Mbah Moen Wafat
Nasehat Mbah Maimun yang Menyentuh Jiwa dalam Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya
Nasehat KH Maimun Zubair atau Mbak Moen yang menyentuh jiwa, soal kehidupan dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya
TRIBUNBATAM.id - KH Maimun Zubair atau Mbak Moen wafat saat ibadah haji di Mekah, Selasa (06/8/2019).
Mbah Maimun adalah ulama kharismatik Nahdlatul Ulama, Kyai kharismatik kelahiran 28 Oktober 1928 tersebut wafat pada usia 90 tahun.
Meski Mbah Maimun sudah wafat, namun nasehat-nasehatnya tak lekang oleh waktu.
Terbaru beredar 8 nasehat Mbah Maimun yang menggetarkan hati.
• Presiden Jokowi Kenang Mbah Maimun saat Kalungkan Sorban Hijau
• Ahok Berduka Atas Wafatnya Mbah Moen, Ini Ungkapan Duka Mendalamnya Akan Kepergian sang Tokoh
Inilah 8 nasehat KH Maimun Zubair:
1. ”Ora kabeh wong pinter kuwi bener” (Tidak semua orang pintar itu benar).
2. “Ora kabeh wong bener kuwi pinter…” (Tidak semua orang benar itu pintar).
3. “Akeh wong pinter ning ora bener…” (Banyak orang yang pintar tapi tidak benar).
4. “Lan akeh wong bener senajan ora pinter…” (Dan banyak orang benar meskipun tidak pintar).
5. “Nanging tinimbang dadi wong pinter ning ora bener, Luwih becik dadi wong bener senajan ora pinter…” (Daripada jadi orang pintar tapi tidak benar, lebih baik jadi orang benar meskipun tidak pintar).
6. “Ono sing luwih prayoga yoiku dadi wong pinter sing tansah tumindak bener.” (Ada yang lebih bijak, yaitu jadi orang pintar yang senantiasa berbuat benar).
7. “Minterno wong bener..kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter…” (Memintarkan orang yang benar .. itu lebih mudah daripada membenarkan orang yang pintar).
8. “Mbenerake wong pinter kuwi mbutuhke beninge ati, lan jembare dhodho.”(Membenarkan (membuat benar) orang yang pintar itu membutuhkan beningnya hati, dan lapangnya dada).
Berikut ini kutipan nasihat Mbah Moen yang menyejukkan jiwa dikutip dari http://ahmadfarieds.blogspot.com/
1. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar.
(Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang).
