Bentrok Dekat Kantor Penghubung Beijing, Polisi Hongkong Tembakkan Peluru Karet
Bentrok yang terjadi pada Minggu (28/7/2019), sempat membuat polisi Hongkong menembakkan peluru karet serta gas air mata ke massa pengunjuk rasa.
Namun gerakan tersebut kini berkembang menjadi aksi menuntut reformasi demokrasi yang lebih luas.
Bentrokan beberapa kali terjadi antara pengunjuk rasa dengan aparat polisi anti-huru hara, salah satunya pada Sabtu (27/7/2019) di Yuen Long.
Sebelumnya, aksi kekerasan juga menimpa sejumlah pengunjuk rasa yang diserang sekelompok orang tak dikenal yang mengenakan kaus putih dan membawa tongkat, di stasiun MRT di Yuen Long, pada 21 Juli.
Sebanyak 45 orang dilaporkan terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat serangan tersebut, yang diduga dilakukan kelompok triad dan memicu aksi protes.
Anggota parlemen pro-demokrasi Claudia Mo mengatakan, Hong Kong saat ini telah terjebak di tengah "lingkaran kekerasan", dengan aksi damai telah diabaikan oleh pemerintah dan berakhir dengan bentrokan kekerasan dengan aparat kepolisian.
"Anda melihat kekuatan meningkat pada kedua pihak. Tapi kemudian terjadi ketidakseimbangan yang sangat besar karena polisi memiliki senjata mematikan. Inilah yang terjadi di Hong Kong hari ini," katanya.
• Kerap Dibawa Pulang Wisatawan Indonesia, Inilah 7 Keripik Kentang Asli Singapura
• Tim Terpadu Hancurkan Kios Pakai Beko, Pedagang Sebut Pemerintah Tak Ada Basa-basi
• Sehabis Berhubungan Jangan Lupa Lakukan 7 Hal Ini, Manfaatnya sangat LUAR BIASA
• Tarian Tor Tor Semarakkan Pengukuhan Kerukunan Keluarga Batak Islam Tanjungpinang
• Sinopsis Serial Ishq Mein Marjawan ANTV Hari Ini, Senin (29/7), Aarohi Mulai Mencari Kebenaran
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengunjuk Rasa dan Polisi Hong Kong Bentrok di Dekat Kantor Penghubung Beijing".
