Trump Minta Rp 14 Triliun pada Korea Selatan Sebagai Biaya Pengamanan dari Ancaman Korea Utara

Presiden AS Donald Trump menyebut, saat ini pihaknya tengah bernegosiasi supaya Korea Selatan membayar "lebih" biaya perlindungan terhadap Korea Utara

Reuters
Donald Trump dan Kim Jong-un menjejakkan kaki ke wilayah Korea Utara di zona bebas (DMZ) Korut dan Korsel, Senin (1/7/2019) 

TRIBUNBATAM.ID, WASHINGTON DC - "Tidak ada makan siang gratis". Begitu pepatah kata pepatah barat.

Begitu juga terkait jor-jorannya Amerika Serikat menjaga keamanan Semenanjung Korea yang panas selama puluhan tahun akibat provokasi Korea Utara yang terus menc=gancam.

Meskipun saat ini antara Korea Utara sudah mulai berjabatan tangan dengan saudara tuanya, namun peran AS selama belasan tahun  untuk menahan ariogansi Pyongyang ternyata tidaklah gratis.

Presiden AS Donald Trump menyebut, saat ini pihaknya tengah bernegosiasi supaya Korea Selatan membayar "lebih" biaya perlindungan terhadap Korea Utara (Korut).

Dalam unggahannya di Twitter, Trump menyebut selama bertahun-tahun, Negeri "Ginseng" hanya memberikan kontribusi sedikit kepada AS.

Perang Dagang AS vs China Bikin Harga Emas Makin Berkilau

Demo Hong Kong Makin Liar, Mobil Milik Stasiun TV Dihancurkan

PLN Klaim Sudah Bayarkan Kompensasi Hampir Rp 1 Miliar Terkait Pemadaman Listrik Untuk Masyarakat

"Namun tahun lalu, atas permintaan saya, Korea Selatan membayar 990 juta dollar AS (sekitar Rp 14 triliun)," kata Trump seperti dilansir AFP Rabu (7/8/2019).

Presiden 73 tahun itu melanjutkan, perundingan mulai dilaksanakan supaya Seoul bersedia untuk meningkatkan biaya perlindungan dari Korut.

"Korea Selatan adalah negara makmur yang wajib memberi kontribusi atas penempatan tentara AS. Hubungan dua negara berjalan bagus!" katanya.

AS dan Korsel terlibat dalam aliansi militer sejak Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata dan saat ini sudah berada dalam kondisi harmonis dan damai.

Washington menempatkan lebih dari 28.000 tentara di Korsel untuk menangkal ancaman yang dilontarkan oleh negara komunis itu.

Namun sejak menjabat, presiden dari Partai Republik itu berulangkali mengeluh betapa mahalnya biaya menempatkan pasukan AS di Semenanjung Korea.

Karena itu, Korsel kemudian sepakat menaikkan biaya penempatan dari 850 juta dollar AS (Rp 11,7 triliun) menjadi 924 juta dollar AS (Rp 13,1 triliun) pada 2019.

Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 8,2 persen dari pada yang ditawarkan berdasarkan perjanjian lima tahun yang berakhir pada akhir 2018.

Sorotan mulai datang karena presiden ke-45 dalam sejarah AS tersebut berniat menggunakan masalah biaya perlindungan sebagai alasan untuk menarik pasukan AS.

Pertanyaan berikutnya, apakah hanya Korea Utara yang harus membayar biaya keamanan? Bagaimana dengan Jepang?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump: Atas Permintaan Saya, Korea Selatan Membayar Rp 14 Triliun"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved