Demo Hong Kong Membuat Liburan Musim Panas Menjadi Beku, Para Turis Terjebak Kerusuhan
Pukulan terhadap pariwisata Hong Kong menurut sebuah survei lebih buruk dari pecahnya kasus virus SARS tahun 2003 yang membawa korban jiwa
“Banyak yang menjadi pencari nafkah utama keluarga dan harus mendukung orang tua dan anak-anak. Keuangan mereka bahkan dapat memburuk pada bulan September ketika masa sekolah dimulai," katanya.
Kepala serikat pekerja mengatakan, pemerintah diharapkan mensubsidi setiap pekjerja pariwisata HK$ 5.000 atau sekitar Rp 9 juta untuk jangka pendek.
Selain itu mengusulkan skema pinjaman tanpa bunga untuk mendukung pekerja yang membutuhkan, dan membebaskan biaya perpanjangan lisensi untuk pemandu wisata.
Sentimen China Daratan
Aksi demo yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan memang sangat memukul sektor perdagangan.
Protes yang tak berujung melumpuhkan kota perdagangan tersebut, menimbulkan krisis kepercayaan dan menakut-nakuti wisatawan.
Terpukulnya perdagangan Hongkong semakin membebani negara semi-otonom itu karena beban hidup yang tinggti di Hong Kong, membuat semuanya menjadi semakin sulit.
Bisnis di kota pelabuhan di pantai China selatan ini menghadapi dua pukulan sekaligus, perlambatan ekonomi akibat perang dagang AS vs China serta aksi demo.
Apalagi, aksi yang awalnya menentang RUU ekstradisi ini kini mengarah pada pembangkangan sipil serta ancaman pemogokan dan boikot serta pemblokiran terhadap berbagai fasilitas publik.

Pada Selasa (30/7/2019) pagi, ratusan pendemo memblokir layanan kereta (MRT), menyebabkan kekacauan karena sekitar satu jam layanan MRT tertundan dan menimbulkan kekacauan.
Asosiasi ritel Hongkong memperingatkan bahwa penurunan penjualan di Hongkong akan mencapai dua digit pada bulan Juli dan Agustus.
"Industri ritel Hong Kong akan terpengaruh baik secara internal maupun eksternal," kata Angela Cheng, ekonom CMB International Capital Corporation Limited seperti dilansir Kantor Berita Reuters.
Cheng telah merevisi perkiraan penjualan ritel 2019-nya turun 10 persen, dua kali lebih dalam dari estimasi sebelumnya.
Gerai perhiasan lokal Chow Tai Fook --salah satu merek paling populer di kota ini, terutama dari kalangan turis, mengatakan, aksi demo akan menyebabkan kerusakan jangka panjang dan permanen.
Begitu juga ritel barang-barang mewah Richemont juga mengatakan bahwa omsetnya kacau selama Juli, sementara pembuat jam tangan Swiss "Swatch" mengatakan, turbulensi politik membuat penjualan turun hingga dua digit di Hong Kong.
Di sekitar distrik Admiralty, tempat sebagian besar protes berpusat bahkan lebih parah lagi.
Beberapa staf restoran dan toko mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa pelanggan mereka turun hingga sepertiga dari bulan sebelumnya.