Reaksi Tak Biasa Prada DP Jumpa Keluarga di Pengadilan Militer, Pembunuhan Vera Oktaria

Prada DP jalani sidang perdana di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang. Perkara pembunuhan kasir Indomaret Vera Oktaria

SRIPOKU.COM/SYAHRUL
SIDANG PERDANA -- Terdakwa kasus mutilasi Prada DP saat keluar dari mobil tahanan tiba di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (1/8/2019). 

TRIBUNBATAM.id - Prada Deri Permana alias Prada DP jalani sidang perdana di  Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019) dalam perkara pembunuhan kasir Indomaret Vera Oktaria.

Prada DP membunuh lalu memutilasi kasir Indomaret Vera Oktaria, dirinya sempat buron.

Prada DP hadir di gedung pengadilan pada pukul 07.54 WIB dengan menggunakan mobil tahanan dan mendapat pengawalan ketat.

 Kehadiran Deri di gedung pengadilan langsung mendapat reaksi dari keluarganya yang telah menunggu sejak pagi hari.

"Aak,"teriak seorang perempuan yang merupakan salah satu keluarga Deri.

Prada DP 3 Kali Benturkan Kepala Vera Oktaria Sampai Lemas, Lalu Cekik hingga Tewas

Usai Rekonstruksi Kasus Mutilasi Vera Oktaria, Begini Kini Nasib Prada DP di Tahanan, Menyesal?

Bukan Karena Korban Hamil, Prada DP Membunuh Vera Oktaria Karena Takut Diputus Cinta

Namun Deri yang menggunakan baju tahanan oranye hanya tertunduk tampak menoleh ke arah keluarganya.

 Dia terus berlalu dan digiring ke ruang tahanan Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang.

 Di ruang sidang, Prada DP terus menunduk.

Sidang mendengarkan kesaksian Putra Baladewa, teman korban sekaligus juga teman terdakwa.

Salah satu keterangannya, Putra menyebutkan bahwa terdakwa Prada DP sempat mengatakan berniat ingin melakukan rukyah.

Prada DP mengaku padanya sedang menghadapai masalah. Keinginan rukyah ini disampaikan sebelum peristiwa pembunuhan.

Prada DP Jalani SIDANG, 11 Fakta Pembunuhan Vera Oktaria yang Tewas Dimutilasi OLeh Sang Kekasih

Putra Baladewa adalah saksi yang mengaku bertemu dan menjemput Prada DP sebelum bertemu dengan korban Vera Oktaria.

Berstatus sebagai terdakwa, Prada Deri Pramana terlihat terus menunduk dengan raut wajah sedih dan sesekali menarik nafas panjang saat duduk di samping kuasa hukumnya.

Saat ini tersangka pembunuh dan pemutilasi Vera Oktaria yang juga kekasihnya itu sedang menjalani persidangan.

Dalam persidangan, terdakwa menggunakan seragam lengkap TNI dan menjalani persidangan dengan cara Militer.

 Sebelum dimulai, dia berdiri tegap di hadapan majelis hakim dan menjawab dengan tegas setiap pertanyaan terkait identitasnya.

Kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan pembacaan dakwaan oleh Mayor D. Butar Butar yang bertindak sebagai salah satu Oditur yang ditujukan pada terdakwa.

Dalam dakwaan yang dibacakan, diketahui terdakwa telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri.

Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.

"Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain. Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia," ujar Mayor D. Butar Butar dalam persidangan.

Prada Deri Pramana dijerat dengan pasal Primer 340 KUHP pembunuhan berencana subsider pasal 338 KUHP. Jika terbukti dalam pasal ini Prada DP terancam hukuman mati.

 Sebagaimana diketahui Deri yang sebelumnya sempat buron, merupakan pembunuh dan kemudian memutilasi Vera Oktaria (21) yang tak lain kekasihnya sendiri.

Aksi keji tersebut terjadi di salah satu kamar Penginapan Sahabat Mulia Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin, Jumat (10/5/2019) lalu.

Berikut Foto Penampilan Prada Deri Permana.

Prada Deri Permana
Prada Deri Permana (Tribunsumsel.com)
Prada Deri Permana
Prada Deri Permana (Tribunsumsel.com)
Prada Deri Permana
Prada Deri Permana (Tribunsumsel.com)
Prada Deri Permana
Prada Deri Permana (Tribunsumsel.com)

Sebelumnya Kontroversi motif Prada Deri Permana (DP) membunuh Vera Oktaria akhirnya terungkap.

"Ketika jumpa pers dia mengatakan Vera minta dinikahi, tapi setelah dilakukan penyidikan intensif, DP membunuh karena tidak ingin diputuskan hubungannya oleh Vera," kata Putra, kakak Vera, Kamis (19/6).

Putra mengatakan, keterangan dan alasan Deri tidak sesuai dengan fakta dirinya tega membunuh Vera.

Keluarga Vera memang tidak percaya pada pengakuan Prada DP itu, apalagi didukung hasil visum yang menyatakan Vera tidak sedang hamil.

"Setelah dilakukan penyidikan intensif oleh petugas yang berwajib pengakuan sebenarnya terkuak," kata Putra.

Barang berharga yang hingga kini belum juga dikembalikan tersangka ternyata masih ada. "Masalah motor sebelumnya ia mengatakan motor tersebut ditinggal di penginapan Sungai Lilin, saat ini ternyata motor Beat masih berada di suatu tempat," ujarnya.

 Putra telah beberapa kali mendatangi Pomdam II Sriwijaya untuk proses hukum selanjutnya. "Kemarin waktu saya ke sana petugas masih terus melakukan penyidikan intensif tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan," ucapnya.

Untuk proses persidangan DP, Putra menyatakan masih sekitar 2 bulan lagi. "Saya diberitahu jika proses penyidikan masih terus berjalan dan persidangan akan dilaksanakan 2 bulan kemudian," ujarnya.

Motor Vera Dijual

Kasus pembunuhan terhadap Vera Oktarina yang dilakukan Prada DP, hingga saat ini masih terus dilakukan penyidikan.

Informasi yang berhasil dihimpun dari penyidikan yang dilakukan Pomdam II Sriwijaya, ternyata penyidik sudah menemukan sepeda motor dan ponsel milik Vera.

Namun, tidak diketahui lokasi pasti dimana motor Honda Beat dan ponsel milik korban Vera ditemukan.

Motor dan ponsel milik korban Vera yang sudah ditemukan, berdasarkan informasi sudah diamankan di Pomdam II Sriwijaya. Dari informasi yang diperoleh juga, bila motor korban Vera sempat dijual Prada DP senilai Rp 3 juta.

Diduga, dari hasil motor korban Vera yang dijual itulah digunakan sebagai ongkos Prada DP untuk kabur ke Serang Banten. Termasuk juga, membeli ponsel bekas saat di bus yang ditumpanginya berhenti di Lampung untuk istirahat.

Motor Beat milik korban Vera yang semula berwarna pink, juga telah diubah warnanya menjadi warna hitam. Dengan ditemukannya ponsel dan motor milik korban Vera, kasus pembunuhan terhadap korban Vera masih ditangani Pomdam II Sriwijaya.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengungkapkan kasusnya masih dalam proses.

"Sabar saja, masih dalam proses. Nanti diberitahu kelanjutannya," ujar kapendam singkat.(*)

 Berita ini tayang di tribun sumsel

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved