TERUNGKAP Sosok Jenderal TNI Berambut Gondrong yang Bikin Soeharto Nangis, Ini Alasannya

Di balik ketegasannya, mantan presiden Soeharto ternyata pernah menangis karena sosok seorang Jenderal TNI.

|
Tribun Jambi dan yukkepo
Sosok Jenderal TNI Gondrong Buat Soeharto Menangis 

Tahun 1950, pangkatnya naik jadi Kapten.

Tahun berikutnya dia dipindahkan ke Semarang.

Tahun 1957 pangkatnya jadi Mayor dengan jabatan Direktorat Administrasi Angkatan Darat (DAMAD) di Bandung.

Tahun 1961, pangkatnya naik lagi jadi Letnan Kolonel dengan jabatan Wakil Deputi III/KSAD.

Djonit tak dikenal sebagai perwira tempur, meski dia ikut revolusi kemerdekaan.

Ia membuktikan bahwa tentara tak hanya mengurus pertempuran, melainkan juga logistik, administrasi, dan urusan di atas kertas lain.

Berbisnis saat jadi tentara tidak sulit bagi Soedjono Hoermardani karena dia pernah berbisnis sebelum balatentara Jepang mendarat.

Di bidang keuangan, selain pernah pernah dikirim belajar ke Fort Benjamin Harisson, Amerika Serikat, Soedjono Hoermardani terasah kemampuannya dengan menjadi wakil Alamsjah Prawiranegara di Finansial Ekonomi Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) antara 1963 hingga 1965.

Soedjono Hoermardani pada 1966 berpangkat kolonel dan menempati Pembantu Khusus Ekubang/Warpam Sospol.

Soedjono Hoemardani, bersama Suryohadiputro dan Alamsyah Ratuprawiranegara termasuk jenderal-jenderal yang sering didatangi pengusaha.

Mereka, menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:66), digolongkan sebagai Jenderal Finansial.

"Di antara mereka yang punya jalur khusus dengan Soeharto adalah Soedjono Hoermardani, konon kata seorang ajudan dialah satu-satunya yang selain ibu Tien boleh masuk kamar tidur,” tulis Borsuk dan Chng.

Soedjono Hoermardani sering disebut-sebut sebagai penasehat spiritual Presiden Soeharto.

Hubungannya dengan Soeharto, konon terkait dengan Soediyat Prawirokoesoemo alias Romo Diyat, seorang guru spiritual yang pernah bilang pada Soedjono agar menjaga Soeharto karena dipercaya akan menjadi orang besar.

Baik Soeharto dan Soedjono Hoermardani, mereka berdua sering pergi ke tempat-tempat keramat.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved