KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), Ulama Kharismatik NU, Wafat saat Ibadah Haji, Sejak Kecil Taat Agama

KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, ulama kharismatik NU, meninggal di Mekkah Arab Saudi saat melaksanakan ibadah haji.

net
Mbah Moen dan 8 putranya 

TRIBUNBATAM.id - Siapa KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang meninggal  di Mekkah Arab Saudi saat melaksanakan ibadah haji?

KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU).

Informasi yang beredar, KH Maemoen Zubair wafat pada Selasa (6/8/2019) pukul 04.17 waktu setempat.

Ketua Robithoh Ma'ahid Islamiyyah (RMI) PBNU, Abdul Ghofar Rozin atau Gus Rozin, membenarkan kabar tersebut.

“Benar, 30 menit yang lalu,” kata Gus Rozin yang juga Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada Tribunjateng.com.

KH Maimeon Zubair atau Mbah Moen wafat di usia 90 tahun.

Berikut biodata Mbah Moen

Lahir: 28 Oktober 1928, Rembang

Tempat tinggal: Pondok Pesantren Al-Anwar

Kebangsaan: Indonesia

Nama lain: Mbah Moen, Maimoen

Suku: Jawa

Pendidikan: Lirboyo

Pekerjaan: Pimpinan Pondok Pesantren

Organisasi: Nahdlatul Ulama

Partai politik: Partai Persatuan Pembangunan.

Agama: Islam.

Anak: KH Abdullah Ubab, KH Gus Najih, KH Majid Kamil, Gus Abdul Ghofur, Gus Abdur Rouf, Gus Muhammad Wafi, Gus Yasin, Gus Idror, Sobihah, Rodhiyah

Orang tua: Kyai Zubair

KH. Maimun Zubair adalah seorang ulama yang dilahirkan di daerah Sarang, Rembang Jawa Tengah.

Beliau dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Dalam kesehariannya, profil KH.

Maimun Zubair mengasuh di Pondok Pesantren Al Anwar yang juga lokasinya berada di Sarang, Rembang Jawa Tengah.

Kealiman dan perhatian beliau terhadap berbagai ilmu Islam memang diturunkan dari Ayah beliau yang juga merupakan seorang Ulama.

Ayah KH. Maimun Zubair adalah Kiai Zubair.

Kyai Zubair atau ayahanda KH. Maimun Zubair ini adalah seorang alim ulama yang merupakan murid dari Ulama besar Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar.

Mbah Moen adalah ulama yang sangat dihormati, dia merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Mbah Moen juga dikenal sebagai Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU).

Sejak kecil dikenal sebagai anak yang taat akan agama.

Pada tahun 1945 beliau bertolak ke Kota Kediri untuk mengasah ilmunya di Pondok Lirboyo, Jawa Timur yang pada saat itu di bawah pengasuhan KH Abdul Karim, KH Mahrus Ali dan KH Marzuki.

Selama lima tahun, beliau terus mengasah ilmu agama di Pondok Lirboyo.

Sampai akhirnya, Mbah Moen mendirikan Pondok Pesantren yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar.

Kemudian sekitar tahun 2008, kembali mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang, yang kemudian oleh beliau dipasrahkan kepada putranya KH Ubab Maimun.

Pendidikan Mbah Moen

Kedalaman ilmu agama dari orang tua KH. Maimun Zubair itulah merupakan sebuah dasar pendidikan agama yang membentuk KH. Maimun Zubair seperti sekrang ini.

Setelah mengaji dan mendalami ilmu agama dari Ayahnya, kemudian KH. Maimun Zubair meneruskan mondoknya di Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH. Mahrus Ali dan KH. Marzuki Dahlan.

Tidak hanya di Indonesia, KH. Maimun Zubair kemudian melanjutkan kelana ilmunya di Makkah Mukarromah pada usia 21 tahun. Ketika melakukan perjalanan ke Mekkah ini, KH. Maimun Zubair ditemani oleh kakeknya sendiri yaitu KH. Ahmad bin Syuaib.

Di Mekkah, KH. Maimun Zubair banyak mengaji kepada ulama-ulama besar seperti Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan ulama-ulama lainnya.

Meski sedang mencari ilmu di Mekkah, KH. Maimun Zubair tetap menyempatkan untuk menuntut ilmu kepada Ulama Jawa yang berada di Mekkah seperti Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban) dan beberapa Ulama lainnya.

Pernah menjadi anggota DPRD

Selain dikenal sebagai ulama, Mbah Moen juga dikenal sebagai politisi. Dalam dunia politik, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang, Jawa Tengah selama 7 tahun.

Selain itu Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah selama tiga periode.

Ketua Majelis syariah PPP

Dalam politik, Mbah Moen memilih bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di saat NU sedang ramai mendirikan PKB tahun 1998, Mbah Moen lebih memilih tetap di PPP, partai dengan gambar Ka'bah.

Di PPP Mbah Moen menduduki posisi sebagai Ketua Mejelis Syariah PPP. Mbah Moen pernah mengatakan PPP bukan hanya untuk agama Islam, tapi PPP hadir untuk Indonesia.

"Kehadiran PPP bukan hanya untuk agama (Islam), tapi untuk bangsa Indonesia," kata Ulama karismatik pengasuh Ponpes Al-Anwar ini, saat menghadiri Harlah PPP di Bantul, (16/1/2019). 

Ngevlog bareng Jokowi

Video viral vlog Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Moen mendukung calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi).

Video dukungan itu diunggah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Romi.

Melalui akun Twitter miliknya, @MRomahurmuziy, Romi mengunggah video Mbah Moen saat memberikan pesan, Sabtu (2/2/2019).

 Romi menjelaskan bahwa video tersebut merupakan pesan dan sikap Mbah Moen dalam Pilpres 2019.

 Romi juga menuliskan bahwa video itu diambil di kamar pribadi Mbah Moen.

"Alhamdulillah Tegas Mbah Moen mendukung @Jokowi. Pesan dan sikap KH. Maimoen Zubair tentang Pilpres 2019 ini saya ambil di kamar pribadi beliau di PP. Al-Anwar, Sarang, Rembang, tgl 1 Feb 2019 sekitar jam 18.15 WIB," tulis Romi.

Dalam video tersebut, tampak Romi bersama dengan Mbah Moen dan Jokowi.

"Saya saat ini sedang bersama Kiai Haji Maimoen Zubair dan bersama dengan Presiden RI, Pak Joko Widodo," terang Romi.

Ia lantas meminta Mbah Moen memaparkan pesan-pesan yang perlu disampaikan untuk para santri.

"Ya pasti. Saya sampaikan supaya bisa santri-santri itu ya ikut Kiai," kata Mbah Moen.

"Jadi ini Pak Jokowi orang Jawa, dan Islam, dan saya yakin ini akan menjadi besarnya Islam, dan besarnya kemakmuran bangsa," tambahnya,

Romi lantas bertanya menggunakan bahasa jawa, "Jadi bagaimana saat ini petunjuk bagi para santri untuk pilpres mendatang, Mbah?"

"Ya harus ikut saya," jawab Mbah Moen.

"Kepada Pak Jokowi?" tanya Romi memastikan.

"Ya Pak Jokowi, siapa lagi? Yang bersama saya ya Pak Jokowi ini," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Biodata Mbah Moen KH Maimoen Zubair, Meninggal Hari Ini di Mekkah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved