Penembak Mati Bripka Afrizal TEWAS Kondisi Tangan Terborgol di Sungai, Polisi Buru Imron DKK
Jhon Hen alias Jeni penembak Pripka Afrizal tewas di sungai dalam kondisi tangan terborgol. Polisi tak akan memberi ampun para pelaku.
TRIBUNBATAM.id - Kasus perampokan dan penembakan yang menewaskan Bripka Afrizal, Kanit Reskrim Polsek Mesuji Makmur OKI terus didalami polisi.
Pelaku dalam kasus ini Jhon Hen alias Jeni tewas.
Jeni tewas lantaran terperosok ke sungai.

• BERITA PERSIB - 2 Pemain Kunci Siap Merumput, Ini Keyakinan Pelatih Persib Jelang Laga Lawan Barito
• Etos ID Buka Pendaftaran Beasiswa Sarjana S1 di 12 Universitas Luar Pulau Jawa
• Mau Kuliah di Amerika? Stanford University Buka Pendaftaran Beasiswa Penuh S2
Menurut Supiradi, penangkapan Jeni juga berkat laporan masyarakat yang tahu keberadaan tersangka di wilayah Way Kanan Lampung.
"Dari laporan, dilakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap tersangka," ujar Supriadi.

Menurut Supriadi, penangkapan terhadap Jhon Hen alias Jeni (40) ditangkap di Desa Kaliawar Kecamatan Kali Agung Way Kanan Lampung.
Tak hanya tersangka, tetapi barang bukti senjata api rakitan beserta tiga butir amunisi aktif, godam, terali, tali dan kotak uang milik korban.
"Saat akan dibawa ke Polres OKI, tersangka ini beralasan untuk buang air kecil. Saat di Desa Kuto Sari kecamatan Belitang OKU Timur, ternyata tersangka ini langsung kabur," ujar Supriadi.

Ketika kabur itulah, karena di dekat sungai tersangka terperosok ke sungai.
Dalam keadaan tangan terborgol dan juga diketahui tersangka tidak dapat berenang membuatnya tenggelam.
Anggota yang berupaya mengejar, akhirnya menemukan tersangka sudah dalam keadaan tewas di sungai.
Sehingga, diputuskan membawa jenazah tersangka ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum
"Sebelum dibawa ke Polres OKI, di lokasi penangkapan sempat dilakukan interogasi terhadap tersangka. Dari keterangan tersangka, mereka menggunakan tiga sepeda motor dengan membawa senpi," jelas Supriadi.

Dari pengakuan tersangka, tiga pelaku temannya yakni Darmawan (sudah ditangkap), Imron dan Sarekat.
Sedangkan, dua pelaku lain tidak dikenalnya karena bukan masuk kelompok mereka tetapi mau ikut melakukan perampokan.