Bentrok Dekat Kantor Penghubung Beijing, Polisi Hongkong Tembakkan Peluru Karet
Bentrok yang terjadi pada Minggu (28/7/2019), sempat membuat polisi Hongkong menembakkan peluru karet serta gas air mata ke massa pengunjuk rasa.
TRIBUNBATAM.id - Tragedi kerusuhan di Hongkong terus berlanjut dan kembali ricuh.
Bentrok yang terjadi pada Minggu (28/7/2019), sempat membuat polisi Hongkong menembakkan peluru karet serta gas air mata ke massa pengunjuk rasa.
Selama dua hari berturut-turut sejak Sabtu (27/72019), kawasan pinggiran Hongkong di Yuen Long terus terjadi bentrokan.
• Download Lagu Senorita Shawn Mendes & Camila Cabello, Ini Cara Download via Spotify
• Jadwal Ulang PSM Makassar vs Persija Jakarta Tetap Digelar di Makassar, Final Piala Indonesia
• Ramalan Zodiak Hari Selasa 30 Juli 2019, Libra Khawatir, Scorpio Lelah, Pisces Berjuang
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa pengunjuk rasa pro-demokrasi yang menggelar aksinya di dekat kantor Beijing di Hong Kong.
Kelompok massa dengan sekitar 200 orang itu berjalan menuju Kantor Penghubung Beijing di distrik Sheung Wan, di mana para pengunjuk rasa telah dicegat oleh polisi anti-huru hara.
Polisi yang menyebut aksi tersebut ilegal, karena telah mengeluarkan larangan, menyerukan kepada pengunjuk rasa untuk membubarkan diri.
Namun massa menolak membubarkan diri dan memaksa polisi mengambil tindakan tegas dengan menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.
Massa demonstran pun merespons dengan melempar batu ke arah polisi anti-huru hara.
Massa pengunjuk rasa yang lebih besar juga dilaporkan berkumpul di distrik Causeway Bay, di mana mereka membangun barikade dan mengambil alih jalan utama, dengan kehadiran polisi yang lebih sedikit.
Menurut saksi mata, pasukan anti-huru hara yang disebut sebagai regu "Raptor" menahan sejumlah pengunjuk rasa, dengan beberapa lainnya mengalami luka, termasuk dua orang wartawan.
Aksi demonstrasi berakhir sekitar pukul 23.30 malam, setelah para pengunjuk rasa secara terkoordinasi bergegas mundur ke stasiun kereta bawah tanah terdekat.
Kantor Penghubung Beijing di Sheung Wan, pada pekan lalu, juga sempat menjadi sasaran pengunjuk rasa, yang melemparkan telur dan mencorat-coret dengan cat.
"Sejumlah pengunjuk rasa yang radikal telah bertindak keras, mengancam keselamatan petugas polisi dan juga masyarakat," kata pemerintah Hong Kong dalam pernyataannya, Senin (29/7/2019) pagi.
Hong Kong telah terjerumus dalam krisis terburuk dalam sejarah sejak munculnya aksi unjuk rasa menentang RUU Ekstradisi, yang ditegaskan pemerintah telah ditangguhkan.
