Pria 21 Tahun Menyerahkan Diri Setelah Aksi Penembakan di Texas yang Tewaskan 20 Orang
Pelaku penembakan massal di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (3/8/2019) akhirnya menyerahkan diri.
TRIBUNBATAM.id - Pelaku penembakan massal di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (3/8/2019) akhirnya menyerahkan diri. Tersangka disebut masih berusia 21 tahun.
Dilansir AFP, pelaku yang diidentifikasi media Amerika Serikat sebagai Patrick Crusius itu berasal dari Allen, pinggiran Kota Dallas.
Tersangka dilaporkan menyerah kepada polisi setelah mengamuk dan menewaskan sebanyak 20 orang serta melukai 26 orang pengunjung lainnya.
Otoritas Texas kini tengah menyelidiki insiden penembakan massal di Walmart El Paso tersebut dengan kemungkinan sebagai kejahatan rasial dan sedang mempelajari manifesto tersebut.
"Saat ini kami memiliki manifesto dari individu ini yang menunjukkan sampai taraf tertentu jika dia memiliki hubungan dengan potensi kejahatan rasial," kata Kepala Kepolisian El Paso, Greg Allen, dalam konferensi pers.
• Kembali Terjadi, Penembakan Massal di Texas Tewaskan 20 Orang
• Spesifikasi Mi Bunny Children Phone Watch 3, Smartwatch Anak Terbaru Dari Xiaomi
• Ramalan Zodiak Besok Senin 5 Agustus 2019, Pisces Dapat Pujian, Capricorn Ketemu Belahan Jiwa
• 428 peserta Ikuti Lomba Gerak Jalan Tri Lomba Juang, Dilepas Langsung Bupati Bintan Apri Sujadi
Menurut data sensus AS, El Paso, yang berjarak sembilan jam perjalanan dari Dallas, terletak di Sungai Rio Grande yang menandai perbatasan AS dengan Meksiko, memiliki populasi 680.000 jiwa, dengan 83 persen adalah keturunan Hispanik.
Dari berbagai laporan media AS, diketahui usia para korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit bervariasi antara dua hingga 82 tahun.
Polisi menyatakan dilansir Sky News ketika penembakan terjadi, Walmart begitu penuh dengan 3.000 pengunjung.
Beberapa di antara mereka membeli perlengkapan sekolah.
Allen menjelaskan, jajarannya menerima laporan adanya penembakan massal pada pukul 10.39 waktu lokal dengan para penegak hukum sampai di lokasi enam menit kemudian.
"Situasi di lokasi sangatlah mengerikan," ucap Allen.
Sebelumnya, Kepolisian El Paso di Twitter juga menyerukan adanya donor darah bagi para korban.
Polisi El Paso mengatakan tidak ada baku tembak ketika Crusius ditahan.
Salah satu pengunjung bernama Kianna Long menceritakan dia sedang berada di Walmart bersama suaminya ketika mereka mendengar adanya tembakan.
"Semua orang berlari dalam kepanikan karena mendengar adanya suara tembakan. Mereka bergegas berusaha lari ke pintu. Namun, banyak orang jatuh ke lantai," ujarnya dikutip Reuters.