Dipadati Ribuan Demonstran, Bandara Internasional Hongkong Tetap Berjalan Normal
Bandara Internasional Hong Kong masih tetap berjalan dan beroperasi normal walau kembali jadi lokasi unjuk rasa di Hongkong selama tiga hari berturut.
Maskapai penerbangan utama Hong Kong, Cathay Pasific, dalam pernyataan pada Kamis (8/8/2019), menyatakan bahwa penerbangan pesawatnya menuju dan dari bandara Hong Kong saat ini masih beroperasi secara normal.
Namun, pihak maskapai juga memperingatkan akan adanya kemungkinan kemacetan lalu lintas dan prosedur tambahan untuk masuk ke bandara, dan mendesak penumpang melakukan check-in online dan memberikan waktu perjalanan yang cukup.
Jika terlaksana, ini akan menjadi aksi unjuk rasa kedua yang digelar di area bandara Hong Kong dalam dua pekan terakhir.
Sebelumnya pada 26 Juli lalu, ribuan pengunjuk rasa yang membawa poster dan selebaran berkumpul di aula kedatangan bandara untuk memprotes kekerasa polisi selama demonstrasi.
Protes tersebut berlanjut hingga tengah malam, dengan para pengunjuk rasa meneriakkan "Bebaskan Hong Kong!" di aula kedatangan.
Inspektur Polisi John Tse, pada Kamis (8/8/2019), juga telah mendesak kepada para pengunjuk rasa yang hendak ambil bagian dalam aksi di bandara untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak melanggar hukum.
Sementara sebelumnya diberitakan, beredarnya kabar aksi di bandara Hong Kong telah membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan saran perjalanan atau travel advisory baru.
AS telah mengikuti langkah negara-negara lain, seperti Australia, Inggris, Irlandia, Singapura, dan Jepang, dalam menerbitkan saran perjalanan yang lebih tinggi untuk perjalanan ke Hong Kong.
Ingin Dapatkan Perhatian dan Dukungan Internasional
Aksi unjuk rasa di Hongkong kembali memilih lokasi di Bandara Internasional Hong Kong pada Jumat (9/8/2019).
Perkiraan aksi unjuk rasa di Bandara Internasional Hong Kong ini akan diadakan selama tiga hari hingga Minggu (11/9/2019) demi mendapat perhatian dan dukungan internasional, setelah dua bulan protes digelar di Hong Kong.
Sebagian besar demonstran di Hongkong menggunakan pakaian hitam sebagai penanda gerakan dan duduk di aula kedatangan bandara.
Mereka membawa plakat dan poster dalam bahasa Inggris dan China, yang mengecam aksi kekerasa oleh polisi terhadap massa pengunjuk rasa.
"Selamatkan Hong Kong dari tirani dan kebrutalan polisi!" tulis salah satu plakat yang dibawa pengunjuk rasa.
Para peserta aksi juga sesekali meneriakkan kata-kata, "Tidak ada perusuh, hanya tirani".