor sapi dapat menghasilkan 200 kg metana per tahun.

Meskipun karbon diokasida adalah penyebab utama perubahan iklim, namun gas metana 84 kali lebih kuat merusak atmosfer bumi.

Rusaknya atmosfer bumi sangat berpengaruh pada iklim di bumi, yang artinya juga berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia di bumi.

Atau dengan kata lain sendawa dan kentut sapi memiliki kontribusi cukup besar terhadap emisi gas rumah kaca.

Hasil Akhir Persipura vs Madura United, Kalahkan Madura United 1-0 Persipura Raih Kemenangan Pertama

3. Lebih banyak sapi sama dengan lebih sedikit pohon

30 persen tanah di bumi ini diisi dengan berbagai macam pertanian, 70 persen adalah hewan ternak. Secara alami, sapi merupakan hewan darat yang paling intensif.

Artinya sapi merupakan hewan dengan tubuh yang besar dengan jumlah makan yang banyak dan penghasil limbah yang banyak.

Untuk membuat lahan penggembalaan, peternak biasanya menebang hutan.

Di Amazon, 80 % penggundulan hutan disebabkan akibat adanya peternakan.

Anya Geraldine Sempat Trending Twitter, Ternyata Kebiasaan Buruknya Ini yang Bikin Heboh

4. Kentut sapi bisa menyebabkan hujan asam

Secara teknis, gas yang keluar dari tubuh sapi baik dalam bentuk sendawa maupun kentut mengandung dua pertiga senyawa amonia.

Senyawa amonia ini sangat beracun bagi hewan yang hidup di air dan berbahaya bagi tanah yang subur.

Terkadang senyawa amonia yang berdifusi ke udara bisa menyebabkan hujan asam. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved