Disinggung Sikap Demokrat Jika Tak Dapat Kursi Menteri, Begini Jawaban Jansen Sitindaon
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberikan respon saat ditanya perihal kursi menteri di kabinet Jokowi
TRIBUNBATAM.id - Kursi menteri dalam kabinet Jokowi terus menjadi pembicaraan.
Dari pihak Demokrat, Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon memberikan respon saat ditanya perihal kursi menteri tersebut.
Jansen tertawa saat ditanyakan kepadanya soal bagaimana pihaknya melihat kursi menteri saat ini.
Momen tersebut terlihat saat Jansen Sitindaon menjadi narasumber acara Mencari Pemimpin Kompas TV.
Mulanya, Jansen Sitindaon ditanya sikap Partai Demokrat jika diajak untuk rekonsiliasi.
• Kondisi Terkini Kerusuhan di Hongkong, Sita Perhatian Pengguna Twitter
• Sedang Berlangsung, Live Streaming Serial Ishq Mein Marjawan ANTV Hari Ini, Kamis (25/7)
• Heboh Pabrik Susu Oplosan Pakai Bahan Deterjen dan Minyak, Begini Bedakan Susu Palsu dan Asli
• Tasyakuran Kehamilan Irish Bella, Ammar Zoni Ibaratkan Hubungan Semanis Permen
Menanggapi itu, Jansen Sitindaon menyebut jika Jokowi sudah sangat mengenal partai politik di Indonesia.
Begitu juga dengan para ketua umum parpol hingga kualiatas kadernya.
Sehingga, kata dia, bila memang Partai Demokrat akan diajak untuk bergabung, Jokowi sudah tahu caranya.
"Kalau kemudian ada niatan Pak Jokowi mengajak kami partai yang ada di pihak 02, Pak Jokowi sudah tahu caranya," ujar Jansen Sitindaon seperti dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (25/7/2019).
Jansen Sitindaon lantas menyinggung soal politik aktobatik.
"Jadi gak perlu kita berpolitik akrobatik di depan publik untuk menarik hati Pak Jokowi," jelas Jansen Sitindaon.

Jansen Sitindaon pun juga menjelaskan jika rekonsiliasi adalah soal meneduhkan pemilih.
Partai Demokrat, lanjutnya, sudah melakukannya sejak awal.
"Jadi artinya sejak awal memang sudah megedukasi pemilih apapun hasil pemilu harus diterima," terangnya.
Kemudian Jansen Sitindaon menyebut bahwa Partai Demokrat memiliki kesamaan dengan PDI Perjuangan.
Jansen Sitindaon mengatakan, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sama-sama pernah mengelola kekuasaan selama 10 tahun.
"Partai Demokrat ini sama dengan PIDP, kami lah dua partai di Indonesia yang sudah paripurna sebagai sebuah parpol," katanya.
"Kami pernah 10 tahun mengelola kekuasaan, kami juga pernah di luar kekuasan, artinya bagi Partai Demokrat mau di dalam atau pun di luar sama saja," sambung Jansen Sitindaon.
Hal yang terpenting, kata Jansen Sitindaon, adalah menenangkan pemilih-pemilih atau rekonsiliasi seperti yang sebelumnya ia sampaikan.
"Penting hari ini kita menenangkan pemilih pemilih kita di bawah sehingga Pak Jokowinya tenang kalau Pak Jokowi tenang Insya Allah menteri-menteri yang akan beliau pilih itu entah dari 01 profesional atau ambil dari 02, pastilah dipilih yang terbaik," terang Jansen Sitindaon.
Presenter pun kembali bertanya dengan pertanyaang yang tak jauh berbeda, yakni terkait sikap Partai Demokrat.
"Mau di luar di dalem yang penting rekonsiliasi diwujudkan, artinya kalau diajak rekonsiliasi tapi ga dikasih posisi menteri mau?" tanyanya.
Jansen Sitindaon tak lantas menjawab pertanyaan tersebut.
Respons Jansen Sitindaon mendengar pertanyaan tersebut justru tertawa.
