Polisi Tembak Polisi, Bagaimana Nasib FZ Jika Tak Diamankan Bripka Rachmat Effendy saat Tawuran

Saat mengamankan FZ berikut barang bukti celurit ke Polsek Cimanggis, Kamis malam, Bripka Rachmat Effendy sempat memostingnya di Grup WA rekan kerjany

Istimewa
Bripka Rachmat Effendi (kiri) tewas ditembak oleh yuniornya, Brigadir Rangga Tianto (kanan) di kantor Polsek Cimanggis Depok 

"Bukan sekali ini dia posting giat sebagai Ketua Pokdar. Cukup sering juga."

"Makanya kita salut sama almarhum yang rela setelah pulang kantor malamnya aktif jadi angggota Pokdar monitor wilayahnya," beber Sumardji.

Menurut Sumardji, Bripka Rahmat Effendy dikenal sebagai sosok yang memilIIiki integritas tinggi dalam melayani, mengayomi, dan membina masyarakat.

Selama bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya sebagai staf bagian penomoran kendaraan, kataSumardji, tak ada hal negatif atau catatan buruk yang dilakukan almarhum.

"Jadi saya tahu benar keseharian dia, karena saya atasannya langsung."

"Rachmat Effendy ini punya rasa tanggung jawab besar dan disiplin dalam bekerja."

"Dia punya integritas tinggi dalam pekerjaannya. Dikasih pekerjaan apa pun pasti selesai. Ibadah dan salatnya juga bagus."

"Karena Rahmat Effendy ini kan lama di Brimob. Dia bertugas di Ditlantas baru sekitar sejak 2015 lalu" ungkap Sumardji.

Bripka Rahmat Effendy diakui Sumardji adalah sosok yang rajin dan memiliki kemauan serta keinginan untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat banyak.

"Mengenai keinginan almarhum untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat ini, bukan hanya omongan saja."

"Contoh dan buktinya dia mau menjadi Ketua Pokdarkamtibmas di Kecamatan Cimanggis di mana ia tinggal," kata Sumardji.

Karenanya, kata Sumardji, sehabis bekerja di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya, malam harinya Rachmat Effendy pasti menyempatkan diri memantau lingkungannya sebagai Ketua Pokdarkamtibmas.

"Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Rachmat Effendy ini betul-betul aktif sekali. Ia sangat menjaga lingkungan dan membela masyarakat di tempat tinggalnya."

"Kenapa saya tahu? Karena Rahmat Effendy ini cukup sering posting di grup WA staf Regident, beberapa aktifitasnya jadi Pokdarkamtibmas seusai pulang kerja," papar Sumardji.

Menurutnya, karena kemauan dan keinginan yang kuat berbuat bagi masyarakat, Rachmat Effendy rela melakukan kerja ekstra sebagai Pokdarkamtibmas seusai pulang kantor.

"Kalau tak punya kemauan dan keinginan berbuat bagi masyarakat, enggak mungkin dia mau capek-capek pulang kantor lalu malamnya kerja ekstra lagi sebagai pokdar," ulas Sumardji.

Karenanya, kata Sumardji, apa yang dilakukan Bripka Rachmat Effendy patut mendapat apresiasi dari masyarakat, atau paling tidak dicontoh.

"Dia benar-benar sosok polisi yang mau berbuat bagi masyarakat, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban warga."

"Itu makanya dia sempat mengamankan pelaku tawuran yang membawa celurit sebelum jadi korban penembakan," papar Sumardji.

Sebagai Ketua Pokdarkamtibmas, Bripka Rachmat Effendy selalu turun langsung ke lapangan jika ada keributan, atau ketika dilapori warga ada tawuran atau keributan lain di wilayahnya.

"Ini yang patut dicontoh dari almarhum. Ia selalu ingin mengabdikan dirinya bagi masyarakat," kata Sumardji.

Dengan peristiwa ini, kata Sumardji, ia sangat kehilangan salah satu anak buah terbaiknya.

"Kami di Subdit Regident sangat kehilangan sosok Bripka Rachmat Effendy yang memiliki idealisme melayani masyarakat dalam bekerja," ucapnya.

Juga, ia dan jajarannya mengaku sangat berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Bripka Rachmat Effendy.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Andai Bripka Rachmat Effendy Tak Amankan Pelaku Tawuran ke Polsek Cimanggis


Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved