Pemerintah Malaysia Baru Kumpulkan Rp 3,5 Triliun dari Skandal 1MDB. Dimana Puluhan Triliun Lain?
Malaysia berhasil mengumpulkan Rp 3,5 triliun dari skandal 1MDB, tetapi jumlah itu masih sangat sedikit dibandingkan dana yang dicuri Rp 52,4 triliun
Selain itu, pada 2017 dan 2018 pemerintah memberikan bantuan keuangan sebesar RM8,1 miliar, melalui Kementerian Keuangan dan Menteri Keuangan, sebagai pembayaran setoran kepada IPIC dan pembayaran bunga pinjaman 1MDB.
Aset lancar 1MDB yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan mengurangi beban utang termasuk Tun Razak Exchange senilai RM1,8 miliar, proyek Bandar Malaysia senilai RM8 miliar, Pulau Indah senilai RM277 juta. Secara keseluruhan ketiganya diperkirakan bernilai RM10,07 miliar.
Banyak Penyelewengan
Membuka aib skandal 1MDB yang diperintahkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad setelah ia terpilih dalam Pemilu Mai 2018 lalu memang tidak mudah.
Mahathir juga bertekad membawa pulang semua dana 1MDB yang berada di luar negeri.
Ditengarai, uang tersebut menyebar di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Singapura dan Swiss, bahkan kabarnya juga ada di Indonesia.
Jumlahnya sangat besar. Di AS saja, kata Mahathir, mencapai 4,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 63 triliun.
Hasil audit 1MDB sebelumnya sudah disampaikan ke parlemen, namun kemudian disegel di bawah undang-undang rahasia negara, sehingga dana raksasa di perusahaan investasi negara itu tak terungkap hingga Najib Razak tumbang.
Skandal 1MDB ini membuat heboh sejak 2015 lalu setelah sejumlah negara menemukan aliran dana ilegal dari lembaga investasi prestisius dari sejumlah pengusaha lingkaran Najib.

Keterlibatan Najib mencuat ke permukaan setelah ditemukannya transfer dana 1DMB ke rekening pribadinya sebesar 600 juta dolar AS.
Namun, Kejaksaan Agung Malaysia menghentikan penyelidikan awal 2016 lalu dan menegaskan tidak ada pelanggaran hukum dalam firma tersebut.
Setelah Nanib terguling pada Pemilu Rabu pekan lalu, PM Mahathir langsung memerintahkan polisi membuka segel audit 1MDB.
Sejatinya, 1MDB didirikan sebagai lembaga investasi untuk mendanai sejumlah proyek raksasa di berbagai bidang.
Namun setelah uang terkumpul dari penjualan obligasi dan setoran perusahaan di bawah 1MDB, uang itu raib tanpa kejelasan.
Pada Januari 2016, 1MDB tercatat menanggung utang sampai 12,5 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 166 triliun.