"Ketawa kan," kata presenter Kompas TV.
Terdengar, Ketua DPP Nasdem, Taufik Basari yang juga menjadi narasumber acara itu ikut bereaksi.
"Kayanya susah jawabnya," celetuk Taufik Basari.
"Ga begitu, terkait hal ini terlalu dini untuk dibahas," ucap Jansen Sitindaon.
Menurutnya, masih banyak kemungkinan yang terjadi.
Jansen Sitindaon kemudian menyinggung soal kenyamanan Jokowi saat ini.
"Jangan juga kamu pikir, Pak Jokowi nyaman-nyaman banget dengan partai-partai yang ada di 01, bisa saja tidak nyaman, dalam 3,5 bulan ke depan ini," tandasnya.
Ditanya Hubungan SBY & Megawati saat Bahas Arah Politik,ini reaksi Jansen Sitindaon
Disinggung soal hubungan SBY dan Megawati saat bahas arah politik, reaksi Politikus Demokrat, Jansen Sitindaon ini tuai gelak tawa.
Hal itu terlihat saat Jansen Sitindaon menjadi narasumber dalam program Apa Kabar Indonesia tvOne.
Awalnya Jansen Sitindaon membahas soal arah politik Partai Demokrat setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Jansen Sitindaon mengatakan bahwa sampai saat ini Partai Demokrat belum memutuskan apakah akan bergabung dengan partai pendukung Jokowi-Maruf Amin atau tidak.
"Sampai saat ini belum diputuskan apakah kita akan masuk ke dalam ring atau tetap di luar ring," ujar Jansen Sitindaon seperti dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (29/6/2019).
"Tidak sulit kok ditebak," tambahnya.
Namun, Jansen Sitindaon memastikan jika kader Partai Demokrat siap menerima apa pun keputusan nanti.
Sebab, lanjutnya, Partai Demokrat memiliki pengalaman yang cukup jika memang akan bergabung mau pun menjadi opisisi.
"Kalau kita di luar kita toh lima tahun ini sudah di luar, jika pun di dalam pasti Partai Demokrat ini berbeda dengan partai lain, kalau partai lain, di dalam ga tau mau ngapain, kalau kita pernah 10 tahun di dalam," jelasnya.
Jansen Sitindaon juga memastikan bila nantinya SBY memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi, maka kontribusi Partai Demokrat akan berbeda.

"Kalau misalnya nanti Pak SBY memutuskan demokrat masuk, dan Pak Jokowi misalnya buka diri, buka hati untuk merangkul kita, pasti berbeda kontribusinya dengan partai-partai lain. Karena partai berpengalaman," terangnya.
"Apa pun keputusan beliau, saya sebagai pasukan di bawah ikut sepenuhnya," tambahnya.
Kemudian, Jansen Sitindaon disinggung soal hubungan SBY dengan Megawati jika memang nantinya akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
"Tapi kalau ikut ketua umum bisa masuk ga tuh, misalnya gerindra kan hubungannya dengan ketua umum PDI Perjuangan bisa dibilang klop. Tapi kalau demokrat, SBY-Ibu mega gimana rumit ga tuh kira-kira?" tanya pembawa acara.
Menanggapi hal itu, Jansen Sitindaon meminta agar hal tersebut tidak diungkit.
"Kalau itu jangan lagi diungkit," kata Jansen Sitindaon.
Jawaban dan ekspresi Jansen Sitindaon itu pun lantas membuat pembawa acara dan sejumlah narasumber lainnya tertawa.
Menurut Jansen Sitindaon hubungan SBY dan Megawati yang pernah menjadi lawan politik di tahun 2004 dan 2009 kini sudah berbeda.
"Kita juga kalau ingin para pimpinan kita di atas, adem, guyub, rukun, ya jangan juga kita terus kita kipas-kipasin. Sudah baik biar lah terus berjalan dengan baik," sambungnya. (****)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jansen Tertawa Ditanya Sikap Demokrat Jika Tak Dapat Kursi Menteri, Politikus Nasdem Celetuk Begini