Panglima TNI, Kapolri Tinjau Pulau Nipah Batam, Ada Apa Pulau Nipah?
Di Pulau Nipah pernah terdapat aktivitas tambang pasir laut ilegal ketika Megawati Soekarnoputri menjabat Presiden RI pada 2000 silam.
+ Tetra port (penahan ombak) 2,001 meter.
+ Tanggul 3,8 kilometer.
+ Tembok abrasi setinggi 5 meter.
+ Peghijauan 7000 pohon seluas 22,8 hektare.
+ Helipad.
+ Embung air
+ Mesin genzet untuk listrik.

Sejarah Pulau Nipah:
+ Tahun 1900-an: Jadi tempat berteduh nelayan Selat Melaka ketika air pasang dan badai datang nelayan dari Pulau Terong, Pulau Pemping, Pulau Kasu, Pulau Lengkang, Pulau Pecong, Pulau Mongkol, Pulau Granting, Pulau Pekasih, Teluk Sunti, Teluk Bakau dan pulau-pulau kecil lainnya, termasuk nelayan warga Singapura, dari Pulau Senang, Pulau Pawi dan Pulau Sodong.
+ Tahun 1970 - 1990-an: Selain pulau transit nelayan tradisional, ternyata jadi lahan tambang pasir konvensional, yang kemudian pasirnya dikirim untuk reklamasi Pulau Sentosa di Singapura. Pulaunya “hilang” saat air pasang dan abrasi.
+ Tahun 2000: Presiden Megawati Soekarnoputri instruksikan penghentian tambang ilegal dan jadi pos perbatasan negara dan dijaga aparat TNI.
+ Tahun 2002: Megawati perintahkan bangun prasarana Indonesia. Soenarno mulai bangun proyek konservasi dan reklamasi pulau. Luas pulau berkurang, mengubah batas negara.
• Daftar Event Pariwisata Juli - Desember di Indonesia, Ada IronMan 70.3 Bintan
• Jalani Proses Reka Ulang Buang Sabu di Kloset, Pakaian Nunung Malah Jadi Sorotan
• PSSI Tunda PSM Makassar vs Persija, Final Piala Indonesia
• Jusuf Kalla Pesan Ini Kepada Syahrul, di Tangan Syahrul, TPID Kota Tanjungpinang Terbaik se-Sumatera
+ Tahun 2008: Luas pulau bertambah dan reklamasi jadi 49,9 hektare, dibangun infrstruktur jalan dan embun penampungan air bagi aparat penjaga perbatasan.
+ Tahun 2010 - 2013: Mulai konservasi alam dan dibangun markas TNI dan penempatan 90 personel TNI AL.
+ Tahun 2013: Mulai jadi tambatan kapal tanker minyak dan gas, lalu 27/6/2013, ratusan nelayan memprotes lahan penangkapan ikan mereka terganggu oleh kapal tenker Singapura yang parkir. Diduga ada oknum yang bermain.
+ Tahun 2014: Menteri Koordinator Kemaritiman memberikan izin bagi PT Surya Mina Asinusa untuk membangun kilang minyak di Pulau Nipah. Bos investor Andi Tan mengaku investasi 500 juta Dolar AS untuk bangun kilang bawah laut dan manfaatkan areal laut dan darat seluas 34 hektare.
Dia mengklaim dapat izin dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Perikanan dan Kelautan, dan dapat skema KSO dari Kementerian Keuangan selama 30 tahun.
+ Tahun 2015: Mulai dibangun embung penampungan air, akses jalan lingkar, tanggul, tetraport, menara suar, gedung pemantau.
+ Tahun 2017: Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan, Jumat (3/2/2017) berkunjung ke Pulau Nipah. "Diharapkan spill over (kelebihan) dari Singapura itu bisa ke mari karena di sana kan sudah penuh. Cost-nya di sini mungkin bisa lebih murah. Pelindo I sudah siap. Mereka punya dana cukup, tentu (bisa) kerja sama dengan pihak swasta," katanya.
+ Tahun 2019: Sabtu (27/7/2019), Panglima TNI dan Kapolri datang berkunjung dengan menggunakan helikopter. Kunjungan ini hanya berselang dua hari setelah Lanal TNI AL membongkar tambang pasir ilegal di sekitar pulau Nipah dan Karimun. (TRIBUNBATAM.id/Thamzil Thahir)