Gara-gara Beli Rudal S-400, Amerika Coret Turki dari Program Pesawat Tempur F-35. Erdogan Meradang
AS dan mitra F-35 lainnya selaras dengan keputusan untuk menangguhkan Turki dari program dan memulai proses untuk mengeluarkan mereka
Presiden Donald Trump sendiri enggan mengkritik keputusan pemerintahan Recep Tayyip Erdogan itu, dan memilih menyalahkan pendahulunya, Barack Obama.
"Ini adalah situasi sulit yang mereka alami, begitu juga dengan kami. Dengan apa yang mereka kemukakan, kami tengah mengupayakan sesuatu. Mari lihat hasilnya," kata Trump.
Presiden ke-45 AS itu membeberkan pabrikan F-35, Lockheed Martin, jelas tidak akan senang karena Ankara memesan 100 unit jet tempur generasi kelima itu.
Sementara itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan tak gentar dengan ancaman AS tersebut dan menyatakan, sistem rudal S-400 yang dibeli dari Rusia bakal berfungsi penuh pada awal tahun depan.
Berbicara dalam peringatan tiga tahun upaya kudeta terhadap dirinya, Erdogan menuturkan delapan pesawat sudah membawa sejumlah bagian dari S-400, dengan sisanya masih terus berdatangan.
"Atas izin Tuhan, mereka bakal dipasang dan berfungsi sepenuhnya pada April 2020," kata Erdogan di Istanbul.
Terkait ancaman Pentagon, Erdogan berkata, Presiden Donald Trump mempunyai wewenang untuk mencegah sanksi dijatuhkan, dan mendesak untuk dicarikan "jalan tengah".
Erdogan mengecam penolakan AS untuk mengirim jet tempur F-35 yang sudah dibeli.
Erdogan mengibaratkan Turki sebagai pelanggan yang tengah dicari AS dan bersedia melakukan pembayaran.
"Jika pelanggan itu bersedia membayar lunas, bagaimana mungkin Anda tidak memberikan barang itu? Jelas itu merampok," kecam Erdogan.
Dia menerangkan Turki sudah membayar 1,4 miliar dollar AS, sekitar Rp 19,7 triliun dengan perusahaan yang terlibat dalam produksi juga mengeluarkan modal besar.
Mantan Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan Juni lalu menulis surat ke Ankara berisi peringatan pilot Turki bakal dipulangkan jika pembelian S-400 tak dibatalkan pada 31 Juli.
Namun setelah bertemu Presiden Donald Trump di sela agenda KTT G20 di Osaka, Jepang, pekan lalu, Erdogan berujar dia mendapat jaminan tidak akan ada sanksi.