Dalam Waktu Kurang Dari Satu Menit ,Pelaku Penembakan di Ohio Amerika Serikat Bunuh 9 Orang
"Tersangka penembakan massal Ohio menggunakan senapan serbu sejenis AK dengan magasin berkapasitas tinggi ketika menyerang kawasan bar dan hiburan mal
TRIBUNBATAM.id - Hanya dalam waktu kurang dari satu menit, pelaku penembakan massal Ohio, tepatnya di Dayton, Amerika Serikat (AS), membunuh sembilan orang korbannya.
Pernyataan itu diungkapkan Wali Kota Dayton Nan Whaley dalam konferensi pers.
Dilansir AFP Minggu (4/8/2019), dia menyebut pelaku menggunakan pelindung.
Whaley menerangkan hanya dalam hitungan menit, tim penegak hukum yang merespons langsung penembakan massal tersebut bisa menembak mati pelaku kurang dari semenit.
• Profesi Ahok saat ini Bocor, Pantes Selalu Didampingi Puput Nastiti, Beda dari Dugaan Banyak Orang
• Pidato Lionel Messi Awali Keberhasilan Barcelona Kalahkan Arsenal dan Raih Gelar Ke-42
• International Champions Cup 2019 - Adu Penalt, IInter Milan Permalukan Tottenham Hostpur di Kandang
• Gorontalo Diguncang Gempa, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Dia melanjutkan selain sembilan orang dipastikan tewas, penembakan itu juga membuat 27 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini mendapat perawatan di rumah sakit.
Dikutip dari BBC, Whaley menegaskan bahwa distrik Oregon merupakan salah satu kawasan paling aman di Dayton.
"Serangan tak berhati ini bisa saja terjadi di seluruh wilayah AS," katanya.
Ketika awak media berusaha menanyakan soal aturan pengetatan senjata, dia menuturkan bahwa insiden tersebut dapat dicegah, dan menyebut mereka hidup di negara di mana penembakan bisa terjadi kapan saja.
Insiden penembakan massal di Dayton terjadi kurang dari 24 jam setelah peristiwa serupa di El Paso, Texas, di mana 20 orang tewas dalam serangan di Walmart.
Pelaku penembakan El Paso diidentifikasi merupakan pemuda 21 tahun bernama Patrick Crusius yang sebelumnya mengunggah manifesto rasial sebelum menyerang.
Menyerahkan diri
Pelaku penembakan massal di sebuah toko Walmart di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (3/8/2019) akhirnya menyerahkan diri. Tersangka disebut masih berusia 21 tahun.
Dilansir AFP, pelaku yang diidentifikasi media Amerika Serikat sebagai Patrick Crusius itu berasal dari Allen, pinggiran Kota Dallas.
Tersangka dilaporkan menyerah kepada polisi setelah mengamuk dan menewaskan sebanyak 20 orang serta melukai 26 orang pengunjung lainnya.
Media AS menyebut pelaku sebagai orang kulit putih dan mengaitkannya dengan "manifesto" yang dipasang secara online yang mencakup kutipan-petisi yang menentang "invasi Hispanik" di Texas.
• Taklukan Liverpool dalam Adu Penalti, Manchester City Pertahankan Gelar Juara Community Shield 2019
• Niat Puasa Dzulhijjah, Senin (5/82019) atau Tanggal 4 Dzulhijjah Beserta Arti dan Keutamaannya
• Saling Serang di Media Sosial, Inilah Deretan Konflik Panjang Artis yang Bikin Heboh
• Hotman Paris Adakan Sayembara Rp 10 M, Pesan Farhat Abbas Bela Diri di Pengadilan Saja
Otoritas Texas kini tengah menyelidiki insiden penembakan massal di Walmart El Paso tersebut dengan kemungkinan sebagai kejahatan rasial dan sedang mempelajari manifesto tersebut.
"Saat ini kami memiliki manifesto dari individu ini yang menunjukkan sampai taraf tertentu jika dia memiliki hubungan dengan potensi kejahatan rasial," kata Kepala Kepolisian El Paso, Greg Allen, dalam konferensi pers.
Menurut data sensus AS, El Paso, yang berjarak sembilan jam perjalanan dari Dallas, terletak di Sungai Rio Grande yang menandai perbatasan AS dengan Meksiko, memiliki populasi 680.000 jiwa, dengan 83 persen adalah keturunan Hispanik.
Dari berbagai laporan media AS, diketahui usia para korban luka yang menjalani perawatan di rumah sakit bervariasi antara dua hingga 82 tahun.

Polisi menyatakan dilansir Sky News ketika penembakan terjadi, Walmart begitu penuh dengan 3.000 pengunjung.
Beberapa di antara mereka membeli perlengkapan sekolah.
Allen menjelaskan, jajarannya menerima laporan adanya penembakan massal pada pukul 10.39 waktu lokal dengan para penegak hukum sampai di lokasi enam menit kemudian.
"Situasi di lokasi sangatlah mengerikan," ucap Allen.
• Fakta di Balik Polisi Kejar Mobil Fortuner yang Tabrak Lari, Ini Alasan Polisi Keluarkan Pistol
• Selain Singapura dan Malaysia, Ini Daftar Negara Bebas Visa untuk Indonesia 2019
• Pembunuhan Pelajar SMK dan di Buang ke Dalam Sumur, Polisi Tangkap 2 Orang, Ini Reaksi Keluarga
• Viral Akibat Listrik Padam, Mempelai Pengantin Curhat Resepsi Nikahannya Jadi Seperti di Rumah Dukun
Sebelumnya, Kepolisian El Paso di Twitter juga menyerukan adanya donor darah bagi para korban.
Polisi El Paso mengatakan tidak ada baku tembak ketika Crusius ditahan.
Salah satu pengunjung bernama Kianna Long menceritakan dia sedang berada di Walmart bersama suaminya ketika mereka mendengar adanya tembakan.
"Semua orang berlari dalam kepanikan karena mendengar adanya suara tembakan. Mereka bergegas berusaha lari ke pintu. Namun, banyak orang jatuh ke lantai," ujarnya dikutip Reuters.
Saksi mata lain Gleon Oakly kepada CNN mengisahkan, dia sedang berada di bagian toko olahraga ketika seorang anak berteriak untuk lari karena adanya tembakan.
Oakly mengungkapkan awalnya para pengunjung tidak memedulikan ucapan bocah tersebut, hingga dua menit kemudian, mereka mendengar sendiri tembakan itu.
Penembakan massal di Walmart El Paso, Texas ini terjadi satu pekan setelah aksi serupa di festival bawang putih California yang menewaskan tiga orang. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Walmart Texas Berusia 21 Tahun" dan dengan judul "Tersangka Penembakan Massal Ohio Bunuh 9 Orang Kurang dari 1 Menit"