KISAH Benny Moerdani Marah ke Luhut Hingga tak Berani Bertanya: 'Saya Bintang 4, Kamu Letkol'

Saking loyalnya menjaga presiden, Benny Moerdani bahkan mengancam Luhut jika tidak bisa mengamankan presiden

Kolase Facebook Luhut Panjaitan
Luhut Panjaitan dan Benny Moerdani 

Ini terjadi ketika Benny Moerdani tidak lagi menjadi tentara.

Luhut mengaku harus merelakan jabatan-jabatan strategis hilang dari genggaman karena faktor kedekatannya dengan Benny Moerdani.

 

"Beberapa tahun kemudian ketika Pak Benny pensiun, saya menerima konsekuensi karena jadi golden boys Pak Benny. Tapi saya terima itu dengan besar hati. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam; bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya."

Luhut juga sempat meminta klarifikasi isu mengenai keretakan hubungan Presiden Soeharto dengan Benny Moerdani.

Benny Moerdani memberi jawaban ketika Luhut menanyakan hal itu.

"Beberapa tahun kemudian, Pak Benny sudah tidak punya power lagi, kecuali jabatan sebagai Menteri Hankam yang "tak bergigi"saya berpangkat Kolonel dan baru pulang dari pendidikan di NDU di Washington DC. Saya datangi kantor beliau, dan menanyakan kepada Pak Benny, rumor yang beredar di luar bahwa beliau sudah "jauh" dari Pak Harto. "Benar itu Luhut..!" katanya terus terang. Ia menjelaskan bahwa Presiden Soeharto marah kepadanya, ketika dengan cara halus mencoba mengingatkan bisnis yang dijalankan oleh putera-puterinya yang sudah kelewat batas di meja bilyar; Pak Harto lalu tiba-tiba meletakkan stik bilyar dan masuk kamar. Sejak itu, Benny Moerdani tidak pernah dekat dengan Presidennya. "Tetapi asal kamu tahu ya Luhut. Apapun sikap beliau, saya tidak pernah kehilangan kesetiaan saya kepadanya.!"

Biarpun Presiden Soeharto marah, menurut Luhut, Benny Moerdani tetap loyal terhadap Soeharto.

 

"Saya ingat suatu hari tahun 1983, ketika hampir terjadi krisis keamanan yang melibatkan Prabowo, saya menyampaikan kasus itu kepada Menhankam/Pangab (waktu itu) Jenderal M. Jusuf yang juga saya kagumi. Beliau berkata pendek, "Luhut, saya percaya kesetiaan Benny, saya tidak ragukan dia.! Karena Pangab sudah memutuskan, maka permasalahan sensitif tersebut selesai dengan sendirinya."

Tidak hanya itu, Luhut juga menjadi tertarik dengan dunia intelijen.

"Banyak pelajaraan mengenai kepemimpinan dan kemiliteran yang saya pelajari dari beliau. Dan saya akui, karena pengaruh Pak Benny itulah yang membuat saya tertarik pada masalah-masalah intelijen, diantaranya dalam memelihara jaringan (networking) dengan berbagai tokoh di dunia. Beliau mempunyai buku alamat kecil yang sudah lusuh karena penuh dengan nama-nama tokoh penting dan nomor telepon hot-line yang ia bisa hubungi 24 jam sehari.

Kenangan manis bersama Jenderal Benny Moerdani saya tuangkan dalam biografi saya nanti. Untuk sementara saya hanya bisa katakan, Rest in Peace Jenderal Benny! Hingga hari ini saya tidak mengecewakan harapan bapak!"

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ketika Benny Moerdani Marah hingga Luhut tak Berani Bertanya: 'Saya Jenderal Bintang 4, Kamu Letkol'

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved