Rekening Najib Razak di Bank Pakai Kode Khusus, Atas Permintaan Jho Low, Buron Skandal 1MDB

Kode khusus pada rekening Najib Razak atas permintaan pengusaha Low Taek Jho alias Jho Low yang saat ini masih buron terkait skandal 1MDB.

Malay Mail/Miera Zulyana
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berjalan menuju ruang sidang dalam kasus korupsi SRC International, bagian dari skandal 1MDB di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Rabu (17/7/2019) 

TRIBUNBATAM.ID, KUALA LUMPUR - Salah satu kasus yang diusut dalam kasus korupsi skandal 1MDB adalah terkait aliran dana ke rekening mantan Perdana Menteri Malaysia Naji9b Razak yang kini menjadi terdakwa.

Dalam persidangan di Pengadilan Tinggi Malaysia, Rabu (17/7/2019), seorang saksi mengatakan bahwa rekening Najib Razak di AmBank menggunakan kode khusus dengan pengawasan yang sangat ketat.

Kode khusus itu atas permintaan pengusaha Low Taek Jho alias Jho Low yang saat ini masih buron terkait skandal 1MDB.

Mantan direktur pelaksana AmBank Cheah Tek Kuang mengatakan bahwa kode tersebut bernama "AmPrivate Banking-MR" untuk akun lancar Najib Razak dengan nomor rekening 2112022009-694.

Sehari, Najib Razak Beli Perhiasan Rp 11,5 Miliar Pakai Kartu Kredit, Dibayar Oleh Orang Ini

Giliran Anak Tiri Najib Razak Diseret Skandal 1MDB, Rp 3,5 Triliun untuk Produksi Film Hollywood

Sidang Skandal 1MDB - Bank Ungkap Transfer Rp 210 Miliar ke Rekening Pribadi Najib Razak

Najib Razak membuka rekening tersebut pada 13 Januari 2011 dan para pejabat AmBank mendatangi kediaman Najib Razak untuk pembukaan rekening tersebut.

"Saya diberi tahu oleh Nona Joanna (pejabat AmBank) bahwa alasan nama menggunakan kode didasarkan pada permintaan yang dibuat oleh Jho Low yang meminta agar akun tersebut ditangani dengan kepercayaan yang paling ketat," katanya dalam kesaksiannya seperti dilansir TribunBatam.id dari Malay Mail.

Cheah adalah saksi ke-50 dalam persidangan Najib yang sedang berlangsung atas dugaan penyalahgunaan posisi, pencucian uang dan pelanggaran kepercayaan atas RM42 juta dana dari SRC International Sdn Bhd, anak perusahaan 1MDB.

Cheah mengatatakan bahwa Joanna Yu Ging Ping adalah seorang manajer penghubung AmBank yang awalnya memberitahukan kepadanya tentang niat Najib untuk membuka tabungan dan giro awal Januari 2011.

Menurut Cheah, Najib juga mengajukan permohonan untuk membuka rekening tabungan dalam formulir bertanggal 18 Januari 2011.

Dua formulir pembukaan rekening ditandatangani oleh Najib Razak.

Cheah mengatakan, dia tidak tahu siapa yang memutuskan bahwa rekening itu menggunakan nama kode, tetapi mengakui ada diskusi sebelumnya bahwa kode itu untuk melindungi informasi dan menjaga sensitivitas.

Dia mengatakan, pemberian nama kode itu juga melibatkan Gubernur Bank Negara Malaysia, Tan Sri Zeti Akhtar Abdul Aziz.

Cheah juga menambahkan bahwa Joanna dan timnya terus memberikan laporan terkait rekening tersebut sampai wanita ini pensiun dari AmBank pada April 2012.

"Sejauh yang saya ingat, ada banyak transaksi untuk akun tersebut, tetapi saya tidak menyimpannya," katanya.

Jho Low Hadir Saat Pembukaan Rekening

Jho Low
Jho Low ()

Pengusaha buron Jho Low disebutkan Cheah, hadir di kediaman pribadi Datuk Seri Najib Razak ketika perwakilan AmBank akan membuka tabungan Najib Razak.

