BATAM TERKINI
Wilayah Batam Ini Ternyata Jadi Peternakan Babi, Satu Kandang Isi 30 Ekor
Ternak babi liar di Batam kembali meresahkan masyarakat. Termasuk salah satu tempat di Batam ini, ternyata disulap jadi area peternakan babi.
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Ternak babi liar di Batam kembali meresahkan masyarakat. Tercatat di beberapa daerah, ternak babi di Batam ternyata telah berlangsung sejak lama.
Salah satunya di Dapur Arang, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Menurut perangkat setempat, Juhari, ternak ini telah berjalan sejak tiga tahun lalu.
Dia pun mengaku terkejut, dan tidak menyangka daerah di sekitar tempatnya tinggal terdapat peternakan babi.
“Kaget juga waktu saya bersama lurah menyidak ternak ini. Ada tiga kandang, satu kandang terdapat sekitar 30 ekor babi,” terangnya, Selasa (6/8/2019) siang.
Juhari mengatakan, saat sidak berlangsung, ia telah mengingatkan si peternak untuk dapat memindahkan babi-babi miliknya.
Ia menyebut, pemindahan ini tentu berdasarkan ketentuan dari Pemerintah Kota Batam terkait ketertiban umum.
• Resah dan Terganggu Peternakan Babi, Begini Cara Melaporkannya!
• Ternak Babi di Perumahan Taman Yasmin Kebun Resahkan Warga, Ini Kata Lurah Batu Besar
• Babi Berkeliaran di Sekitar Rumah Warga Taman Yasmin, Santi: Kotorannya Bau Menyengat
“Apalagi kandang babinya di tepi sungai kami, selain mengotori air sungai, kotoran ini mendatangkan bau tak sedap,” katanya.
Sementara itu, Lurah Sambau, Awaluddin, menjelaskan perihal ternak babi bukanlah hal baru.
Bahkan, permasalahan ini telah menjadi polemik berkepanjangan di Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
“Sejak saya jadi Lurah Kabil dulu masalah ini terus saja tak selesai,” ucapnya.
Saat di Kelurahan Kabil, Awaluddin juga telah memberikan peringatan tegas bagi peternak babi di Kampung Tua Teluk Lengung, Kota Batam.
Awalnya, mereka mengindahkan peringatan itu.
“Eh, malah pindah ke sekitar Sambau. Kan sama saja, kirain memang diberantas,” ucap Awaluddin sambil sedikit tertawa.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan tindaklanjut terhadap permasalahan ini.
Selain mencemari lingkungan, ia juga sangat khawatir jika kotoran babi yang tercampur dengan air sungai turut dikonsumsi oleh warga sekitar. (tribunbatam.id/dipanusantara)