Cheah bersaksi bahwa ia datang mjenggunakan mobil menuju ke kediaman Najib di Jalan Langgak Duta untuk membahas pembukaan rekening tersebut setelah pertemuan dijadwalkan oleh mantan ajudan Najib, Datuk Azlin Alias.

“Begitu saya tiba di kediaman Datuk Seri Najib, saya bertemu dengan Tuan Low Taek Jho yang juga dikenal sebagai Jho Low yang pernah bertemu saya sebelumnya."

“Saya kemudian dibawa ke kediaman oleh Jho Low yang kemudian memperkenalkan saya ke Datuk Seri Najib dan Jho low juga mengenalkan dirinya dari AmBank."

"Datuk Seri Najib dan aku pergi ke ruang tamu sementara aku melihat Jho Low menunggu di bagian lain dari kediaman," katanya dalam pernyataannya.

Cheah mengatakan dia diberi salinan rekening bank dan formulir pembukaan kartu kredit oleh Joanna Yu Ging Ping.

“Pada awal Januari 2011, dia memberi tahu saya, Najib --yang adalah perdana menteri pada waktu itu-- ingin membuka tabungan dan giro pada AmBank."

“Saya kemudian bertemu dengan pimpinan AmBank, Tan Sri Azman Hashim di kantornya untuk membahas masalah tersebut dan kemudian memerintahkan saya untuk mengurusnya," tambahnya.

Transfer ke Rekening Najib Razak

Dalam sidang sebelumnya, saksi lain dari AmBank mengungkapkan bahwa Najib Razak menerima transfer dana RM64 juta atau sekitar Rp 210 miliar lebih ke akun pribadinya tahun 2014 dan 2015.

Manajer cabang AmBank R Uma Devi mengungkapkan bahwa RM (Ringgit Malaysia) 37 juta dari RM64 juta tersebut ditransfer dari rekening bank Ihsan Perdana Sdn Bhd.

Namun, rekening dalam kesaksian Cheah (2112022009-694) berbeda dengan tiga rekening yang diungkap sebelumnya uleh Uma Devi.

Najib memiliki tiga akun rekening, yaitu AmPrivate Banking dengan nomor 2112022011880, 2112022011898 dan 2112022011906 yang dibuka pada 31 Juli 2013 dan ditutup pada 9 Mei 2015.

Najib Razak juga memiliki dua kartu kredit di bank tersebut yang tagihannya disebut-sebut, dibayarkan dari SRC International karena pembayaran tagihan dibayar oleh Nik Faisal, mantan CEO SRC.

Ihsan Perdana adalah perusahaan yang mengurus unit sosial dari SRC International Sdn Bhd, salah satu anak perusahaan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi yang dijarah oleh sejumlah pihak di lingkungan pemerintahan Najib Razak.

SRC kemudian diambil alih oleh Kementerian Keuangan yang juga dirangkap oleh Najib Razak.

Belakangan, sejumlah media menyebutkan bahwa pengambil-alihan itu karena banyaknya utang perusahaan tersebut.

Hal itu terbukti, Menteri Keuangan Lim Guan Eng di awal menjabat setelah PM Mahathir Muhammad berkuasa kaget karena ada taguihan utang SRC yang harus dibayar menggunakan kas kementerian.

Uma Devi yang merupakan manajer cabang bank di Jalan Raja Chulan mengatakan bahwa berdasarkan catatan transaksi akun AmPrivate, RM27 juta dikreditkan ke akun Najib pada 8 Juli 2014 dari rekening Ihsan Perdana.

Saksi juga mengatakan bahwa RM27 juta lain dikreditkan ke akun yang sama pada 26 Desember 2014, yang juga berasal dari Ihsan Perdana.

Dia mengatakan, Ihsan Perdana juga mengkredit RM10 juta ke akun Najib pada 10 Februari 2015.

Selain itu, masih ada dua transfer lainnya RM20 juta dan RM10 juta ke akun AmPrivate milik pada 8 Juli 2014.

Saksi juga menjelaskan uang keluar dari akun Najib Razak sebanyak RM3 juta dan RM2 juta ke akun Najib yang berbeda.

“Melalui surat dari mantan CEO SRC International, Nik Faizal Ariff Kamil, instruksi adalah untuk mentransfer RM449.586,95 dari RM3,3 juta di akun AmBank Najib dan ke kartu kredit Visa Platinum. Sisanya, RM2.833.147,21 dikreditkan ke kartu kredit Mastercard Platinum," katanya.

“RM27 juta kemudian dikeluarkan ke perusahaan Permai Bina Raya Sdn Bhd pada 29 Disember 2014 melalui perintah Najib sendiri. kemudian RM10 juta dipindah keluar pada 10 Februari 2015 kepada akaun AmPrivate Najib bernombor 2112022011906,” katanya.

Uma Devi mengatakan Nik Faisal ditunjuk sebagai personel yang berwenang untuk akun Najib.

"Ini memungkinkan dia untuk mengelola akun Najib di AmBank tanpa merujuk ke akun mana pun secara spesifik, mengambil buku cek dan laporan akun," katanya.

Saksi menghabiskan waktu berjam-jam sejak pagi untuk menyampaikan rincian seputar lalulintas rekening pribadi Najib Razak.

Penasihat hukum utama Najib, Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah kemudian meminta kepada hakim untuk istirahat, dengan mengatakan: "Saya tidak tahu tentang saksi, tetapi saya benar-benar lelah dan bosan."

Dana SRC Mengalir

Mantan PM Malaysia Najib Razak mengikuti persidangan kedelapan, Kamis (25/4/2019) (Berita Harian)

Uma Devi sebelumnya bersaksi bahwa RM85 juta atau sekitar Rp 300 miliar dipindahkan dari SRC International antara Juli 2014 dan Februari 2015.

Transfer dilakukan setelah bank menerima surat dari perusahaan, ditandatangani oleh Nik Faisal dan direktur SRC Datuk Suboh Md Yassin.

Uma Devi mengatakan RM35 jutas dipindahkan pada 8 Juli 2014; RM40 juta pada 24 Desember 2014; RM5 juta pada 2 Februari 2015; dan RM5 juta pada 6 Februari 2015 dari akun SRC bernomor 2112022010650.

Uma Devi juga bersaksi bahwa RM4 miliar dikreditkan ke akun lancar SRC 2112022009736 antara Agustus 2011 dan Maret 2012.

Kemudian RM2 miliar dikreditkan ke akun pada 29 Agustus 2011 dalam empat tahapan masing-masing RM500 juta, sementara RM2 miliar dikreditkan pada 28 Maret 2012.

Sebelum Uma Devi, Rosaiah Mohamed Rosli dari Affin Bank juga bersaksi di pengadilan bahwa RM50 juta dikreditkan ke rekening bank Ihsan Perdana di bank tersebut.

Uma Devi dan Rosaiah Mohamed Rosli menjelang sidang (Berita Harian)

Affin Bank menerima data melalui saran konfirmasi kredit tunggal pada 24 Desember 2015, untuk mengkredit akun kliennya, Ihsan Perdana sebesar RM40 juta dari akun AmIslamic Bank milik Gandingan Mentari Sdn Bhd.

Gandingan Mentari adalah anak perusahaan dari SRC International lainnya.

Dia juga mengkonfirmasi bahwa bank menerima data serupa pada 5 dan 6 Februari 2015 untuk mengkredit akun Ihsan Perdana sebesar RM5 juta setiap hari dari akun AmIslamic Bank milik Gandingan Mentari.

Di antara saksi lain yang dipanggil ke stand kemarin adalah pengacara Ashraf Abdul Razak yang dulu bekerja untuk firma hukum Zulqarnain & Co.

Ashraf menerima cek untuk RM2,5 juta pada 2 Februari 2015 dari direksi perusahaan Habibul Rahman Kadir Shah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved